14 - SELAMAT TINGGAL

33 5 2
                                    

KENAPA jadi permintaan terakhir? Kita kan masih bisa ketemu atau jangan jangan...

"Emang mau kemana?"

"Gue mau lanjut kuliah di China"

Ocha manggut manggut "Ohh"

"Ada saudara lo yang tinggal disana?"

"Ada sama Mami gue juga"

"Ooo" Beo Ocha. "Kapan berangkatnya?"

Abay melihat Arloji yang melingkar ditanganya.

"Dua jam lagi"

"Jadi hari ini? Kenapa gak siap siap aja?" Keget  Ocha

"Gue pengen ketemu lo dulu sebelum gue pergi"

'Gue gk tau harus seneng atau gimana mungkin gue emang pernah suka sama lo tapi hati gue sekarang udah berpindah'

"Kalo gitu gue terima permintaan terakhir lo"

Abay tersenyum lebar "Beneran?"

Ocha mengangguk mantap

'Mungkin ini jd perpisahan lo dan gue yang gak akan pernah jadi kita'

"Makan dulu gih" Bertepatan dengan pesenan mereka yang sudah siap.

Abay tersenyum lalu mulai mengambil sendok

"Ett tapi bentar dulu deh" Ocha melepas topi nya lalu memakaikan nya kepada Abay

"Gak enak daritadi jadi pusat perhatian"

Ocha menutup rambut Abay dengan topi yang ia kenakan karena warna rambut Abay membuat dirinya menjadi pusat perhatian.

Abay tersenyum singkat 'Andai aja kalo lo bukan pacar Egar'

Ocha dan Abay telah selesai makan di cafe lalu mereka berangkat naik taksi untuk ke bandara.

Setelah tiba di bandara ada seorang lelaki paruh baya menghampiri Abay.

"Den ini tasnya"

"Makasi ya pak min" Abay mengambil tas yang dibawa pak Amin.

"Den ati ati disana ya" Pak amin memeluk Abay "Titip salam sama nyoya ya den"

"Iya pak"

"Kalo gitu saya pamit dulu ya den" Pak Amin melihat Ocha yang ada disebelah Abay "Non bapak balik dulu ya"

"Iya pak hati hati" Ujar Ocha.

Setelah Pak Amin pergi Ocha dan Abay menunggu di kursi tunggu.

"15 menit lagi pesawat lo take off Bay" Ocha melihat jam di ponselnya "Kesana gih"

"Bentar nunggu orang"

"Siapa?"

"Ntar lo juga tau" Ujar Abay "Nih topi lo thanks ya"

Abay memakaikan asal topinya ke kepala Ocha.

"Ishh" Ocha melepas topinya lalu menyimpanya di tasnya

"Kapan balik kesini lagi?"

"Belom gue tinggal udah kangen aja"

"Gr banget"

Abay mengerutkan dahinya "Eum mungkin selamanya disana"

"Serius?"

Abay mengangguk "Yah mungkin kesini kalo lagi berlibur, Eh gue bakal dateng kalo lo nikah sama Egar nanti" Abay tertawa renyah

Ocha memukul lengan Abay "Apasi ngaco, siapa juga yang mau nikah sama dia"

"Udah dateng lu" Abay bicara dengan seseorang yang baru saja tiba menghampirinya

LOVE TEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang