Sesuai keinginan kalian wahai para readers ku yang setia menunggu aku kabulin buat extra part nya.
YA kenapa aku mau?
1. Kalian yang udah berjasa bagi aku
2. Kalian yang buat cerita aku laris hehhehe
3. Kalian semngt aku.*****
7thaun berlalu setelah kejadian adeeva di tembak oleh cristal, insiden yang tak akan pernah mereka lupakan.
7 tahun bukan waktu yang sebentar bagi adeeva menghilangkan troma nya.
Adeeva takut untuk pergi pergi tampa alvero, adeeva juga takut jika mendengar suara teriakan dan ledakan.Adeeva pov:
Aku membuka buku usam berwarna biru yang sudah lama tak aku isi lagi lembaran nya, kenapa tidak aku isi? Sudah tak ada lagi kesedihan yang aku rasakan, aku mencatat semua kesedihan ku di buku usang ini, tapi semenjak menikah aku sudah tak pernah merasakan kesedihan itu maknya aku tak pernah mengisi lembaran kertas di buku ini
Sudah 7tahun peristiwa itu terjadi, aku masih mengingat jelas di mana cristal menembak ku ahh rasanya sudah tak ad kesempatan hidup lagi saat itu,tetapi tuhan berkata lain ia masih ingin aku hidup dan meneruskan mimpi mimpi ku menjadi seorang ibu tentunya.
Selama ini banyak peran yang aku kenakan, mulai dari peran orang yang jahat, anak pembakang, istri yang gk nurut.
Salah satu peran yang aku suka adalah menjadi seorang ibu dari anak anak ku.Selama ini aku belajar menjadi ibu yang baik dan tentunya menjadi istri yang baik.
Lucu kalo di ingat ingat awal pertemuan aku dan alvero, berawal dari alvero yang menabrak mobil ku sampai kami menikah.Awal yang buruk bukan awal kami bertemu? Bahkan saat pertemuan keluarga aku sempat mengusir alvero yang notaben nya calon ku.
Selama menikah aku banyak mengambil pelajaran hidup,Terkadang kamu harus keluar dari zona nyaman dan menciptakan zona baru.
Aku pernah bilang tak akan menikah sampai kapanpun itu, ehh tuhan berkata lain di saat umur ku yang masih cukup remaja aku sudah di nikahan dengan pilihan orang tuaku dan untungnya dia bisa membimbing ku untuk menjadi istri yang baik.Sungguh rencana tuhan jauh lebih baik dari papun itu. Sedih, duka, kecewa akan di balas dengan kebahagiaan tiada tara, tiada tanding nya.
Aku percaya itu, setiap tetes air mata yang keluar akan membuahi hasil yaitu kebahagiaan tiada tanding.
Banyak di luar sana orang orang yang keluarganya sibuk atau hancur dan anak yang menjadi korban nya, aku dan alvero berusaha untuk menyempatkan waktu bermain bersama anak kami walau cuman sebentar setidaknya kami memiliki waktu kumpul keluarga.
"ehh hujan? Tumben banget pagi pagi hujan" ucapkh melihat jendela yang sudah basah di timpa air hujan.
Sekrng masih terlalu pagi, yaitu pukul 06.30 masih waktunya istirahat mungkin aku yang terlalu cepat bangun.
Ahh sudah lama tak hujan, syukur lah hujan setidaknya tanaman ku tidak mati karna aku malas merawat nya. Ya aku tetap adeeva yang dulu, yang malas mengurus hal hal ribet.
Aku mulai menulis kata demi kata di buku usang berwarna biru tadi, tinta pena yang indah ini mulai menggoresi kertas, Kata demi kata aku tulis dengan hati.
Jakarta,
Sudah lama aku tak menulis di buku ini, buku saksi sejuta air mata ku.
Aku rasa aku tak memerlukan mu lagi, aku sudah bahagia, aku sudah tak menurunkan air mata sialan itu lagi sudah lama aku meninggalkan air mata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVERO DAN ADEEVA||✔️[OTW REVISI]
Teen Fiction⚠️Bagi yang alergi dengan typo harap jangan mampir⚠️ menikah dengan orang yang gk lo kenal sama sekali.. OH NO di umur yang baru menginjak 17th alvero dan adeeva harus siap menerima kenyataan bahwa mereka harus menikah tanpa ada landasan cinta sedik...