*Yesung POV*
Sebuah buku bersampul merah tergeletak di lantai saat aku membersihkan lantai. Aku memungutnya dan melanjutkan membersihkan kafe. Seorang pelanggan pasti tidak sadar saat menjatuhkannya. Bagaimanapun, seseorang pasti akan mencarinya suatu saat nanti.
Aku duduk di belakang counter sembari menanti karyawanku untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga aku bisa menutup kafe setelahnya. Perhatianku kembali ke buku merah itu, kubuka halamannya perlahan. Sebuah pembatas buku dari bunga kering diletakkan di halaman depan, tulisan yang berjajar rapi mengisi halaman-halaman selanjutnya, membuatku ingin membacanya. Tidak seharusnya aku melakukan hal itu, tapi benda itu menarik keingintahuanku.
*Yesung POV end*
>>Y<<
Seoul, 3 Agustus 2018
Sebuah kafe akan segera buka di seberang jalan. Aku tidak sabar.
Pemiliknya nampak ramah. Aku memberikan kartu namaku, siapa tahu ia akan menjadi pelanggan florist-ku.
*Yesung POV*
Seorang gadis berhenti di sebelahku saat aku memasang poster untuk event pembukaan kafe beberapa hari lagi. Ia membacanya dengan seksama.
"Kau akan membuka kafe?" tanyanya kemudian.
"Ah, Ye." Aku menjawab sambil menganggukkan kepala dan memberinya flyer yang rencananya akan kubagi esok hari. Ia membacanya dengan seksama lalu bergegas mengambil sesuatu dari tasnya. Gadis itu menyodorkan kartu nama dengan kedua tangan dan tersenyum manis.
"Aku membuka florist di seberang jalan. Kau bisa memesan bunga dan tanaman hias kecil untuk kafemu. Kami juga bisa melakukan pengiriman." katanya kemudian. Aku menerima kartu namanya, membacanya sejenak dan menyimpannya dalam saku kemejaku.
"Kalau begitu, aku permisi dulu. Aku akan datang pada saat pembukaan nanti." katanya kemudian sambil berpamitan dan melangkah pergi.
*Yesung POV end*
>>Y<<
Seoul, 5 Agustus 2018
Karangan bunga dariku diletakkannya di depan counter. Hal itu membuatku senang. Setidaknya semua orang akan melalui dan melihatnya.
Kafe itu ramai bahkan di malam hari. Cafe latte-nya enak. Aku mendapat cookies coklat dan sebuah pen lucu sebagai souvenir.
*Yesung POV*
Gadis itu menghampiriku dengan sebuah karangan bunga di tangan tak lama setelah aku memasuki kafe. Kafe masih baru akan dibuka satu jam lagi.
"Selamat atas pembukaan kafenya." katanya sambil menyodorkan karangan bunga.
"Terima kasih." kataku sambil tersenyum dan menerimanya.
"Aku permisi lagi. Aku tidak bisa meninggalkan tokoku terlalu lama. Aku akan kembali lagi sore nanti." katanya sambil sedikit membungkuk lalu berjalan pergi. Aku mencari vas dan meletakkan rangkaian bunganya di dekat counter. Gadis itu terlalu baik, setidaknya ini yang bisa kulakukan untuknya.
Kafe sangat ramai saat hari pembukaan. Aku melihatnya masuk ke kafe sore harinya dan bergegas ke counter untuk mengambil pesanannya.
"Pembukaan kafenya lumayan sukses." katanya sambil tersenyum manis.
"Ah, Ye. Gamsahabnida. Mau pesan apa?" tanyaku menyambutnya.
"satu cafe latte. Terima kasih." katanya setelah memindai papan menu di belakangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Y's story (Indonesia)
FanfictionCerita oneshot Yesungxreader Peringatan: mungkin mengandung muatan dewasa, telah diusahakan agar tidak terlalu vulgar. Catatan: akan diupdate dengan cerita baru saat ada ide yang muncul., tidak ada jadwal tetap.