'Entah kenapa hati gue berkata kalo gue harus milikin lo'
_________________________________________________PENTAS seni ulang tahun sekolah akan diadakan besok pada hari sabtu. Tim drama dan juga Ekstrakulikuler lainya sedang melakukan Gladi bersih di panggung.
"Cha kostum nya sementara pake ini dulu ya, Kostum kamu masih dikecilin jadi pake ini dulu ya"
Bu mey memberikan paperbag yang berisi kostum cadangan untuk Ocha. Ocha pun menerima paperbag itu.
"Iya bu"
Ocha membawa paperbag itu kedalam ruang ganti. Lalu Ocha memakai gaun putri sederhana itu yang sangat pas ditubuh nya dan beranjak keluar.
"Wahh Ocha lo cocok banget, sini biar gue makeup in" Ujar Marsella saat melihat Ocha keluar dari ruang ganti.
"Gausah Sel cuma gladi bersih doang"
"Udah sini ikut gue" Marsella membawa Ocha ke ruang makeup.
Ocha duduk dihadapan cermin besar dan Marsella mulai mengambil bedak.
"Sel tipis tipis aja terus gausa dikasih merah merah"
"Siap putri" Jawab Marsella dengan tertawa.
Sella mulai memoles muka Ocha dengan bedak dan tint tipis tipis. Lalu Sella mengepang rambut Ocha agar lebih rapi. Simpel memang, tapi orang yang melihatnya akan terpanah.Ocha melihat pantulan dirinya dicermin juga heran ternyata dirinya bisa menjadi lebih cantik. "Thanks Sella"
"Iya, yaudah yuk siap siap habis ini giliran kita"
ºººº
Setelah beberapa menit kemudian akhirnya giliran tim drama untuk gladi bersih. Tim drama melakukan drama dengan lancar tanpa kesalahan.
Kini saatnya sang penyihir menyamar menjadi nenek tua lalu memberikan apel kepada sang putri, Ocha. Ocha mulai memakan apel itu lalu pingsan. Seketika nenek itu berubah menjadi penyihir jahat lalu pergi meninggalkan putri. Para kurcaci mulai mengangis dan berkumpul di dekat putri yang sedang tertidur.
Akhirnya saat yang ditungu tunggu telah tiba saat sang pangeran mencoba menyelamatkan putri tidur.
Egar memandangi Ocha saat akting tidur. Egar sangat terpana melihat Ocha yang hanya menggunakan make up tipis. Lalu Egar memandangi bibir pink Ocha hingga rasanya dia tersihir bibir Ocha. Egar mendekatkan wajahnya pada Ocha.
'Entah kenapa hati gue berkata kalo gue harus milikin lo'
Tomi sang pohon melihat Egar yang sudah berada diluar naskah langsung mencekal tangan Egar. Seketika Egar sadar teyapi Egar tetap melanjutkan dengan mengecup kening Ocha.
blusshh Pipi Ocha langsung berubah seperti tomat, Ocha refleks bangun dan menutupinya. Padahal Egar hanya perlu mencium tangan Ocha. Semua orang yang menonton langsung bersorak.
"Egar cari kesempatan dalam kesempitan kamu ya" Ujar bu Ijum selaku Walikelas Egar yang ikut menonton gladi bersih.
"Lahh, bu ijum tau aja" Egar melihat keberadaanbu ijum dengan terkekeh "jangan iri bu, dia kan pacar saya jadi fine fine aja ya nggak bu?"
Ocha mendengar Egar bicara seperti itu hanya menundukkan kepalanya karena malu.
Bu ijum hanya menggelengkan kepalanya "Gakpapa Gar asal jangan kelewat batas, kamu masih sekolah"
"Siap ibuk!!"
ºººº
Akhirnya gladi bersih tim drama sudah selesai dilakukan. Ocha dan tim drama kini sedang berfoto bersama di belakang panggung.
"Sekarang giliran pangeran dan putri dong yang difoto" Celetuk Tomi
Egar dan Ocha pun berdiri melihat kamera tetapi keduanya saling berjauhan.
"Yang rapet!sini gue yang atur" Ujar Tomi lalu membetulkan posisi tangan Egar memegang pinggang Ocha lalu tangan Ocha menggandeng tangan Egar.
Ocha dan Egar yang awalnya sedikit grogi tetapi sekarang sudah mulai nyaman. Lalu dengan cepat Tomi memotret mereka berdua.
Para sahabat Ocha dan Egar datang bersamaan. Lalu mereka melihat dan menyoraki Egar dan Ocha yang sedang foto bersama.
"Aciee putra putri" Goda para sahabat Ocha yang barusaja sampai.
"Udah mulai suka beneran ni kayaknya" Ujar Alan.
Egar malah mengeratkan gandengannya dengan Ocha. Lalu mengajak Ocha untuk lebih dekat dengan mereka.
"Sirik ye lu?" Ujar Egar yang kini memeluk pundak Ocha.
"Tau nih si jomblo syirik aja" Ujar Raya.
"Dih mentang- mentang baru jadian sama Dewa aja sombong" Sinis Alan.
"Bener Ray!! lo kok gak cerita sama gue" Ujar Ocha dengan kesal.
Raya membisikan sesuatu pada Ocha "Barusan tadi gue jadiannya, ntar gue ceritain sedetail mungkin"
Ocha tersenyum dan juga senang akhirnya ketiga sahabat Ocha tidak ada yang jomblo lagi.
"Raya bisikin apa Cha?" Tanya Salma kepo
"Ntar cek grup kita" Ocha dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Asiapp"
"Ekhem...ekhemm... Gue nyium bau bau makanan gratis nih" Ujar dito memeragakan roy kiyosi.
"Iya ntar gue traktir" Ujar Dewa.
"Yuhuuu makan enak" Ujar sahabat Ocha girang.
Setelah lama saling mengobrol.
"Bentar deh kayaknya ada yg kurang" Kata Vina lalu semua menoleh kearah Vina.
"Siapa Vin?" Tanya Salma
"Ocha sama Egar kan juga belom kasih pajak jadian" Jawab Vina hingga sukses membuat semuanya sumringah.
"Bener banget Vin" Ujar Alan "Alhamdulillah nanti kita makannya dobel"
"Gar ya kan?" Dito meyankinkan Egar
"Iya gampang itu mah"
Egar menatap perubahan ekspresi Ocha yang tersenyum dan menyembunyikan pipinya yang merah.
drrtt drrtt
Ocha merogoh ponsel yang bergetar didalam tas kecilnya. Lalu melihat siapa yang menolfonnya. Ocha berfikir lama untuk mengangkat telefonya.
Egar melihat Ocha, yang seperti ragu untuk mengangkat telefonya "Kenapa gak diangkat? Dari siapa?"
"Ken"
Jawaban itu sukses membuat perubahan ekspresi Egar berbalik seratus delapan puluh derajat.
Maaf ya baru up, lagi keasyikan nonton drakor😅
#Vote komennya jangan lupa👋
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TEEN
Ficção Adolescente"Ini buku yang lo cari??" "Ehh iya bener ini punya gua. Kenapa bisa ada di elo. Sini balikinn!!" Jawab Ocha sambil memastikan apakah itu memang buku diarynya. "Nihh gue balikin dan sekarang lo jadi Pacar Gua. Ga gak terima penolakan karna gua udah...