More Than My Ego [TEN WayV] - (COMPLETE ✔)

Chapter 31 🐼

📌 Di Chapter ini paling enak sambil dengerin lagunya Zhoumi ft Kun & Xiaojun - I'll Be There. Lagunya ngena aja gitu dihati dan kurasa cocok buat chapter yg sekarang. Ada yg udah pernah dengerin? Atau belum?
Coba nih kalian play!

📌 Don't forget to Vomments! 👍❤

📌 Enjoy your reading 😊

***

Semua orang mondar-mandir nampak sibuk dengan urusannya masing-masing untuk mempersiapkan acara yang kurang lebih 2 jam lagi akan dimulai.

Kediaman keluarga Ten Lee sedang ramai didatangi oleh sanak keluarga baik dari pihak laki-laki maupun perempuan. Semuanya turut datang guna menghadiri acara pertunangan besar nan mewah Ten Lee dan Kang Mirae.

Diruangan tersendiri yang memang sudah dipersiapkan tuan rumah, pihak mempelai wanita masih dalam tahap periasan wajah dan penata riasnyapun tidak sembarangan. Mirae ingin diacara pertunangannya ini, ia di dandani oleh makeup artis yang sudah sangat profesional agar tampilannya bisa terlihat lebih memukau didepan para tamu khususnya sang calon suami.

Dirinya tidak sendiri. Ada seorang wanita paruh baya yang model tubuhnya 11 12 dengannya. Walaupun umurnya tidak lagi muda, tapi bodynya itu cukup aduhai dikalangan para ibu-ibu sosialita. Wanita itu duduk ditepi ranjang sambil tersenyum memandangi anak perempuan satu-satunya ini didandani.

Tubuhnya bangkit dan mengelus pundak Mirae. "Kamu benar-benar anak eomma".

"Ya memangnya siapa lagi? Eomma pikir aku anak pungut yang diambil dijalan?".

"Hahahah. Setidaknya kecantikanku sudah ada penerusnya. Aku tak perlu hawatir lagi".

"Tentu. Eomma gak usah hawatir lagi sekarang. Terlebih aku akan jadi calon istrinya Ten. Sudah pasti aku akan sering-sering melakukan perawatan agar calon suamiku itu tidak bisa berpaling ke lain hati".

Wanita yang ternyata adalah ibunya Mirae tersenyum miring lantas bangga dengan pencapaian anaknya ini. Tidak sia-sia dia mendidiknya.

"Kamu memang harus sering-sering lakukan itu agar Ten tidak bisa melirik wanita lain".

Bibirnya didekatkan ke telinga anaknya. "Buatlah namja itu semakin tergila-gila padamu sayang".

"Eomma tenang saja. Ten memang sangat mencintaiku. Tidak akan kubiarkan dia menjadi pria bajingan seperti Appa. Oh, apakah dia nanti akan datang?".

Wanita itu menjauhkan tubuhnya sedikit. "Haaaahh! Entahlah. Eomma sudah gak mau urus. Biarkan saja. Aku tidak peduli lagi padanya. Toh pasti sekarang dia sudah jadi gembel dipinggir jalan. Jangan harap dia bisa kembali lagi pada kita. Eomma gak sudi dan jangan panggil dia Appa. Dia bukan ayahmu lagi sayang".

Mirae termenung sendiri menatap wajahnya lurus ke cermin besar didepannya. Masa lalu orang tuanya memang sangat buruk yang mau tak mau membuatnya jadi ikutan membenci pria paruh baya yang tak lain adalah ayahnya sendiri.

Bertahun-tahun hidup hanya berdua dengan sang ibu membuatnya tumbuh menjadi perempuan yang selalu menuruti apa kata ibunya. Bisa dibilang, Mirae terlahir dari keluarga broken home sejak kecil. Tidak ada panutan yang lebih baik selain ibunya sendiri.

"Eomma keluar dulu kalau begitu. Ingin melihat calon suamimu itu. Eomma penasaran setampan apa dia sekarang".

Mirae mengangguk dan tertawa geli. "Iya. Tapi jangan sampai eomma yang jatuh cinta dan menikahinya. Aku akan keluar dari rumah kalau sampai beneran terjadi".