D u a p u l u h e n a m

15.7K 1.3K 13
                                    

"Jangan sedih untuk hal yang belum tercapai, Allah punya maksud lain. Bersabarlah,"

***

"Kita nggak jadi beli nasi Padang?" Tanya Alisa bingung saat mereka telah melewati penjual nasi Padang.

Sekarang mereka sudah berada didalam mobil, untung saja tadi Regan langsung pergi tidak membalas ucapan Raynan. Jika Regan membalas ucapan Raynan, Alisa yakin akan terjadi perang dunia ke - dua. Oke, mungkin itu terlalu berlebihan tapi tetap saja pasti akan ada yang terluka jika salah satu dari mereka tidak mau mengalah.

Raynan hanya diam, membuat Alisa kesal. Apa Raynan marah? Tapi kan ini bukan salah Alisa. Ia mana tahu jika Regan akan datang ke bengkel. Lalu soal mengusap pucuk kepalanya Regan memang selalu melakukan hal itu. Alisa tidak keberatan, karena sudah menganggap Regan sebagai kakak laki - lakinya.

"Kita sebenarnya mau kemana?" Tanya Alisa sekali lagi. Jika Raynan tidak menjawab, maka Alisa tidak akan bertanya lagi. Alias ngambek!

Raynan menghela napas, "Kita mau ke mall." Alisa menyerit mendengar ucapan Raynan. Kenapa ke mall? Bukankah tadi mereka berniat membeli makan siang?

"Kok! Nggak jadi beli makan siang?" Raynan menggelengkan kepalanya tanpa melihat kearah Alisa.

"Lo ini sebenarnya kenapa?" Tanya Alisa kesal karena perlakuan Raynan.

Raynan menoleh sekilas, lalu kembali fokus pada jalanan, "Nggak," jawab Raynan singkat.

"Lo cemburu?" Tanya Alisa asal.  Raynan hanya diam membuat Alisa tersenyum lebar.

"Fix, gue yakin lo cemburu," ujar Alisa keras tanpa melunturkan senyumnya.

Melihat Raynan terus saja diam, Alisa semakin gencar menggoda laki - laki itu.

"Benar kan? Jujur deh lo," goda Alisa.

"Ya,"

Alisa mengerjabkan matanya tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, "Apa?" Tanya Alisa memastikan jika pendengaran nya tidak terganggu.

"Turun." Ujar Raynan.

"Hah," sahut Alisa bingung.

"Turun kita udah sampai," Alisa kembali mengerjabkan matanya, lalu dengan segera turun dari mobil karena Raynan sudah turun dan berjalan meninggalkan Alisa.

Fix dia cemburu kan!

"Tunggu gue dong," pekik Alisa seraya berjalan dengan cepat agar bisa menyusul Raynan. Tapi Raynan tidak berhenti, walau sudah mendengar ucapan Alisa.

"Kita ngapain kesini?" Tanya Alisa setelah berhasil menyamai langkah Raynan walaupun napasnya tidak beraturan akibat berlari.

"Saya juga nggak tau," ujar Raynan santai.

Alisa menghentikan langkahnya, menatap Raynan dengan tatapan tidak percaya, "Kalau lo nggak tau terus kenapa kesini?" Raynan hanya mengangkat bahunya.

"Terserah kamu mau beli apa." Alisa yang tengah melihat sekitar, menoleh seketika mendengar ucapan Raynan.

"Serius?" Raynan mengangguk.

"Ayo kita ke toko itu," Alisa menunjuk toko aksesoris dimana ada topi, kacamata dan yang lainnya.

Raynan hanya menurut saat Alisa menggenggam tangannya, lalu membawa ke tempat yang dituju oleh perempuan itu. Mereka masuk kedalam toko. Alisa menghentikan langkahnya ditempat kacamata, lalu memilih satu.

Pilihan Alisa jatuh pada kacamata oval dengan frame warna hitam. Raynan hanya diam saat Alisa memakaikan kacamata untuknya.

"Oke cocok," Alisa menganggukan kepalanya, lalu kembali menarik Raynan menuju tempat dimana topi berada.

Ah! Mantan (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang