Di lain tempat tampak alvero yang sedang menghubungi sang istri siapa lagi kalo bukan adeeva.
Sudah 1 jam alvero mencoba menghubungi adeeva tetapi nihil tak ada jawaban dari pemilik telfon, hal ini sukses membuat alvero panik.
Ia sudah menghubungi mama nya dan mama adeeva tetapi adeeva tak ke sana, asyifa saja masih di titipkan ke airin.
Pilihan terakhir adalah menghubungi teman teman adeeva mungkin saja mereka tau di mana adeeva."hallo ra, lo tau adeeva di mana?"
"ha? Kgk tau al, gua aja sibuk di kampus dari kemaren"
Alvero menghela nafas, lagi lagi nihil.
"ok makasih ra"
Alvero memutuskan sambungan nya dan menelfon kana."halo kan, adeeva sama lo gak?"
"al, gua lagi di luar kota. Kenapa tuh?"
"gak papa, ya udah makasih ya"
Lagi lagi jawaban tak ada, harapan terakhirnya adalah nada, semoga saja adeeva di sana.
"hallo da, adeeva sama lo?"
"nggk ada al, terakhir ketemu minggu kemaren"
"oh ok makasih ya"
Alvero memutuskan sambungan. kemana lagi ia harus mencari adeeva nya.
Teringat akan sesuatu, alvero cepat cepat menelfon ardian semoga saja cara ini bisa membantu.
"hallo yan, lo bisa bantu gua kagak?"
"bantu apa pak? Tumben bener"
"tolong lacak nomor adeeva"
"lah kenapa nomor bini sendiri pake di lacak lacak segala sih"
"adeeva hilang gak bisa di hubungi, gua ada rasa gak enak"
"ohh ok ok"
"ketemu di Cafe dekat kampus ya, ajak adien sekalian"
Setelah menelfon sahabat nya, alvero menyusun berkas berkas yang berserakan di meja nya dan mengganti pakaian menjadi pakaian casual.
"anjani kamu urus semua jadwal hari ini, saya ada urusan penting" ucap alvero kepada sekretaris nya.
"tapi pak 1 jam lagi ada meeting" ucap anjani mengingatkan.
"kamu yang urus, saya ada keperluan" ucap alvero dan meninggalkan anjani.
Alvero menancapkan gas nya menuju Cafe dekat kampus, ardian sudah menghubungi nya bahwa ia sudah sampai di sana.
******
Sesampai nya alvero di Cafe, pandangan nya langsung tertuju ke 2 sahabat nya yang fokus dengan laptop mungkin sedang mencari di mana adeeva.
"gimana?" tanya alvero kepada ardian yang sedang mengotak atik laptop milik nya.
"bentar, susah banget anjing lacak nya" ucap ardian yang matanya masih fokus ke layar laptop.
"sabar al" ucap adien menenangkan alvero. Ia tau betul kalo alvero sekarang sedang cemas.
"OK DAPAT" teriak ardian yang membuat antensi Cafe mengarah ke mereka.
"heh samsudin, gila tuh mulut kencang bener teriak nya" adien menabok mulut ardian, si korban hanya menatap sinis.
"di mana?" tanya alvero.
"di jalan kimaja, ini kek nya rumah kosong deh ngapain dia ke sana?" tanya ardien bingung.
"ya udah ayo" ucap alvero berjalan keluar Cafe yang di ikuti ardian dan adien di belakang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVERO DAN ADEEVA||✔️[OTW REVISI]
Teen Fiction⚠️Bagi yang alergi dengan typo harap jangan mampir⚠️ menikah dengan orang yang gk lo kenal sama sekali.. OH NO di umur yang baru menginjak 17th alvero dan adeeva harus siap menerima kenyataan bahwa mereka harus menikah tanpa ada landasan cinta sedik...