"Walau aku tak sempurna, tetap sayangi aku. Karena aku punya cinta yang luar biasa untuk mu,"
-Alisa
***
Alisa hanya diam dengan mata yang terus menatap gerak - gerik Raynan dari dalam mobil. Mereka memang telah sampai, tapi saat Alisa hendak membuka pintu Raynan melarang dan sekarang laki - laki itu kembali membukakan pintu mobil untuknya.
Kali ini Alisa tidak bisa menyembunyikan senyumnya, karena perlakuan manis yang dilakukan oleh Raynan. Alisa tidak menyangka ternyata laki - laki itu pandai membuat hati wanita berbunga - bunga.
Alisa turun dari mobil, matanya menatap kearah sekitar.
"Taman?" Tanya Alisa.
Raynan menganggukan kepalanya, "Ya,"
Alisa tersentak saat kedua matanya ditutup oleh kain hitam tipis, "Kenapa ditutup?" Raynan hanya diam seraya menggandeng tangan Alisa. Mereka berjalan dengan pelan karena Raynan takut jika Alisa terjatuh.
"Kenapa ditutup?" Tanya Alisa sekali lagi.
"Ya supaya kamu penasaran," jawab Raynan santai. Alisa hanya bisa merenggut kesal mendengar ucapan Raynan. Raynan hanya bisa tersenyum kecil. Raynan menghentikan langkahnya saat mereka telah sampai ditempat tujuan. Alisa pun menghentikan langkahnya saat merasakan Raynan berhenti melangkah.
"Hitungan ketiga kamu boleh membuka penutup nya Alisa," Alisa mengangguk mengerti mendengar ucapan Raynan.
"Satu,"
"Dua,"
"Tiga."
Alisa membuka kain yang sejak tadi menutup kedua matanya. Matanya mengerjab menyesuaikan sinar yang ada, kedua netranya membulat saat melihat apa yang ada dihadapannya.
Taman ini sudah dihias dengan sangat cantik. Jalanan diterangi oleh lampu - lampu kecil berwarna - warni menuju sebuah meja dan dua kursi yang sudah dihias juga. Tak lupa dengan air mancur yang mengeluarkan warna seperti pelangi.
"Ini semua lo yang buat?" tanya Alisa tanpa menoleh kearah Raynan, ia masih menganggumi apa yang ada dihadapannya.
"Tentu aja bukan Alisa, tapi ide semua ini dari saya. Mereka hanya bertugas membuatkan ini," jawab Raynan, Alisa menoleh lalu menganggukan kepalanya. Benar juga, tidak mungkin Raynan membuat hal seperti ini dengan singkat, sedangkan laki - laki itu terus berada disampingnya. Pertanyaannya, sejak kapan Raynan memikirkan hal ini dalam waktu singkat?
"Ayo," Raynan mengajak Akisa menuju kearah meja yang sudah tersedia. Alisa hanya diam seraya mengikuti langkah Raynan. Dan terjadi lagi, kali ini Raynan mempersilahkan Alisa duduk dengan kursi yang sudah Raynan geser.
"Terimakasih," ucap Alisa dibalas anggukan oleh Raynan. Raynan mendudukan diri dihadapan Alisa, lalu menatap Alisa dengan tatapan intens membuat Alisa salah tingkah.
"Ah saya lupa, saya mau bilang kamu cantik malam ini Alisa," untung saja ini malam hari, jadi rona merah yang menjalar dipipi nya tidak akan terlihat.
"Tapi saya nggak melihat dari kecantikan kamu, saya memilih kamu karena saya nyaman. Soal rupa itu hanya bonus," terang Raynan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ah! Mantan (✓)
Chick-LitFollow sebelum baca! [Chicklit - Romance - Comedy] Rank #2 in chicklit 25 Januari 2021 *** Bagaimana rasanya saat bertemu dengan mantan yang meninggalkan kamu saat sedang sayang - sayangnya? Memutuskan hubungan hanya lewat pesan singkat? Lalu muncul...