'Jangan suka menilai orang dari sisi luarnya. Ingat! Gudang garam isinya rokok bukan garam.'
-IndroWarkop
***
Biasanya Alisa tidak akan bangun sebelum matahari bersinar terang. Tapi pagi ini disaat matahari masih malu - malu menunjukan sinarnya Alisa sudah bangun dan sudah selesai mandi. Karena sekarang ia sudah bekerja, tidak mungkin ia bangun siang karena pasti Raynan akan memecatnya.
Hari ini ia memakai celana bahan berwarna hitam. Karena sekarang ia sudah tahu bagaimana pekerjaannya jadi tidak mungkin memakai rok itu sangat mengganggu langkahnya. Tidak lagi memakai high heels cukup pakai flatshoes saja. Simple tapi tentu saja nyaman dipakai. Alisa berjalan menuju ruang makan, dimana papa masih duduk dengan membaca koran pagi.
"Nah kan, kalau kerja pasti bangunnya pagi." Celetuk mama.
"Mama ih," ujar Alisa kesal, "Mau aku bantu ma?" Tanya Alisa, saat ini mamanya tengah memasak nasi goreng untuk sarapan mereka.
"Udah kamu duduk aja, sebentar lagi juga selesai ini." Jawab mama santai membuat Alisa mengangkat Alis bingung tapi tetap menuruti perkataan sang mama.
Apa benar yang dikatakan oleh Kiran? Jika kita sudah bekerja maka mama akan memanjakannya? Ah tidak, mungkin mama saat ini sedang dalam mood baik karena sebentar lagi papa gajian.
"Gimana kerjaan kamu? Suka?" Tanya papa membuat Alisa menoleh.
Alisa menghela napas, "Ya suka nggak suka sih pa. Tapi yaudah lah," jawab Alisa seraya mengangkat bahu acuh.
Papa menutup koran yang ia baca, lalu tersenyum kearah Alisa, "Coba kamu belajar mencintai pekerjaan kamu saat ini. Papa yakin nanti kamu akan suka," nasehatnya dengan senyum khas.
Alisa mengangguk, "Terimakasih papa."
Mama datang dengan membawa nasi goreng ditangannya. Memberikan nasi tersebut ke piring papa. Saat Alisa hendak mengambil nasi goreng itu, tapi mama sudah mengisi piringnya terlebih dahulu. Membuat Alisa lagi - lagi menyerit bingung.
"Oke selamat makan," ujar mama dengan senyum manis,"Jangan lupa baca doa biar nggak diganggu setan." Lanjutnya tanpa melunturkan senyumnya membuat Alisa dan papa saling pandang.
Alisa dan papa makan dalan diam, mengabaikan mama yang terus menatap kearah mereka.
"Mama nggak makan?" Tanya Alisa karena ia jengah ditatap terus menerus oleh mamanya.
Mama menggeleng, "Nggak mama masih kenyang," jawabnya santai.
Suasana kembali hening sebelum suara mama merusak segalanya.
"Pa, belikan mama treadmill dong." Alisa tersedak nasi goreng yang ia kunyah, begitupun dengan papa bahkan bola mata papa hampir menggelinding keluar mendengar ucapan mama.
"Buat apa ma?" Pekik Alisa.
"Ya buat olahraga lah Lisa. Masa buat masak." Jawab mama ketus.
"Ngapain beli kaya gitu. Lari keliling komplek aja sih ma," tambah Alisa membuat mama menatapnya tajam.
"Kalau lari kan capek. Kalau pake treadmill kan mama bisa olahraga sampil nonton teve." Ujar mama dengan tatapan memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ah! Mantan (✓)
ChickLitFollow sebelum baca! [Chicklit - Romance - Comedy] Rank #2 in chicklit 25 Januari 2021 *** Bagaimana rasanya saat bertemu dengan mantan yang meninggalkan kamu saat sedang sayang - sayangnya? Memutuskan hubungan hanya lewat pesan singkat? Lalu muncul...