Chapter 59 🐼

2.2K 336 110
                                    

📌 Bacanya harus sabar ya karna ini Chapter yang udah kalian tunggu-tunggu kapan meledaknya 😅. Tarik napas gerak!








🔥Happy Reading🔥





***




7 Hari kemudian....











Jam dinding menunjukan pukul 7 lewat 15 menit dan Haera sekarang sudah rapih nampak siap ingin pergi ke suatu tempat sambil memasukan sebuah kaset tipis berisi cd berwarna putih polos dan laptop kedalam tas miliknya. Ia juga berkali-kali membalaskan sebuah pesan dari seseorang dengan raut wajah serius.


Kriiinggg....kriiingggg......


📲 Tuntun is Calling....






Tanpa pikir panjang, Haera langsung menekan tombol merah dilayar handphonenya.

Sudah seminggu pasca hari dimana Tes DNA dilakukan, dia dan Ten saling diam. Tidak bertemu, tidak membalas chat atau telepon, bahkan sudah berkali-kali namja itu datang ke rumah tapi Haeranya selalu berpura-pura gak ada dirumah. Hendery juga dititip pesan untuk jangan biarkan Ten masuk ke dalam tanpa seizinnya. Pokoknya benar-benar lost contact selama seminggu ini.

Haera terpaksa melakukan itu sebab ia masih merasa kecewa dengan sikap egoisnya Ten yang lebih memilih untuk merahasiakan tentang syarat yang diminta Mirae padanya. Walaupun aslinya dia bukanlah orang yang pendendam, tapi akan lebih baik jika ia melakukan hal ini agar Ten bisa merenungkan kesalahannya. Begitupula dengannya yang butuh waktu untuk bisa menenangkan diri dan menghilangkan rasa kecewanya sendiri.

Selain itu, ia juga harus fokus mempersiapkan segala sesuatunya untuk nanti. Karena hari ini adalah hari dimana Tes DNA itu di umumkan oleh pihak kepolisian secara langsung.

Haera memang bukan orang yang terlibat dalam masalah status kejelasan dari bayi yang dikandung Mirae. Tapi ia punya sesuatu yang sangat penting untuk disampaikan kepada semua orang disaat pengumuman itu dilaksanakan.

Jadi....inilah alasan kenapa pagi-pagi sekali dia sudah rapih. Haera tidak ingin terlambat dan sebisa mungkin harus datang lebih dulu sebelum yang lainnya sampai.


"Hen. Aku udah bikinin kamu roti bakar. Ada diatas meja ya sama susunya yang di kulkas kan udah abis itu. Ambil lagi aja yang baru di laci atas. Oke?". Pesannya ke Hendery yang masih setengah sadar diatas kasur. Semalam dia terpaksa begadang karena harus menyelesaikan tugas kantornya yang menumpuk dan akibatnya baru bisa rebahan diranjang pukul 4 pagi.

"He'em".

"Aku mau berangkat sekarang. Pokoknya sarapan dulu sebelum obatnya diminum".

"He'em".

"Dan kalo rotinya udah dingin, diangetin aja ke microwave".

"He'em".

"Kamu dengerin aku kan?".

"Iya nyonyaaaaaaa. Bacot banget! Udah sana pergi!".

"Yaudah kalo gitu. Do'ain aku ya semoga semua rencananya berhasil".

"Hm".

"Hen?".

"IYAAAAAAAA!!!".





















***

Seorang polisi datang menghampiri sel tahanan milik Mina yang membuat gadis itu heran sebab belum pernah ada polisi yang membukakan kunci gemboknya selama ia ditahan disini.


More Than My Ego [TEN WayV] - (COMPLETE ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang