Note: "If you're enjoying a story part, let me know by voting for it."
"Makan yang benar!"
"Seo Yeon Joo!"
"Hhh.... aku tak nafsu makan, Kim So Hee." Desahan disertai keluhanku kini berhasil membalas dari segala protes So Hee kepadaku sejak pagi buta.
"Kau bahkan belum makan dengan benar sejak tiba di rumahku. Jangan mengaduk-aduk makananmu, itu bukan mainan. Suap ke dalam mulutmu, dan kunyah dengan benar." Balas lagi So Hee yang melihatku hanya mengaduk nasi dengan sumpit di tanganku.
Entahlah, aku hanya tak fokus dengan apapun. Rasanya hampa, hanya saja aku tak tahu harus mengisinya dengan apa. Aku sadar, ini hanyalah rasa yang menginginkan seseorang disisiku. Menginginkan seseorang yang bahkan sudah kudorong menjauh, seakan menjadi boomerang untukku.
Terkadang ada saat dimana aku merutuki karena aku memintanya pergi dari hidupku. Tapi, aku sadar sebenarnya itu bukanlah kesalahan. Itulah yang memang seharusnya kulakukan. Melepaskannya pergi untuk seseorang yang telah memiliki atau menjadi miliknya.
"Kenapa? Kau memikirkannya?" Tanya So Hee tiba-tiba yang duduk tepat di seberangku.
"Siapa?" Pura-puraku tak mengetahui siapa yang ia maksud.
So Hee memutar bola matanya malas, "Kau pikir saja, siapa lagi yang ada di kepalamu itu."
Tentu saja, Yoon Jeong Han.
Orang itu, punya mantra apa sampai membuatku seperti ini?
Kami menjadi dekat belum sampai 3 bulan, tapi seorang Yoon Jeong Han mampu membuatku menggila.
Sesaat aku tenggelam akan bayang-bayangnya, dan tak butuh waktu lama untuk membuat air mataku menggenang. Benar-benar contoh wanita lemah sepertinya sudah terpampang nyata di dalam diriku. Menangisi diri sendiri atas apa yang terjadi di hidupku.
Di saat seperti ini, terkadang ada rasa dimana rasanya ingin dikasihani untuk mendapatkan sesuatu yang menenangkan diri. Butuh sesuatu yang membuatku melupakannya dan mencari penghiburan dengan berbagai cara.
Tapi, ini belum lama terjadi. Jadi, wajar jika aku menangisi permasalahan yang menderaku dengan Jeong Han, kan?
Aku benar-benar berharap. Mungkin hari ini aku menangisi dirinya, tapi aku yakin ada saatnya aku berhenti menangisi dirinya dan melupakannya.
"Kau memiliki perasaan kepadanya, kan? Tebak So Hee menunjukku dengan sumpit di jemarinya. Aku diam mendengarnya, "Lalu kenapa kau menangis?" Tanya So Hee terdengar mengintimidasiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNRESTRAINED || Yoon Jeong Han
Fanfic[𝘊𝘖𝘔𝘗𝘓𝘌𝘛𝘌𝘋] "𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢, 𝘢𝘱𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘯𝘢𝘮𝘢𝘬𝘢𝘯 '𝘬𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯' 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘳𝘦𝘮𝘢𝘫𝘢?" "𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘪...