T i g a

34.9K 3K 76
                                    

'Ingat! Jangan baper dia cuma mantan!'

***

Disore hari yang seperti biasanya. Alisa tengah menyiram bunga milik sang mama. Sembari bersenandung kecil ia menyirami dengan sangat khidmad. Untung saja setelah acara menguntit yang berujung dengan ketahuan. Ck! Bukan nguntit hanya ingin tau. Itu beda kan? Alisa tidak bertemu kembali dengan Raynan karena ia mengurung dirinya dikamar. Malu rasanya jika bertatap muka dengan lelaki itu.

"Nyiram tanaman neng?" Seseorang bertanya dari gerbang rumahnya. Alisa menoleh lalu tersenyum kecil.

"Iya bu," ibu - ibu ditempatnya tinggal memang terkesan ramah. Hanya saja jika sudah berurusan dengan per-gosipan makan berubah jadi ember. Lalu para ibu juga rajin berolahraga dipagi maupun sore hari, berlari keliling komplek. Ck! Bukan olahraga tapi pamer barang mewah.

"Mari neng, mau lanjut jogging lagi."

Alisa menganggukan kepalannya, "Hati - hati, bu."

Alisa menghembuskan napas lega saat orang itu sudah pergi dari rumahnya. Malas rasanya jika sudah berurusan dengan orang-orang yang hanya memikirkan harta. Padahal harta hanya sementara.

Alisa mematikan keran air. Ia sudah selesai menyiram. Matanya melihat kearah rumah yang tepat berada disamping rumahnya. Aneh! Mengapa ia selalu ingin melihat kearah rumah Raynan, memangnya ada apa dirumah itu?

"Dua kali saya memergoki kamu sedang melihat kearah rumah saya,"

"Astaga.." Alisa tergelonjak kaget mendengar suara yang tiba-tiba terdengar dari belakangnya. Alisa menoleh, melihat Raynan tengah berdiri dibelakangnya. Sepertinya laki - laki itu baru selesai olahraga sore. Terbukti dengan banyaknya keringat serta napas yang tidak stabil. Tapi bukan itu yang menjadi focusnya, melainkan roti sobek yang tercetak jelas dipakaian yang basah oleh keringat.

"Maka nikmat tuhan yang mana lagi yang kau dustakan," gumam Alisa tak sadar.

"Lihat apa kamu? Iler sampai netes gitu?" Alisa kembali tersadar dari lamunannya. Matanya mengerjab beberapa kali saat melihat Raynan tersenyum memamer kan boxsmile yang tiga tahun ini belum pernah ia lihat.

Senyum itu masih menjadi senyum yang ia sukai hingga sekarang.

"Hmm..." Dehem Raynan.

"Ah, eh... Apa?"

"Kamu lagi liat apa?" Tanya Raynan datar dengan kedua tangan terlipat didada.

Alisa menggelengkan kepalanya, tidak mungkin kan ia bilang jika sedang melihat kearah perut kotak laki - laki, bisa malu dua kali.

"Lagi apa kamu dirumah saya?" Tanya Alisa ketus.

"Lho memangnya ini rumah kamu, bukannya rumah orangtua kamu?" Ucap Raynan santai.

"Ha..ha..ha, lucu banget," ucap Alisa kesal.

"Saya nggak sedang melucu. Jadi apa yang lucu?"

Alisa melotot, bahkan mungkin Kini matanya sudah ingin keluar dari tenpatnya. Laki - laki ini benar - benar menguras kesabaran.

"Lo---"

"Eh, ada Raynan," ucapan Alisa terpotong saat mamanya tiba. Alisa menghembuskan napas guna menghilangkan rasa kesalnya.

Ah! Mantan (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang