EMPAT

16.8K 556 9
                                    

IG: (at)grazieyoo_official

Daisy POV

Aku melangkahkan kakiku menuju gerbang sekolah dengan langkah terburu-buru, ini tahun terakhirku di SMA. Bibiku Davina memberiku setumpuk pekerjaan sebelum kesekolah karena lagi-lagi Dalia melaporkan hal yang macam – macam. Bahkan pamanku Abdiel memukulku lagi tadi malam.

"Hey baby." Kei duduk disebelahku dan melingkarkan tangannya dipundakku segera saat jam makan siang.

"Oucchhh!" pekikku tiba-tiba. Kei dengan kaget menarik tangannya.

"What! Apa lagi yang mereka lakukan! Sudah Dae! Sudah! Kenapa kamu keras kepala! Rumahku besar, kamu bisa pindah bahkan hari ini" omel Kei. Aku melanjutkan makanku dalam diam, aku tidak ingin mengemis. Aku tak ingin dipandang kasihan oleh orang lain. Ini hal yang biasa, sudah 13 tahun seperti ini. TIGA BELAS TAHUN! Aku sudah terbiasa dengan itu. "Dan mereka mengambil semua uang ayah ibumu! Itu hakmu!" Kei kini ikut meninggi.

"Iya itu memang hakku." Aku membalikkan tubuhku berhadapan dengan Kei dan menatapnya tajam, "Dan aku ingin memberikannya kepada mereka semuanya! Lalu apa masalahmu?! Kenapa kamu yang marah?" suaraku ikut meninggi. Beruntung kami berada ditaman dan tidak banyak murid disekitar kami.

Kei terkaget dengan ekspresiku, "Da..dae."

"Kamu adalah orang yang paling tahu pilu yang aku alami Kei. Aku sudah muak dengan nada tinggi, aku hanya ingin ketenangan. Uang itu bukan masalah... itu yang mereka inginkan makanya mereka merawatku. Aku tidak butuh uang itu."

"Tapi jumlah nominalnya besar, kamu bisa melanjutkan pendidikan dan memulai hidupmu dengan itu."

Aku menggeleng sedih, "Aku thau uang itu menjadi landasan bagus bagiku untuk melanjutkan hidup tetapi mereka akan terus mengejar-ngejarku Kei. Kamu tidak tahu bagaimana bibi dan pamanku. Uang bisa aku cari, dan asuransi serta tabungan itu juga kunci kebebasanku."

"Maksudmu?"

"Setelah lulus aku akan memberikan semua uang itu dan pergi. Selama ini aku hanya butuh tempat berteduh sembari menyelesaikan pendidikanku. Hasil kerja sambilanku selama sekolah cukup banyak untukku memulai hidup baru."

"Se..serius?" tanya Kei syok.

Aku mengangguk, "Kamu adalah sahabat baikku, aku ingin dukungan darimu dan bukannya ikut memarahiku."

"Sorry Dae. Aku hanya sangat marah."

"Lalu bagaimana menurutmu perasaanku?"

Kei tertawa kikuk, "I am so sorry."

"Biarkan mereka dengan keserakahan mereka, aku tak peduli. Mereka bukan siapa-siapa lagi bagiku setelah aku melangkahkan kaki dari rumah itu."

"Okay." Kei meraih sebuah kartu nama dari sakunya, "Temanku membutuhkan seorang model, bayarannya lumayan. Tinggimu sangat mencukupi dan parasmu cantik. Ingin mencoba?"

"Untuk berapa lama?"

"1 minggu ini." Kei menyerahkan kartu nama itu. Aku membacanya seksama. "Kamu enggak menyadari betapa kamu sangat cantik, Dae."

Aku tertawa kecil, "Stop menggombal."

"Aku serius. Kamu hanya tidak sadar jika banyak adik kelas dan satu angkatan kita yang sangat suka padamu. Tetapi kamu terlampau dingin. Tell me Dae.... Will you marry me?"

Aku kembali tertawa, "Berhenti bercanda kei."

"Aku serius." Kei memperbaiki posisi duduknya menghadapku serius, "Papiku sudah mewariskan perusahaannya ketanganku, setelah ini aku akan kuliah di Singapura mengambil bisnis dan management. 4 tahun kemudian kita bisa menikah."

Caramel Sunset (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang