sorry for typo(s),
happy reading <3____________________
Setelah pertanyaan menyebalkan yang dilontarkan Embun kepadanya, Agam menjadi kesal melihat Embun. Bahkan sekarang Agam terus menatap sinis Embun, sedangkan Embun yang ditatap sinis hanya mangangkat dagunya sombong.
"Ngapain lo liat-liat cewek gue kaya gitu, Gam?" Tanya Abian yang sedari tadi risih melihat Agam menatap Embun sinis.
"Gapapa." Jawab Agam singkat, "Gue masak dulu, laper." Pamitnya.
Agam menyiapkan bahan-bahan sambil mengingat kejadian tadi.
"Lah, emangnya lo siapanya Amel sampe harus tau?" Tanya Embun skakmat.
Agam tertegun bingung mau jawab apa dan akhirnya kata-kata laknat keluar dari mulutnya tanpa pamit, "Calon pacarnya Amel."
Amel yang mendengar jawaban Agam tersedak ludahnya sendiri kemudian langsung pamit mandi, karena katanya dia merasa gerah soalnya belum mandi dari pagi."G-gue mau mandi, soalnya badan gue lengket banget gerah belum mandi dari tadi pagi." Kata Amel dengan sangat cepat seperti sedang ngerapp.
Agam meruntuki kebodohannya yang langsung mengatakan kata-kata yang tidak seharusnya ia katakan. Kata-kata itu langsung keluar begitu saja dari mulutnya.
"Gam, gue sama kak Abian balik, nanti lo bilangin sama Amel, soalnya dia belum keluar dari kamarnya." Kata Embun berpamitan sama Agam.
"Hm, tiati." Jawab singkat Agam tanpa menoleh ke sumber suara.
Terdengar pintu terbuka kemudian tertutup kembali, sepertinya Embun dan Abian sudah pergi.
Akhirnya masakan Agam sudah jadi, ia menaruhnya di atas meja makan kemudian berjalan ke pintu kamar Amel. "Mel..." Panggilnya sambil mengetuk pintu kamar Amel.
"Mel, lo gak mati kan?"
Tidak ada jawaban.
"Mel, gue masuk nih."
Ceklek!
Pintu terbuka menampakan wajah Amel yang susah untuk di deskripsikan, wajahnya lempeng tapi agak sinis. Amel keluar dari kemarnya kemudian menutup kembali pintu kamarnya.
"Kenapa?" Tanya Amel, jutekㅡng, lebih tepatnya dipaksain jutek dan jatohnya seperti menyembunyikan rasa canggungnya.
"Makan yuk, gue udah selesai masaknya." Ajak Agam.
Amel mengangguk dan mereka berjalan ke meja makan, mereka pun makan dengan diam, biasanya bacot, tapi kali ini sunyi sekali.
"Eh iya, kak Abian sama Embun mana?" Tanya Amel yang baru sadar kalau Embun dan Abian tidak ada.
"Udah balik." Jawab Agam, Amel mengangguk.
Suasana kembali sunyi, mereka bertarung dengan pertanyaan dan jawaban yang mereka terka-terkan sendiri, seperti:
"Tadi Agam serius ga ya? Ah pasti becanda doang, kan Agam otaknya agak sedeng."
"Amel kok diam ya? Oh mungkin lagi pmsㅡeh, jangan bilang Amel mikirin apa yang gue bilang tadi? Em, kayanya enggak deh, kan Amel malas mikir orangnya."
Tanpa sadar makan mereka sudah habis dan mereka masih duduk terdiam di meja makan. Sampai bunyi handphone Agan membuyarkan lamunan mereka.
"Hallo?"
"Rapat besok abis dzuhur, jangan lupa."
"Oh, oke oke."
"Lo di mana?"
"Diㅡ" Agam menatap Amel sekilas Amel yang sedang menatapnya juga langsung membuang muka."Di rumah temen."
"Oh."
"Emang kenapa?"
"Kirain lo lagi sama Amel, gue mau balikin pbnya yang gue pinjemㅡkapan ya? Lupa gue kapan, intinya di pb ini ada stiker nama dia. Kalo bisa minta kontak dia aja deh, biar gue bisa hubungi dia buat balikin pbnya."
Agam melirik Amel sekilas, "Ohㅡngg nanti titip sama gue aja."
Setelah temannya di seberang sana mengiyakan, Agam langsung mematikan sambungan telfonnya. Ia kemudian menyimpan handphone ke dalam saku celananya.
Amel berdiri sambil membereskan piring makan mereka, "Gue yang cuci piringnya, kan lo udah masak tadi." Kata Amel tanpa menatap Agam.
Agam terdiam menatap punggung Amel, dia sedih sikap Amel jadi berubah. Dia merasa menyesal sudah menjawab pertanyaan Embun dengan jawaban laknat tadi.
____________________
mungkin ini telat, tapi aku tetap mau ngucapin selamat berpuasa bagi kalian yang menjalankan-!
![](https://img.wattpad.com/cover/218797769-288-k867814.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] ANNOYING PAIR, bluebunn ✓
FanfictionAt first it seems annoying, but after a while you start to like it. __________________________ ©2020, writersnail