Angel's wings

49 3 0
                                    

Aku membuka mataku perlahan, melihat sekelilingku. Aku kembali terbangun di tempat yang aneh. Samar-samar terdengar nyanyian merdu dari suara bariton yang dalam. Ah, mimpi ini lagi. Entah sudah berapa kali aku memimpikan hal yang sama. Hal ini dimulai saat aku berulang tahun ke-20. Awalnya hanya berupa kilasan-kilasan pendek yang kemudian menyambung menjadi sebuah cerita yang berkaitan satu sama lain.

Sekali lagi aku melangkahkan kakiku menyusuri bebatuan di tepi sungai yang bermuara pada sebuah air terjun. Di sana, ia telah menantiku, seorang pria dengan senyum yang hangat. Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, tapi ia akan menyambutku dengan pelukan hangat. Jantungku berdegup kencang, bukan hanya karena aku berdebar saat melihatnya, tapi karena aku tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Seekor monster dengan tiga tanduk di kepalanya dan sayap serupa kelelawar muncul dari balik air terjun, seakan sudah menunggu kedatangan kami. Dengan cepat pria itu menyuruhku pergi dan menghunus pedangnya lalu menghadapi monster itu. Dari punggungnya muncul sayap putih yang kemudian membawanya terbang tinggi. Pertarungan berlangsung sengit sementara aku berlindung di balik semak. Aku ingin melangkahkan kakiku untuk pergi menjauh tapi aku tidak dapat menggerakkannya. Satu serangan telak dihujamkan pria itu ke jantung musuhnya. Erangan terdengar diiringi bunyi ceburan keras saat monster itu terhujam ke sungai di bawahnya. Dengan kekuatan terakhirnya, monster itu mencabut tanduknya dan melemparkannya kemudian menyerahkan nyawanya dan hancur menjadi abu. Rasa sakit menyeruak di dadaku saat tanduk yang dilemparkannya menghujam dadaku dan menyebarkan racun ke dalam tubuhku. Aku berteriak memanggil namanya namun tidak dapat mendengar suaraku sendiri. Pria itu berlari menghampiriku dengan wajah cemas dan menopangku dalam pelukannya. Ia mengambil pedang dan memotong sayap indahnya kemudian meleburkannya dalam tubuhku.

"Aku akan menemukanmu, walau beribu tahun lamanya." Kalimat terakhirnya mengakhiri mimpiku. Aku terbangun dengan air mata di pipi dan keringat dingin membasahi sekujur tubuhku. Aku mengusapnya dan mengambil kaos untuk mengganti pakaianku yang basah karena keringat. Di cermin, kupandangi lagi tanda lahir berbentuk sayap di punggungku.

>>Y<<

Musim semi sudah dimulai, namun cuaca masih terlalu dingin. Aku berjalan dengan menggenggam gelas berisi kopi panas dalam gelas kertas untuk menghangatkan tanganku. Sebuah poster yang dipasang di sebuah toko buku kecil yang kulewati menyita perhatianku sejenak. Tanpa sadar, aku melangkahkan kaki memasuki toko buku yang mulai ramai dengan orang itu. Peluncuran sebuah buku bergambar serta pembacaan dan acara tanda tangan akan segera dilaksanakan di tempat itu. Kursi-kursi ditata rapi dihadapan panggung sederhana. Beberapa orang sudah duduk sambil menggenggam kopian buku mereka masing-masing. Tempat itu didominasi oleh wanita dan ibu-ibu muda. Aku mengambil satu kopian buku dan mengamatinya. Foto penulisnya terpampang di sampul belakang, wajahnya manis dan tampan. Mungkin karena itu tempat ini dipenuhi dengan wanita muda. Aku bergerak menuju kasir untuk membayar kemudian duduk di salah satu kursi yang masih tersedia.

"Terima kasih untuk kedatangan anda semua, sebentar lagi acara akan kami mulai. Dimohon untuk tenang." kata seorang pria muda yang nampaknya bertindak sebagai pembawa acara. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan cerita dari buku bergambar tersebut.

>>Y<<

Alkisah, saat kebaikan dan kejahatan masih bertarung dengan nyata di dunia ini.

Antonio, seorang malaikat pemuji ditugaskan untuk menjaga bumi dari monster yang lahir dari ibu segala kejahatan.

Kekal dan tak berkesudahan, raganya telah ditetapkan.

Dengan sayap putih dan pedang yang berkilauan ia menghempas banyak monster yang berusaha menghancurkan kebaikan.

Suci dan murni, hati dan jiwanya telah dipastikan.

Y's story (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang