Akhirnya liburan semester telah tiba, Amel bisa terus bermalas-malasan di apartmennya setiap hari, namun kenyataannya tidak. Selama liburan semester Agam selalu mengganggunya, seperti sekarang.
Amel melangkah dengan malas kemudian membuka pintu apartmennya menampakan makhluk tengil yang selalu mengusik kehidupannya. Siapa lagi kalau bukan Agam? Cowok itu selalu mendatangi apartmen Amel, sekali pun mereka sedang liburan semester.
"Gam, lo bisa gak sih, gak ganggu gue hibernisasi?" Tanya Amel sambil menghentak-hentakan kakinya ke lantai dan meninggalkan Agam di belakangnya.
Agam tidak menjawab dan hanya sibuk membuka kulkas Amel kemudian meneguk air es.
"Jawab, setan!" Pekik Amel yang sudah berada di belakang Agam.
"Gue bosan aja di apartmen sendirian." Jawab Agam, "Lo bisa gak, gak ngomong kasar?" Tanya Agam.
Wajah Amel berubah menjadi sinis tak terima dengan pertanyaan Agam, "Enggak! Enggak bisa." Jawabnya kemudian meninggalkan Agam di dapur.
Agam mengekorinya, "Lo kalo ngomong kasar lagi gue cium." Ancamnya.
"Eh? Apaan sih, bangsat?!" Pekik Amel.
Agam menahan tangan Amel, "Gue serius ya, Mel." Ujarnya sambil menatap Amel dengan wajah yang sangat serius.
Amel yang ditatap seperti itu jadi canggung, kemudian menghempaskan tangan Agam yang menahan tangannya, "Gak jelas, anjing!"
Mata Amel membulat sempurna, ketika Agam menempelkan bibirnya tepat dibibir Amel. Amel langsung mendorong tubuh Agam.
"Lo udah gila?" Tanya Amel memekik.
Agam menatap serius Amel lagi, "Gak, gue gak gila. Pokoknya kalo gue dengar lo ngabsen kebun binatang atau ngomong kasar, gue gak segan-segan nyium lo kaya tadi sekali pun di depan umum!"
"Shit!" Umpat Amel dan Agam langsung menciumnya lagi. Amel mendorong tubuh Agam.
"Lo kenapa sih bangㅡmbang!" Pekik Amel yang tadinya ingin mengumpat, namun ia urungkan dan menggantinya dengan sebutan 'bambang'.
Agam yang tadi menatapnya serius langsung tersenyum, "Good girl." Ucapnya sambil menghambur rambut Amel dan Amel terus mengumpati Agam dalam hati.
Agam menarik Amel dan mendudukan Amel di sofa. Agam berjongkok di depan Amel yang sedang duduk di sofa. "Kurang-kurangin deh ngomong kasar, nanti orang menilai lo buruk." Kata Agam, nada bicaranya halus.
Amel memutar bola matanya malas, "Gue gak peduli sama pendapat orang tentang gue, Gam."
Agam menatap dalam mata Amel dengan tatapan yang sulit Amel tafsirkan, "Tapi, gue peduli, Mel. Gue gak mau orang-orang menilai lo buruk, karena gue tau lo itu baik. Baik banget malah."
Deg!
Amel jadi merasa canggung, tapi dapat Amel liat Agam sama sekali tidak merasa canggung. Amel berdehem sambil membuang pandangannya ke arah lain, "O-oke, gue coba." Ucap final Amel agar Arga tidak lama-lama menatapnya seperti tadi.
Agam tersenyum menampakan lesung pipinya, "Nah kan, udah gue bilang lo itu baik, Mel." Kata Agam sambil menghambur rambut Amel, kemudian berdiri.
"Mau ngapain?" Tanya Amel yang melihat Agam ke dapur.
"Mau masak, Mel. Gue laper, kulkas gue kosong." Jawab Agam. "Ntar malam temani gue belanja isi kulkas ya?" Ajaknya.
Amel mengangguk, "Tapi belㅡ
"Beliin gue ice cream 2 lusin." Potong Agam yang sudah tau apa yang ingin Amel katakan, Agam tersenyum.
Amel terkekeh, "Tau aja lo, Gam."
"Apa sih yang enggak gue tau tentang lo?" Tanya Agam.
Perasaan gue saat ini, batin Amel.
Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam apartmen Amel, kemudian menatap Amel dan Agam dengan tatapan jahil, "Hayo, ngapain lo pada di sini berduaan?"
"Kok lo bisa masuk sih, Mbun?" Tanya Agam.
Embun mengibaskan rambutnya kemudian melipat kedua tangan di depan dadanya, "Password Amel gue tau lah."
"Kok Embun tau gue gak, Mel?" Tanya Agam sambil menatap Amel dengan tatapan protes.
"Lah, emangnya lo siapanya Amel sampe harus tau?" Tanya Embun skakmat.
____________________
ups, agam main nyosor aja wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii] ANNOYING PAIR, bluebunn ✓
FanfictionAt first it seems annoying, but after a while you start to like it. __________________________ ©𝟸020, tataroom