Hari ini adalah hari senin dimana para siswa tingkat akhir mengadakan UN. hari Pertma yang cukup membuat adeeva deg degan walau saat SD dan SMP dulu ia pernah melangsungkan ujian ini,tetapi ini berbeda ia harus menentukan kemana ia akan menimba ilmu, sampai Sekarng adeeva belum menentukan kemana ia harus melanjutkan sekolah nya sedangkan alvero sudah menentukan.
"udah siap?" tanya alvero ketika sudah sampai di ruang makan, adeeva dengan baju seragam rapinya dan asyifa yang sudah rapi dengan baju miliknya
"papa" asyifa mengulurkan tangannya ke arah alvero agar sang papa mau menggendongnya.
"udah" adeeva berjalan di belakang alvero dan mengunci pintu apartemen.
Saat di perjalanan asyifa hanya mengoceh dengan bahasa bayi nya yang hanya asyifa sendiri lah yang mengerti.
Alvero yang melihat celotehan asyifa hanya tersenyum tipis.Tak butuh waktu banyak mereka sudah sampai di rumah airin, seperti biasa asyifa akan di titip kan ke rumah airin.
"ya udah ma kita pamit dulu" ucap alvero mencium punggung tangan airin yang di ikuti adeeva.
"iya, baik baik ya ujian nya" adeeva mengaguk dan tersenyum, tatapan adeeva beralih ke asyifa yang sedang tersenyum melihat mama dan papa nya yang akan pergi sekolah.
"nak jangan nakal ya" asyifa mengguk tanda mengerti, tak lupa asyifa mencium pipi adeeva dan alvero secara bergantian
"ya udah, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Mobil yang di kendarai alvero meninggalkan pekarangan rumah airin menuju ke sekolah adeeva.
15 menit kemudian mobil alvero sampai di sekolah adeeva, tampak di gerbang sudah ada teman teman adeeva siapa lagi kalo bukan kana, nada, dan inara yang menunggu di gerbang sekolah.
"ngisi soal nya baik baik, jangan buru buru" ucap alvero sebelum adeeva turun dari mobil.
"ingat kalo ada soal yang susah jangan patokan ke soal itu terus kerjakan soal yang lo bisa, ngerti?""iya al gua ngerti" ucap adeeva, dari semalam alvero selalu mengoceh tentang ujian sampai adeeva bosan mendengar ucapan itu dari mulut alvero.
"bagus" alvero mengelus puncak kepala adeeva kebiasaan nya, ntah lah datang dari mana kebiasaan ia sering mengelus puncak kepala adeeva.
Tak butuh waktu lama adeeva turun dari mobil setelah di pastikan pintu mobil tertutup barulah alvero melajukan kendaraan nya ke sekolah nya."ADEEVA!" teriak inara heboh, kalo inara bukan sahabat nya mungkin ia akan memakan inara hidup hidup.
"apa sih" jawab adeeva
"ehh lo belajar gak deev?" tanya kana ke adeeva yang sedang merapikan rambutnya.
"belajar lah" jawab adeeva berjalan untuk memasuki sekolah nya dan menuju ke kelas yang telah di siapkan oleh panitia penyelenggara ujian.
"gila, gua Kagk anjirr" beginilah inara sudah tau ujian ini menentu kemana ia harus melanjutkan sekolah tetapi ia malah santai seperti ini.
"kerjaan lu apaan boneng?" tanya inara ke kana yang berada di samping nya.
"gua ada rapat penting semalam anjirr, kagak bisa di tinggal" jawab kana.
Rapat semacam apa yang di maksud kana, memang ada yang mau menjadikan kana seorang kariawan? Manusia se ceroboh kana menjadi kariawan bakal ancur perusahaan"heleh rapat apa lo? Kek ada aja yang mau lo masuk perusahaan, bokap lo aja kagak sudi nyuruh lo belajar jadi direktur" nada kalo sudah membuka suara ucapan pedas lah yang dia lontarkan, untungnya kana tidak seperti orang lain jika di omongin dia bersikap seperti tidak memiliki masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVERO DAN ADEEVA||✔️[OTW REVISI]
Jugendliteratur⚠️Bagi yang alergi dengan typo harap jangan mampir⚠️ menikah dengan orang yang gk lo kenal sama sekali.. OH NO di umur yang baru menginjak 17th alvero dan adeeva harus siap menerima kenyataan bahwa mereka harus menikah tanpa ada landasan cinta sedik...