20. remedial

358 86 1
                                    

sorry for typo(s),
happy reading-!

____________________

Amel mendengus kesal setelah membaca pesan dari dosennya. Amel dan Agam remedial salah satu mata kuliah, karena waktu itu mereka belum tampil mempresentasikan tugas mereka karena, Amel tidak hadir dan Agam yang sedang rapat.

Dengan berat hati Amel menghubungi Agam. Padahal sudah 3 hari ia mendiamkan Agam dan sekarang dia harus menghubunginya.

"Lo udah baca kan chat dari maam Krystal yang gue forward ke lo?"

"Iya, gue otw."

Setelah sambungan telefon terputus, Tanpa membuang-buang waktu Agam langsung beranjak ke apartmen Amel.

"Mau ke mana lo?" Tanya Delisa.

"Mau ke sebelah, sama Amel." Jawab Agam kemudian melanjutkan langkahnya.

"GAM, GUE IKUT!!" Teriak Abian kemudian berlari mengekori Agam.

Shintya menggeleng, "dasar bucin!"

"Tya, gue ga enak nih tinggal di sini." Ujar Delisa tiba-tiba.

Shintya memutar matanya malas, "yaudah kalo ga enak balik aja ke rumah lo!"

Shintya masih kesal sama Delisa, karena dulu Delisa putus dari Agam kemudian pacaran sama mantan ShintyaㅡBimo Chenleㅡyang dulu masih berstatus pacaran sama Shintya.

Shintya meninggalkan Delisa sendirian di apartmen Agam, tanpa berpamitan. Lagi pula Delisa siapa? Sampe Shintya harus berpamitan. Pikir Shintya.

Ketika masuk ke dalam ampartmen Amel atmosfernya menjadi dingin, tidak ada suara apa pun. Dapat Shintya lihat di ruang tengah Abian yang menunduk, Embun yang menatap tajam Abian dan Agam menatap sendu Amel yang sedang mengotak-ataik macbooknya dengan wajah dinginnya.

"Kak Amel, gue ke kamar lo ya." Pamit Shintya.

"Iya, remote AC ada di bawa bantal." Sahut Amel.

"Mel," panggil Agam.

Amel dengan malas menoleh, "Kita mulai, lo udah siap kan?"

"Mel, dengerin gue dulu," kata Agam.

"Enggak, pokoknya kalo bukan soal tugas gue ga mau denger," tolak Amel.

Mereka pun melakukan presentasi melalui aplikasi video. Embun juga mengikuti presentasi mereka dengan ikut bergabung di kelas video itu.

Setelah selesai melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan kelas berakhir kemudian Amel membereskan barang-barangnya dan beranjak ke kamar. Dengan sigap Agam menahan tangan Amel.

"Mel, gue mohon jangan kaya gini, gue ga bisa lo diemin kaya gini...." ujar Agam.

"Gue capek, mau istirahat, lepas!" Seru Amel tanpa menoleh ke belakang.

Agam mengelah nafas, "Mel, gue sama Delisa ga ada apa-apa, beneran ga bohong."

Amel menghempaskan tangan Agam, kemudian menoleh dan menatap tajam wajah Agam, "hubungannya sama gue apa, Gam? Emangnya gue siapa lo? Temen kan? Jadi, santai aja."

Agam mengelah nafas, "tapi lo nyuekin gue mulu, Mel, gimana gue bisa santai coba?"

Tanpa berkata apa-apa, Amel langsung beranjak meninggalkan Agam sendirian di ruang tengah.

Dan lagi, gue jadi pengecut yang mikir kalo Agam itu salah. - batin Amel.

"Udah selesai, kak?" Tanya Shintya.

Amel tersenyum dan mengangguk, "iya udah, lo udah puasa?"

"Udah dong," Jawab Shintya.

Pintu terbuka dan Embun masuk, "Gue mau putus sama abang lo, Tya."

Mata Shintya membulat, "loh? Jangan dong, gue udah sreg banget iparan sama lo, kak."

"Jangan, Mbun, kalo lo nyesel gimana? Lagian, yang nginap di apart Agam itukan mantanya Agam, bukan Kak Bian." Sanggah Amel.

Embun mengelah nafas, "Tapi, gue ga suka dibohongi, sekecil apa pun kebohongan itu, gue ga suka."

____________________

aku pengen cepet-cepet tamatin cerita ini >.< soalnya aku baru sadar, kalo workku yang belum tamat masih banyak :')

fyi sahabad, jadi kemungkinan cerita ini beberapa chapter lagi bakalan selesai.

[ii] ANNOYING PAIR, bluebunn ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang