33

5.5K 246 28
                                    

Sesampainya di rumah sakit alvero hanya menangis di pelukan airin, ia terus menyalahkan dirinya sendiri karena tak becus menjaga sang istri.

"Gimana keadaan adeeva mba?" tanya resti mama adeeva ke airin dengan wajah berderai air mata.

"belum ada kabar dari dokter bu" ucapan itu sukses membuat tubuh resti lemas, abi papa adeeva dengan sigap menahan tubuh sang istri

"ma pa, maafin al harusnya al lebih memperhatikan adeeva maafin al ma pa" ucap alvero dengan suara serak dan air mata mengalir.

Teman teman nya baru kali ini melihat alvero se puruk ini.

"kamu doa aja ya al, gak ada yang salah di sini. Semua nya udh kehendak yang di atas" ucap abi bijak. Ia tak boleh menyalahkan menantunya karna ini semua murni kecelakaan.

"ma maafin al" ucap alvero lagi, karena ibu mertua nya tak mau melihat wajah alvero dari tadi dan lebih memilih membenamkan wajah nya di pelukan abi.

"ma maafin al ma, al tau al salah tolong maafin al" ucap al berlutut di hadapan resti. Airin hanya menangis melihat anak nya yang hancur ia tak bisa berbuat apa apa selain menguatkan putra sulung nya.

"al gak ada yang salah nak, ini semua kecelakaan" ucap mama adeeva memeluk alvero yang sudah terduduk di lantai dengan wajah berantakan nya.

Alvero membalas pelukan mama mertua nya, bagaimana pun mama adeeva adalah mama nya.

"kamu yang kuat ya nak, mama yakin adeeva wanita yang kuat kamu jangan khawatir" ucap mama adeeva mengelus puncak kepala alvero. Alvero sudah seperti anak laki laki nya sendiri.

Cklek

"keluarga pasien" ucap suster yang keluar dari ruangan itu.

"gimana keadaan putri saya sus?" tanya abi ketika suster itu membuka suara

"pasien dalam keadaan kritis, karna peluru nya masih tertanam di badan pasien. Kami hendak melakukan oprasi untuk mengeluarkan peluru nya" ucap suster itu

"lakukan apa yang terbaik buat putri saya" ucap abi dengan mata yang mulai berair

"baik lah pak, mari ikut saya untuk menandatangani surat persetujuan nya" ucap suster itu yang di angguki abi.

"nak papa urus dulu ya, kamu jangan khawatir semuanya bakal baik baik aja" ucap abi meyakinkan menantu nya ini.

Alvero mengagguk dengan tubuh yang masih memeluk airin

"ma asyifa mana?" tanya alvero, ia begitu mengkhawatirkan adeeva sampai lupa dengan keberadaan anak nya sendiri.

"asyifa dengan adrina nya adeeva sama andika, kamu tenang aja" jawab airin

"kalian pulang aja, ini udah larut banget kasian yang cewe nya udah keliatan capek banget" ucap airin menyuruh Temn teman anak nya untuk pulang.

"gak papa tante kita di sini sampai beres" jawab nada, ia berusaha untuk tidak menangis beda dengan kedua sahabat nya yang sudah nangis kejar dari tadi dan baru berhenti karna capek.

"kalian pulang aja, nanti gua kabarin keadaan adeeva" ucap alvero angkat suara.

"ya udah al kita pulang dulu ya, kalo ada apa apa kabarin kita" ucap adien izin untuk pulang.

"tante kita pulang dulu ya" pamit adien kepada mama alvero dan adeeva.

"iya hati hati kalian ya, jangan ngebut ngebut udah malam" ucap airin memberi peringatan kepada teman anak nya.

"siap tante, kita pamit ya assalamualaikum" pamit mereka semua

"waalikumsalam"

*****

ALVERO DAN ADEEVA||✔️[OTW REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang