#9

5.1K 720 71
                                    

Note: If you're enjoying a story part, let me know by voting for it.

Thank you

Thank you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Ehm!"


"Eh? Hong Bin? Ada apa?"


Pura-pura terkejut, begitulah. Aku tahu pada akhirnya akan seperti ini. Menghindarinya sepanjang hari, bahkan kami sempat saling bertatapan yang berujung mengalihkan pandangan kami karena salah tingkah. Bukan kasmaran, tapi masih tak percaya dan merasa malu disaat bersamaan karena dia adalah orang yang dijodohkan teman-temanku untuk diriku.


Awalnya, aku tak tahu menahu, apakah Hong Bin tahu mengenai acara perjodohan ini atau tidak. Tapi, melihat gelagatnya seharian ini rasanya aku tak perlu bertanya lagi. Sikapnya sudah menunjukan kalau ia mengetahuinya.


Teman-teman gilaku berhasil menjerumuskanku dalam kecanggungan ini.


Suasana ruang kerja kami sudah sepi, hanya tersisa aku dan Hong Bin. Ia bisa dengan leluasa mendatangiku tanpa harus dipandang aneh oleh orang lain. Tak hanya dirinya, akupun demikian. Aku tak siap menjadi gunjingan orang-orang satu kantor karena kedekatanku dengan Hong Bin.


Terkadang suara godaan-godaan hanyan sekedar bercanda saja bisa membuat kita tak nyaman.


"Mau pulang bersama?"


"Hah?" Heranku sedikit tak percaya dengan tawarannya.


Oh, itu tandanya aku akan pulang dengannya berdua. Hanya berdua, tak ada yang lain.


"Sekalian membicarakan rencana Won Woo dan teman-temanmu itu." Canggungnya sedikit berkata sembari mengusap tengkuknya pelan.


Mulutku sedikit terbuka mengerti akan maksud ajakannya, "Sebentar, aku akan merapihkan mejaku dahulu." Kataku langsung dan memilih berdiri dari kursiku lalu membereskan meja kerjaku.




Yoon Jeong Han

"Apa hari ini kau lengang?"

UNRESTRAINED || Yoon Jeong HanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang