Signal

1.1K 156 7
                                    

30 menit sebelumnya...

"Johnny hyung... "

"Hmm"

"Sepertinya.. aku keterlaluan mengendarai mobil"

Sebelah alis Johnny terangkat, menatap kekasihnya bingung. "Maksudmu?" tanya Johnny.

"Lihatlah kebelakang hyung..." jawab Ten memberikan kode menggunakan dagunya, namun pandangannya masih menatap jalan raya menuju Mansion Tuan Moon.

Kepala Johnny menoleh, dan betapa terkejutnya dia melihat sosok-sosok itu.

"Hyung.. " panggil Taeyong dengan suara lemahnya, wajahnya sudah pucat pasi.

"Are you okay?"

"Hoek! Hoek!"

Baru saja Taeyong akan menjawab, tiba-tiba saja sesuatu dalam perutnya bergejolak hingga mengeluarkan muntahan makanan yang tadi pagi dia makan.

Bukan hanya Taeyong yang muntah, tapi Doyoung juga ikut memuntahkan sesuatu dalam perutnya.

"iiiuuewh.. Menjijikan" Ten meringis, dia sangat jijik melihat muntahan kedua temannya itu ada didalam mobilnya.

"Hyung.. " Rengek Ten pada Johnny yang sedari tadi merasa jijik juga dengan kedua temannya.

"Iya... Nanti aku bersihkan" seakan mengerti apa yang Ten maksud, dia hanya mengangguk kecil.

___________________________________________

"Yak! Apa kau gila Ten?! Kau hampir membunuh kami tadi" marah Doyoung. Bagaimana tidak, Ten benar-benar membawa mobil itu dengan kecepatan diatas rata-rata.

Doyoung dan Taeyong bahkan sampai mabuk perjalanan dibuatnya, mereka berdua belum pernah menaiki mobil dengan kecepatan begitu.

Ingin rasanya Doyoung menjambak rambut Ten karena menanggapi perkataannya hanya dengan cengiran laknat. Sabar Doy sabar...

"Maafkan kekasihku... Dia juga mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi karena panik pada Kalian dan Taeil" ucap Johnny memberikan penjelasan.

"Ya.. Ya terserahlah..." Taeyong tampak tak peduli dengan perdebatan mereka, matanya tidak lepas memandangi Mansion milik Tuan Moon yang sangat jauh dari kota dan keramaian.

"Johnny hyung, sepertinya kita salah tempat... " cicit Ten yang bersembunyi dibalik tubuh besar kekasihnya.

"Cih... Tadi saja mengendarai mobil seperti hendak mengantarkan kita pada tuhan, sekarang melihat rumah besar dan sepi saja sudah takut" cibir Doyoung dengan mulut pedasnya.

Tak tanggung-tanggung memang jika Doyoung sudah mulai berbicara, bahasa kasar maupun perkataan pedas itu akan keluar dari mulut manisnya.

Ten hanya diam tidak berniat membalas cibiran itu, karena percuma saja jika dia menjawab pasti akan kalah pula.

Johnny menghela napas kasar, pusing juga mendengar pertengkaran mereka. "Sudah.. Lebih baik kita cari Taeil hyung bersama-sama"

Matanya bergulir mencari pintu masuk yang terbuka agar segera menyelamatkan adik Taeil, "Kita lewat sana..." lanjut Johnny sambil menunjuk salah satu pintu kecil diujung gerbang Mansion.

"Tunggu... " Taeyong menahan pergerakan mereka bertiga, matanya tak henti memandang pada sudut bagian mansion itu.

"Ada apa?"

"Aku rasa didalam rumah itu pasti ada beberapa orang penjaga yang menyandera adik Taeil hyung "

"Kau yakin?"

Boys Love (ilYoung & JaeYong) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang