Warning! Baca yang teliti di part ini, karena ada nama yang hampir mirip. Jangan sampai keliru ya!
***
"Pernah ada diposisi tak tahu letak kesalahan dimana dan tiba - tiba ditinggalkan begitu saja."
***
Orang lain mungkin akan mengira hidup yang Raynan jalani sempurna. Harta, rupa dan wanita selalu berada disekelilingnya. Tapi memang kalian bisa menebak apa yang ada di hatinya? Tawa bisa saja menjadi topeng, untuk menutupi luka dihatinya. Senyum hanya untuk meyakinkan oranglain bahwa ia baik - baik saja.
Jangan hanya menilai dari luarnya saja, karena orang yang terlihat sangat sempurna bisa menyimpan luka yang sangat luar biasa.
Saat ini Raynan tengah duduk dihadapan dua orang yang berbeda usia. laki - laki paruh baya serta anaknya. Setelah mengantarkan Alisa pulang, Raynan memang menepati janjinya untuk bertemu dengan dua orang yang ada dihadapannya.
Salah satu dari mereka adalah orang yang berperan penting adanya Raynan didunia ini. Orang yang selalu mereka sebut dengan kata papa. Orang yang seharusnya menjaga Raynan, mengajari Raynan dan membimbing Raynan. Tapi nyatanya ia tidak pernah merasakan itu, bahkan dalam 24th hidupnya.
Raynan hanya menatap datar dua orang itu, sudah tiga puluh menit berlalu tapi diantara mereka tidak ada yang mau membuka suara.
"Jika tidak ada yang kalian ingin bicarakan, biarkan saya pergi. Ada yang lebih penting dari kalian," Raynan berkata dengan suara baritonnya yang terkesan sangat datar.
"Raynan yang sopan kamu, ini papa kamu." Pekik seseorang yang berada disamping laki - laki paruh baya itu.
Raynan mengangkat bibirnya, bukan senyum manis melainkan senyum sinis, "Papa mana yang tega meninggalkan anaknya tepat di hari ulangtahunnya? Hari yang seharusnya menjadi hari paling bahagia, tapi menjadi hari paling menyedihkan,"
"Ray--"
"Cukup Regan," laki - laki paruh baya itu mengangkat tangannya, guna mencegah anaknya untuk untuk berhenti berbicara. Ya, laki - laki paruh baya itu adalah Rayhan dan anaknya Regan. Regan diam saat sang papa menyuruhnya untuk diam. Ia hanya menatap Raynan dengan tatapan peringatan. Tapi Raynan hanya diam dengan tatapan datar.
"Kamu apa kabar?" Tanya Rayhan.
Raynan kembali menampilkan senyum sinisnya, "Seperti yang ada lihat, saya baik - baik saja." Jawab Raynan datar.
Rayhan menghela napas melihat kelakuan Raynan. Rayhan tau ini semua disebabkan oleh kesalahannya. Kesalahan yang membuat dua orang menderita.
"Raynan, maafkan papa nak. Papa tau papa bodoh. Maafkan semua kesalahan papa," ujar Rayhan lirih dengan kepala menunduk, laki - laki paruh baya itu benar - benar menyesali kesalahannya.
"Anda terlambat. Disaat saya memohon untuk anda tidak pergi meninggalkan saya dan mama saya, anda tidak menggubris ucapan saya. Dan sekarang anda meminta maaf, haha.... Lucu sekali anda." Raynan tahu ucapannya sangat menyakiti hati sang papa, tapi hati Raynan pun terlanjur sakit apalagi saat melihat mamanya harus berada dirumah sakit jiwa.
"Omongan kamu dijaga Raynan. Kamu nggak pernah diajarkan sopan santun sama mama kamu." Raynan menatap tajam Regan saat laki - laki itu membawa sang mama kedalam pembicaraan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ah! Mantan (✓)
ChickLitFollow sebelum baca! [Chicklit - Romance - Comedy] Rank #2 in chicklit 25 Januari 2021 *** Bagaimana rasanya saat bertemu dengan mantan yang meninggalkan kamu saat sedang sayang - sayangnya? Memutuskan hubungan hanya lewat pesan singkat? Lalu muncul...