Esok harinya
ACARA ulang tahun sekolah berjalan dengan lancar. Setelah selesai tampil drama kini Ocha dan Egar sedang menjadi spot foto bagi siswa lainya.
Sedari tadi Egar tak fokus berfoto dengan siswa yang mengajak nya berfoto ia hanya fokus menatap Ocha yang terlihat sangat lesu. Memang tim drama termasuk Ocha harus berangkat sangat pagi kesekolah, wajar saja Ocha sangat lelah.
Tiba- tiba Egar menarik lembut tangan Ocha, dengan refleks Ocha juga menatap Egar.
"Capek?" Ocha tersenyum kecut sebagai jawaban.
Egar menarik Ocha dan membawanya keluar dari kerumunan siswa disana hingga membuat beberapa siswa siswi yang sedang mengantri berteriak karena belum sempat berfoto dengannya.
"Ganti baju dulu gih" Ocha mengangguk sebagai jawaban lalu mengambil baju ganti dan masuk keruang ganti.
Setelah selasai berganti pakaian mereka berdua diberi konsumsi makanan dari bu Mey. Setelahnya Egar mengajak Ocha untuk pergi ke rooftop.
"Ngapain kesini?"
"Berduaan sama lo" Jawabnya sambil berjalan dipinggir pagar rooftop.
Ocha mengikuti Egar yang berdiri dipinggiran pagar "Pensi yang lain kan masih ada, Liat yuk!" Ajak Ocha.
"Dibilangin! Gue mau berduaan sama lo" Ujarnya dengan mendekatkan wajahnya ke Ocha.
Jawaban Egar lolos membuat jantungnya berdetak lebih kencang dan membuat wajahnya memerah. Ocha menjauhkan dirinya dari Egar "Bisa ae si fakboi" Selimur Ocha membuatnya sebagai candaan.
Egar juga salting dengan apa yang dilakukanya barusan. Memang jika melihat Ocha saat ini terlihat berkali kali lipat lebih cantik karena sisa makeup yang ia pakai pensi tadi.
"Mau jalan- jalan?" Tawar Egar memecah keheningan yang sempat terjadi.
"Boleh. Kapan?"
"Tahun depan. Ya sekarang lah Say" Egar mencubit pipi Ocha, membuat jantung Ocha berdetak dua kali lebih cepat.
Ocha melihat jam tangan di tanganya "Belum bel" Ocha berpura pura santai padahal dalam hatinya dagdigdug tak karuan.
"Gampang itu mah, sekarang ikut gue" Egar mengajak Ocha mengambil motornya di parkiran sekolah.
ººººº
Egar turun dari motornya saat sampai di depan gerbang sekolah, membuat satpam yang bertugas mendatangi keduanya.
"Mau kemana kalian?" Tanya pak satpam yang sudah bertengger di depan gerbang.
"Mau beli es batu pak buat bazar tadi udah abis" Egar berbohong dengan lancarnya.
Pak satpam melihat Egar lalu berganti melihat Ocha dengan tatapan mencurigakan khasnya. Memang pak satpam yang satu ini memang terkenal galak karena mukanya yang terlihat sangar.
"Buruan deh pak bukain gerbangnya! Kasian tuh udah banyak yang ngantri bazar kelas saya" Egar mencoba mengalihkan pandangan pak satpam.
"Beneran kalian tidak mencoba untuk kabur?" Tanya pak satpam itu yang masih setia bertengger.
"Yeilah masih gak percaya! Buruan pak ntar bu Ijum marah besar, bapak juga yang kena imbas" Egar mencoba meyakinkan. Pasalnya Egar tadi sempat menawarkan dirinya pada bu Ijum untuk membeli es batu diluar walaupun es batu dibazar masih banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE TEEN
Roman pour Adolescents"Ini buku yang lo cari??" "Ehh iya bener ini punya gua. Kenapa bisa ada di elo. Sini balikinn!!" Jawab Ocha sambil memastikan apakah itu memang buku diarynya. "Nihh gue balikin dan sekarang lo jadi Pacar Gua. Ga gak terima penolakan karna gua udah...