Chapter 61 🐼

2.5K 324 108
                                    

📌 Untuk latar waktu diceritanya akhir-akhir ini sering aku cepetin krna mau fokus kelarin masalahnya biar gk bertele-tele & ngebosenin. Mudah"an klian gk bingung yaa....🙏








🌸 Happy Reading 🌸






***

1 Bulan Kemudian...

















Seorang gadis terlihat kerepotan membawa setumpuk buku tebal ditambah laptop yang harus di tentengnya karena ransel yang dibawa tidak cukup menampung berlembar-lembar kertas tugas dari dosen yang kejamnya luar biasa.

Tau kan tipe dosen kejam itu seperti apa?

1) Tiap ngasih tugas harus banyak. Kalo sedikit, dikata mubazir jadi sekalian aja se-abrek.

2) Deadlinenya cuma hitungan jam. Gak ada hitungan hari apalagi minggu. Paling lambat biasanya dikirim sebelum tengah malem.

3) Untuk mencari bahan tugasnya, harus pergi ke perpustakaan dulu atau gak di toko-toko buku lainnya. Syukur-syukur ya ada temen yang mau minjemin karena biasanya, gak cukup cuma 1 buku. Ya...minimal 3 lah. Itu-pun yang tebelnya macam kamus 2 bahasa.

4) Kalo kata Dosen ada yang salah sekeciiiiiiillll apapun, harus ulang dari awal alias revisi sampe sesempurna mungkin, because kebanyakan Dosen Kejam itu bersifat Perfectionis. Padahal, itu cuma tugas biasa. Bukan bikin skripsi, tesis, atau disertasi yang jelimetnya naudzubillah.

5) Perkataan bersifat Paten. Gak.Bisa.Di.Bantah.

Ada yang ngajak debat? Apalagi kalo kalian tipe anak yang sok tau, sok iye, sok he'em?

#KelarIdupLu




So, kebanyakan yang membuat mahasiswa capek dan stres ya gitu.
Ngadepin dosen yang kejamnya melebihi emak yang ngamuk saat kita gak mau disuruh ke warung buat beliin masako.

Hal itulah yang kini tengah dirasakan gadis berambut sebahu, Kang Sena.

Dia baru saja keluar dari ruangan dosen killernya dengan wajah yang mengenaskan gara-gara tugasnya banyak yang salah dan harus segera di revisi malam ini. Makanya ia buru-buru ingin pulang karena gak betah berlama-lama di kampus.




Kriiinggg.....kriiinggggg......

Kriiinggg.....kriiinggggg......

Kriiinggg.....kriiinggggg......


Dering telepon terus berbunyi membuat Sena akhirnya marah-marah sendiri. Jadinya terpaksa dia melipir ke bangku taman untuk menaruh barangnya dan merogoh saku celana guna mengecek siapa yang mengganggunya di hari tersialnya ini.




📲 Dejun is calling....







Ingin rasanya hp ia banting saat melihat nama Dejun yang tertera di layar. Dari semalam, namja itu sudah 20 kali menelphonenya tapi gak pernah diangkat sama sekali. Sepertinya Sena menyerah kali ini dan harus menjawab panggilan itu daripada terus-terusan digangguin.


"Nah, akhirnya diangkat. Yobose....".

"APAAN?!!!". 

"Ebuset galak banget lu. Padahal gue ngomongnya baik-baik".

"Lu tuh gangguin orang aja tau gak bisanya! Dari semalem sampe sekarang nelphoniiiiiinnnn terus. Ada apaan sih?! Kalo minta ditemenin ke club buat ngeliatin lu teler, gue nyerah. Kapok gue gak mau bopong badan lu lagi".

More Than My Ego [TEN WayV] - (COMPLETE ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang