18 - BAIKAN

40 6 2
                                    

OCHA menekuk kakinya lalu menaruh tangan diatas lututnya untuk menopang kepalanya.

"Lo ada hubungan apa sama dia?"

"Ken itu sahabat kecil gue,Gue udah lama gak ketemu sama dia. Beneran sumpah gue gak boong"

"Jadi lo gak ada hubungan apa apa sama dia?"

"Kaga la"

Egar melihat Ocha seperti tidak ada yang disembunyikan, mengangguk lalu tersenyum simpul.

"Lo kenal Ken?"

"Tau, dia ketua geng motor Ragaz, Dia rival gue di arena balapan"

"Ooo" Beo Ocha

"Kenapa cuman jawab o"

Ocha merubah posisi kakinya menjadi menyilang seperti tadi "Emang gue harus jawab apa?"

"Ya apa kek! Lo gak nglarang gue ikut balapan?"

"Ngelarang? buat apa, terserah lo lah gue gak berhak buat kekang lo"

"Lo berhak, karna lo pacar gue"

"Tapi gue gak mau jadi pacar yang posesif, terserah lo mau ikut balapan atau apa asalkan lo selamat"

Egar sangat bangga memiliki Ocha sebagai pacarnya "Makasih"

"Buat apa?"

"Buat semuanya"

Ocha menatap Egar untuk melihat raut mukanya karena sepertinya Egar agak aneh. "Gar lo udah gak marah kan?"

"Menurut lo"

"Enggak" Ocha tertawa karena merasa senang Egar tidak marah lagi, Egar sesekali ikut tertawa saat melihat Ocha. Entah kenapa hantinya sedikit lebih tenang dan nyaman.

Egar berdiri dari posisinya lalu membersihkan celananya.

"Lo bawa motor hari ini?"

Ocha ikut berdiri "Kaga"

"Ntar pulang sekolah temenin gue bentar"

"Kemana?"

"Nanti lo juga tau"

ºººº

Egar dan seluruh tim drama mendapat dispen pelajaran untuk berlatih drama dan mencoba kostum untuk drama.

Semua anggota tim drama mencoba kostumnya masing masing dan bergantian masuk ke ruang ganti. Kini semua sudah selesai berganti lalu berkumpul di ruang jurnalistik.

"Hahahh Tom, lo mirip jarjit di upin ipin" Egar menertawakan penampilan Tomi memakai kostum pohon.

"Bangke, diem lu"

Egar melihat Ocha yang sibuk dengan kostumnya. Lalu Egar pergi menuju ke arah Ocha.

"Kenapa?"

Ocha melihat Egar yang sudah ada didepan nya. Ocha pun menghentikan aktivitasnya.

"Ini nih kegede-an"

"Ini bukan kegedean tapi badan lo yang terlalu kecil"

"Dasar! Lo kalo kesini cuma mau kritik mending pergi aja" Kata Ocha dengan kesal.

Egar pun pergi meninggalkan Ocha tetapi ia pergi untuk memanggil bu Mey. Egar memberitakan bu Mey bahwa kostum Ocha kebesaran.

'Tumben peka' Batin Ocha seraya menatap Egar yang berjalan dengan bu Mey menghampiri Ocha.

LOVE TEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang