Wind Flower

1.2K 153 41
                                    

Satu jam dalam perjalanan menuju apartemen benar-benar membuat kedua orang itu kelelahan. Hari sudah semakin petang, mobil bus yang mereka kendarai akhirnya sampai di daerah tujuan.

"Doyoungie~"

Suara panggilan itu terdengar jelas disamping telinganya, bagai alarm dari surga.

Pria bernama Doyoung itu menduselkan diri dibahu seseorang disamping kanannya, mengeratkan pelukannya.

"Ayo bangun... Kita sudah sampai..."

Suara itu mengalun lagi, membuatnya mau tidak mau harus membuka matannya...

"Taeil hyung aku masih mengantuk~" ucap Doyoung yang masih menyenderkan kepalanya pada bahu pria di sampingnya, Taeil.

Taeil terkekeh, "Mau aku gendong sampai kamar apartemenku?" godanya sambil mencubit pelan hidung Doyoung.

Wajah pria bermata kelinci itu memerah kembali, entah sudah ke berapa kali pipinya memerah karena sikap manis Taeil. "Tidak mau..." tolaknya halus.

"Ayo turun kita sudah sampai"

Setelah keduanya turun dari bus, dan berdiri didepan Halte. Tiba-tiba seseorang berlari kearah keduanya dan berhenti tepat di hadapan Taeil, lalu membungkuk-kan tubuhnya.

Bukankah orang itu Tuan Kim? Asisten dan tangan kanan Keluarga Moon? Kenapa dia ada disini? Batin Doyoung.

"Lapor Presdir, adikmu sudah berada di apartemenmu.. Dan untuk Tuan Moon, kami masih sedang mencarinya" ucap Tuan Kim setelah menegakan tubuhnya kembali.

Taeil mengangguk, matanya menatap jam tangannya. "Jam 10 besok kau bisa menemuiku lagi untuk melaporkan keberadaan ayah" perintahnya.

"Baik Presdir, kalau begitu saya permisi dulu" Tuan Kim kembali membungkuk dan langsung pergi meninggalkan keduanya.

Akhirnya mereka berjalan menuju gedung apartemen Taeil, sambil saling menggenggam tangan satu sama lain.

____________________________________________

Kedua mata itu mengerjap pelan, menyesuaikan dengan cahaya yang masuk kedalam Retina-nya. Putih dan bau obat...

Deg!

Dia pun akhirnya tersadar, dia sekarang ada dirumah sakit. Pandangannya seketika teralihkan pada seseorang yang tidur menangkupkan kepalanya di badan ranjang rumah sakit dengan tubuh terduduk di kursi.

'Sepertinya Tiway hyung kelelahan setelah menjagaku...' batin Jaehyun, tangannya mengusap pelan surai yang menutupi wajah Taeyong.

"Eugh.. "

Lenguhan itu keluar dari mulut Taeyong, tubuhnya bergerak gusar. Hingga tak lama kemudian matanya terbuka, pandangannya langsung tertuju pada Jaehyun yang sedang mengusap rambut yang menutupi sebagian wajahnya.

"Ekhm... Kau sudah bangun ternyata" ucap Taeyong, menegakkan tubuhnya sambil mengucek sebelah matanya.

Jaehyun tersenyum, "Hyung, kau menungguku sejak kemarin?" tanya-nya.

"Iya... Memang kenapa?" Taeyong mengangguk, menatap Jaehyun dengan penuh tanya.

Jaehyun bahagia? Oh, tentu saja..

Bagaimana tidak? Taeyong yang biasanya memarahinya dan mencacinya sekarang lebih mengkhawatirkan keadaannya... Sungguh tak bisa di percaya.

"Yak! Jawab aku Jaehyun-ah?" teriak Taeyong karena tidak mendapat jawaban dari Jaehyun.

"Tidak jadi hyung"

Hening...

Rasa canggung itu kembali menyelimuti hati keduanya, mereka tak tahu harus memulai pembicaraan dari mana. Hingga Taeyong pun memecahkan keheningan...

Boys Love (ilYoung & JaeYong) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang