Epilog

1.3K 82 11
                                    

Happy reading
.
.
.

Hening...

Suasana di dalam ruangan putih dengan bunga mawar putih itu sangat dingin mendominasi.

Tak ada seorang pun yang berbicara, walau banyak orang yang datang untuk sekedar memberikan penghormatan terakhir.

3 peti mati itu berjajar apik dengan foto dan bunga sebagai pelengkapnya.

"Kali ini aku menyerah, aku tidak bisa membuat anak itu kembali tersenyum setelah semua yang dia miliki pergi"

Pria muda bermarga Jung itu menoleh ke kanan setelah mendengar seseorang yang berbicara padanya.

Jaehyun sungguh sangat mengerti tentang apa yang di bicarakan oleh tuan Kim.

"Kapan persidangannya di mulai?" tanya Jaehyun pada tuan Kim.

Tuan Kim yang awalnya menatap ketiga peti mati tersebut langsung menoleh, "Minggu depan..."

Ingatan kesakitan itu kini berputar ulang kembali didalam pikiran Jaehyun, semuanya terlalu tiba-tiba.

Kedua pelaku utama dalam penyekapan serta pembunuhan-Rosanne Park dan Choi Seungcheol -kini sudah di tahan polisi, beserta bukti dan sampel otopsi ketiga korban.

Sungguh sulit memang, ketika orang yang tidak tahu apa-apa tentang orang tuanya yang sudah membunuh orang lain, dan dirinyalah yang harus membayar semuanya. Terlalu kejam...

Lama terdiam pandangan Jaehyun langsung tertuju pada seorang gadis yang memakai hanbuk hitam serta pita putih yang menghiasi rambutnya, tengah terduduk di lantai sambil menangis diantara lutut dan tangannya.

"Kenapa semuanya pergi? Hiks... "

Gadis itu menangis sambil memukul kakinya sendiri, suaranya begitu lirih hingga membuat orang-orang yang memberikan penghormatan terakhir tak mampu berbicara apapun.

Baru saja Jaehyun ingin menghampirinya, tiba-tiba saja seorang laki-laki berambut blonde memeluk tubuh gadis itu dengan sangat erat, seolah memberikan kekuatan dan kehangatan.

"Yirenie... Don't feelings so alone, you have many people to love you" lelaki itu mengusap surai hitam Yiren pelan,  anak itu menangis lirih dalam dekapan Chris Bang.

"Oppa.. Hiks.."

Jaehyun hanya bisa memandang keduanya dari kejauhan dengan perasaan yang campur aduk.

____________________________________________

Tanpa terasa sudah 3 hari sejak kematian ketiga hyungnya itu, Jaehyun mendapatkan izin untuk tinggal bersama Yiren.

Bukannya tanpa alasan Jaehyun melakukannya, hanya saja dia memikirkan psikologi dari Yiren yang semakin hari-semakin tak terkendali.

Bahkan 2 hari yang lalu, anak perempuan itu hampir saja memutus urat nadinya sendiri saat Jaehyun meninggalkannya untuk pergi kesekolah.

Anak itu sepanjang hari hanya menangis dan melamun, seperti tidak mempunyai semangat hidup.

"Yiren-ah... Ayo makan, aku sudah membuatkan nasi goreng kimchi untukmu" ucap Jaehyun sambil menghampiri Yiren dan menepuk pundak itu dengan pelan.

Yiren hanya diam sambil menatap ke arah jendela yang sedang menampakkan hujan deras di luar kota Seoul.

Jaehyun menghela nafasnya berat, Yiren sudah 3 hari ini tidak makan apapun, anak perempuan itu hanya menangis dan menangis setiap waktu.  Membuat Jaehyun khawatir jika anak itu sakit.

Boys Love (ilYoung & JaeYong) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang