Wish

54 8 0
                                    

*Peringatan: memuat adegan panas. Rating: 19+

Aku meregangkan badanku setelah tidur yang lelap semalaman. Matahari sudah bersinar di langit tetapi mataku masih terasa berat. Kupalingkan tubuhku dan kembali memeluk guling di dekatku. Umm..kenapa gulingnya terasa beda? Terasa hangat dan umm..bisa memeluk balik? Aku merasakan ada tangan yang memeluk pinggangku. Tunggu, aku tinggal sendirian, jadi siapa yang memelukku? Segera aku membuka mata dan ternganga melihat seseorang di tempat tidurku, idolaku seumur hidupku. 

Super Junior Yesung-ssi? Apa yang sebenarnya telah terjadi? Ia melihat wajah keherananku dan merapikan rambut yang menutupi mukaku kemudian mengatakan sesuatu dalam bahasa korea.

"Ada apa darling? Kenapa terkejut begitu?" Tunggu, kenapa aku bisa mengerti perkataannya? Ia meraih daguku untuk menutup mulutku yang terbuka sejak tadi kemudian memelukku sejenak dan mencium keningku.

"Ayo bangun. Mandi dan bersiap-siaplah. Aku sudah siapkan sarapan. Kita pergi berkencan setelah itu." katanya sambil beranjak dari tempat tidur dan bergerak menuju ke dapur. Masih tidak percaya, aku bergerak menuju ke kamar mandi. Setelah membersihkan diri, aku mengenakan gaun biru muda selutut dan memoles tipis wajahku dengan make up. Aku melangkahkan kakiku ke dapur di mana ia sedang menunggu dengan senyum di wajahnya. Sepiring roti panggang dengan telur mata sapi setengah matang dan beberapa potong apel serta segelas kopi sudah menungguku di meja, sarapan favoritku. Bagaimana ia tahu tentang hal ini?

"Apa yang kau tunggu? Makanlah dan kita akan pergi setelah itu." katanya sambil mengusap pipiku. 

"Bagaimana denganmu? Kau sudah makan?" tanyaku sambil memotong roti.

"Aku sudah cukup bahagia dengan melihatmu makan dengan baik." katanya sambil menopangkan dagu di tangannya dan tersenyum. Kuambil sepotong apel dan kujulurkan tanganku ke arahnya. 

"Buka mulutmu dan makanlah juga." Kapan lagi aku bisa menyuapinya seperti ini ya kan? Kami menyelesaikan sarapan kemudian merapikan piring kotor. Ia menyelesaikan mencuci piring sementara aku mengambil tas kecil mengisinya dengan dompet, ponsel dan beberapa barang sebelum memakainya. Ia berjalan keluar dari dapur sambil mengeringkan tangannya. 

"Kau sudah siap? Gaja." Aku mengangguk dan memakai sepatuku. Ia sangat tampan dengan kemeja lengan panjang berwarna biru tua dan celana bahan berwarna hitam. Ia mengulurkan tangannya untuk menggandengku keluar rumah. Matahari belum terlalu terik saat kami sampai di gerbang taman bermain itu.

"Taman bermain?" tanyaku heran.

"Apa kau tidak menyukainya?" tanyanya sambil memasang raut wajah kecewa dan memanyunkan bibirnya. Aku menggeleng pelan, lalu tersenyum.

"It's okay asal kau bersamaku." kataku sambil merengkuh lengannya. Hiyaa...kapan lagi bisa gombalin idol ya kan? Senyumnya merekah dan mulai menarikku masuk. Seperti anak kecil, kami menghabiskan waktu di taman bermain dan bersenang-senang. Wahana selanjutnya yang akan kami coba adalah The Horror House. Himbauan di depannya menuliskan bahwa wahana ini akan membangkitkan segala ketakutan dalam diri.

"Apa kau yakin oppa?" tanyaku. Ia menggangguk dan menggandengku masuk. Ruangan itu dimulai dengan sebuah labirin dari cermin yang membingungkan. Berbagai ruangan kemudian kami lewati silih berganti. Ruangan yang sangat sempit, ruangan yang sangat luas, putih dan terang, ruangan yang sangat gelap, ruangan penuh dengan serangga mainan, ruangan dengan monster di dalam lemari, ruangan dengan pembunuh berantai yang membawa kapak, ruangan dengan tembok air yang seakan membuat kita tenggelam, dan berbagai ruangan lainnya. sebagian besar ruangan kita lewati dengan baik hingga satu ruangan terakhir. Ruangan ini cukup gelap dengan layar di satu sisinya. Suara ding pelan terdengar saat kami memasuki ruangan dan tulisan muncul di layar. Yesung oppa mulai gemetar dan memeluk tubuhku dengan erat saat suara ding bertambah cepat dan berbagai tulisan keluar dari layar berisi sumpah serapah. Ruangan itu ternyata menyimpan ketakutan tersembunyinya, ruangan penuh dengan bacotan netizen.  

Y's story (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang