Pagi ini adeeva sedang bersantai di ruang tengah sambil menonton drama korea yang sedang booming yang menceritakan tentang pelakor, awalnya adeeva tak tertarik untuk menonton tetapi karena racun dari inara adeeva iseng menonton Malah ketagihan. dengan di temani keripik tortila adeeva menonton dengan serius, buat yang tanya alvero dan asyifa di mana mereka sedang asik tertidur di kamar padahal jam sudah menunjukan pukul 8 tetapi mereka masih betah untuk bersembunyi di balik selimut tebal.
"ck, woyy tuh laki lo labrak noh lagi pegang pegangan sama cewe, kagak sadar umur tuh aki aki" teriak adeeva kesal, sepanjang episode adeeva selalu marah marah tak jelas karna kesal dengan pemain nya,kalo di indonesia sinetron beginian pasti ada ditayangkan di indo**ar kesayangan ibu ibu.
"deev" ucap seseorang dari arah tangga, tampa menoleh adeeva sudah tau itu siapa.
Alvero duduk di samping adeeva dengan muka bantal nya dan menyenderkan kepala nya di pundak adeeva."kenapa?" tanya adeeva tampa menoleh ke lawan bicaranya.
"berisik" ucap alvero masih dengan memejamkan matanya.
"kedengaran sampe atas?" adeeva kaget, ia rasa teriakan nya tak terlalu keras tetapi alvero saja sampai terbangun mendengar suara adeeva.
"kedengaran lo teriak pelakor pelakor" ucap alvero, Adeeva tak habis fikir suaranya dapat mengganggu alvero pasalnya drama ini dapat menguras emosi yang menonton.
"maaf" cicit adeeva merasa bersalah. alvero memeluk adeeva dengan erat tanda ia tak masalah dengan suara adeeva.
"asyifa udah bangun?" tanya adeeva yang di balas gelengan alvero. Adeeva mengagguk tanda mengerti dan melanjutkan menonton drama di temani alvero yang baru bangun tidur.
"apasih bagusnya nih cerita" tanya alvero buka suara, dari kemaren adeeva menghabiskan waktu hanya untuk menonton ini saja. Alvero tak masalah adeeva mau ngapain aja tetapi alvero heran kenapa istrinya ini sangat semangat menonton drama pelakor.
"tentang pelakor tuh, cowonya udah tua juga masih aje gatal dihh" ucap adeeva dengan suara geram nya, alvero terkekeh kembali memeluk adeeva dengan erat. alvero sangat suka memeluk atau berbaring di pangkuan adeeva katanya sih nyaman, adeeva tak risih dengan sikap alvero malah adeeva dengan senang hati memberi pangkuan dan pelukannya ke alvero, sah sah aja toh kan mereka suami istri.
"ambil minum" ucap alvero yang masih memeluk adeeva erat, memang alvero banyak berubah yang dulunya dingin sekarang menjadi sosok pria hangat ketika bersama adeeva dan asyifa.
"ya udah lepas dulu ih" adeeva berusaha melepaskan pelukan alvero tetapi alvero malah mengencangkan pelukannya.
"Al katanya mau minum, buruan lepas" lagi lagi alvero tak mendengar ucapan adeeva.
Dengan malas adeeva kembali tenang dan menikmati drama yang ia tonton."kok malah nonton lagi sih" ucap alvero melihat adeeva yang sudah tenang menonton drama.
"abisnya nggak mau di lepas ya udah" ucap adeeva santai. Dengan terpaksa alvero melepaskan pelukannya dan membiarkan adeeva mengambil minum untuknya.
Adeeva kembali membawa segelas air putih, segelas susu dan roti untuk alvero."nih, gua ke atas mau liat asyifa" setelah memberi nampan yang berisi sarapan Alvero, adeeva menuju ke kamar untuk melihat keadaan asyifa.
Adeeva tersenyum melihat asyifa yang masih betah tidur dengan jendela dan gorden yang masih tertutup."sayang bangun ayo" bisik adeeva membangunkan asyifa dengan suara lembut nya. Asyifa merasa tidurnya terganggu akhirnya membuka mata dan tampak sang mama yang menyambut nya dengan senyuman penuh arti.
"ngantuk ya hemm?" adeeva tersenyum melihat mimik wajah asyifa yang masih mengumpulkan nyawa. Asyifa merentangkan tangan nya ke arah adeeva tanda ia minta di gendong, dengan senang hati adeeva menggendong asyifa dan membawanya ke ruang tengah.
Asyifa kembali menutupkan matanya di gendongan adeeva dan merebahkan kepalanya di pundak adeeva.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVERO DAN ADEEVA||✔️[OTW REVISI]
Teen Fiction⚠️Bagi yang alergi dengan typo harap jangan mampir⚠️ menikah dengan orang yang gk lo kenal sama sekali.. OH NO di umur yang baru menginjak 17th alvero dan adeeva harus siap menerima kenyataan bahwa mereka harus menikah tanpa ada landasan cinta sedik...