Amel heran melihat Embun yang sedang berada di atas tempat tidurnya, karena sekarang minggu tenang pertengahan semester, bukannya belajar Embun hanya main ke apartmennya.
"Kenapa lo, Mbun?" Tanya Amel, Embun tidak menjawab dan tidak bergerak sedikit pun, "Lo gak mati kan, Mbun?" Tanya Amel sambil menyentuh bokong Embun dengan kakinya.
"Tai lo!" Umpat Embun kemudian duduk di atas tempat tidur.
Amel menyentil jidat Embun, "Eh, malah ngegas si tai."
"Sakit bangsat!" Pekik Embun sambil memegang jidatnya.
"Ya maapㅡlo kenapa sih? Mingdep UTS tai, lo malah ke sini." Tanya Amel.
Embun membuang nafasnya, "Gua stres dirumah mikirin kak Bian."
Embun curhat tentang Abian kepada Amel, setelah selesai curhat Embun langsung pulang. Amel membuang nafas legah, akhirnya dia bisa belajar tanpa gangguan Embun.
Amel mencari charger, namun ia tidak menemukanannya. Amel mengumpati Embun, pasti Embun pelakunya, karena charger Embun hilang. Amel mencari power banknya, namun ia tidak menemukannya. Entah di mana barang itu.
Akhirnya Amel memutuskan untuk meminjam charger atau power bank milik Agam. Amel langsung melangkah ke apartmen Agam, dia memencet bel dan beberapa detik kemudiam Agam membuka pintu.
"Mau ngapain?" Tanya Agam.
"Elah, orang mau bertamu, bukannya di suruh masuk, malah diintrogasi di depan pintu." Protes Amel.
Agam memicingkan matanya. "Ya udah, masuk!"
Amel tanpa malu-malu langsung masuk, mata Agam membulat ketika Amel mau masuk ke dalam kamarnya. Agam langsung berlari dan menutup pintu kamarnya.
"Lo mau ngapain?" Tanya Agam yang terlihat gugup.
"Lo kenapa?ㅡoh... lo nyembunyiin sesuatu ya di dalem?" Tebak Amel yang curiga.
Agam berdecak, "Bukan urusan lo! Lo mau ngapain? Masuk ke kamar orang sembarangan."
"Gue mau pinjem charger." Jawab Amel.
"Lo tunggu di sini, gue ambilin di dalem!" Seru Agam, Amel mengangguk. Namun, bukan Amel namanya kalau dia menuruti apa yang Agam bilang, ditambah lagi dia juga penasaran apa yang disembunyikan Agam di dalam kamarnya.
Amel membuka pintukemudian matanya membulat, dia menutup mulutn pake telapak tangan dan membalikan tubuhnya.
"Lo ngapain masuk ke sini?" Tanya Agam yang sedang menutupi dada yang telanjang dengan tangannya. Iya, Agam sedang topless dan hanya mengenakan boxer yang sangat pendek.
jangan dibayangin!
"Lo kenapa buka baju, setan?!" Tanya Amel yang membelakangi Agam.
"Gue udah bilang jangan masuk, gue tadi mau ganti baju dulu." Jawab Agam sambil memakai baju dan celana.
"Tapi, tadi lo kaya nyembunyiin sesuatu." Tukas Amel yang masih membelakangi Agam.
"Tadi, sempak gue berserakan di atas tempat tidur, makanya gue cepet-cepet nutup pintu waktu lo mau masuk ke sini." Timpal Agam, tiba-tiba Agam tersenyum jahil.
"TerㅡhEH LO MAU NGAPAIN?" Teriak Amel, karena tiba-tiba Agam membalikkan tubuh Amel menghadap dengannya, Amel langsung menutup mata.
"Menurut lo mau ngapain?" Tanya Agam yang sedang menahan tawa melihat Amel yang menutup mata dengan telapak tangan.
"Agam, istigfar, Gam! Astaga, gue masih polos, Gam. Sumpah!" Kata Amel yang ketakutan sambil menutup matanya.
Tawa Agam pecah. "Hahaha, pikiran lo kotor amat, Mel. Gue udah pake baju kali."
Amel langsung membuka matanya kemudian mencubit pinggang Agam. Agam meringis kesakitan.
"AAAWW, sakit. Sakit, Mel."
Amel melepas cubitannya, kemudian mengambil charger yang berada di tangan Agam dan keluar dari kamar.
"Makanya, Mel. Lain kali jangan asal masuk ke kamar cowok. Untung gue gak bejat, jadi lo selamat." Kata Agam sambil mengekori Amel.
"Berisik!" Pekik Amel.
Agam berdecak. "Iya iya, gue berisik. Lo gak belajar? Gue mau belajar nih."
Amel memutar matanya malas. "Bilang aja mau ngusir." Tukasnya.
"Suudzon banget lu, Mel."Celetuk Agam.
⑉⑉⑉ ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ ⑉⑉⑉
![](https://img.wattpad.com/cover/218797769-288-k867814.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] ANNOYING PAIR, bluebunn ✓
FanfictionAt first it seems annoying, but after a while you start to like it. __________________________ ©2020, writersnail