09 - RUMAH SAKIT

56 13 9
                                    

Voment jangan lupaa!!

**

SETELAH berbicara dengan Dewa Ocha kembali masuk kedalam ruangan Egar.

"Cha titip Egar bentar ya" Ujar Dito

"Kita mau cari makan" Alan menggosok perutnya "Daritadi belum makan"

"Kalian semua mau pergi?" Ocha melihat semua temanya berdiri.

"Aelah bentar doang Cha" Raya menepuk bahu Ocha.

"Okee lah" Jawab Ocha "Tapi gue beliin juga"

"Gampang itu mah" Alan mengacungkan jempolnya "Biar Dito yang beliin"

Dito hanya melirik tajam pada Alan lalu tersenyum melihat Ocha.

"Semuanya! Gue sama Vina balik duluan ya" Ujar Salma.

"Pulangnya gimana?" Tanya Dito

"Dijemput sama pacar" Jawab Salma

"Vina juga?" Tanya Ocha

"Iya udah nunggu diparkiran"

"Okedah kalo gitu ati ati ya"

Vina dan Salma keluar dari ruangan Egar.

"Cha kita juga mau pergi" Alan membuka pintu diikuti lainya

"Iye iye sono dah lu pergi" Usir Ocha.

Dewa memasukkan tanganya kedalam saku celananya dengan gaya cool lalu menatap Ocha yakin

Ocha mengangguk paham.

ºººº

Sekarang ruangan Egar menyisahkan dirinya dan Egar. Ocha tau bahwa temanya hanya beralasan untuk memberi waktu berdua dengan Egar walaupun Egar masih belum siuman.

Ocha duduk disamping tempat tidur Egar lalu memandangi Egar.

"Gar maafin gue yah" Lirih Ocha

"Gue masih gk paham yang dimaksud Dewa" Ocha memegang tangan Egar "Tapi gue akan berusaha"

Ocha menundukkan kepalanya pada ranjang Egar dan tangannya masih tetap memegang tangan Egar.

Ocha tertidur dengan posisi yang sama.

"Putriiiii cepetan ayo lari" Egar mengigau dengan nafas yang terengah engah.

"Jangan tinggalin gueee" Egar semakin meracau lalu Egar mengeratkan genggaman tangan Ocha.

Ocha terbangun dari tidurnya

"Putri? Ini maksudnya masalalu Egar" Gumam Ocha

"Enggak enggak gue disini gue gak ninggalin elo" Ocha menggerak gerakan tubuh Egar dan mengelus kepalanya.

"Gar" Panggil Ocha.

"Putriiiii" Teriak Egar seraya bangun dari tidurnya dengan keringat yang bercucuran.

Egar menatap Ocha yang menggengam tangannya lalu Egar menarik Ocha kedalam pelukanya.

"Gar-"

"Jangan tinggalin gue" Pinta Egar

Ocha membiarkan Egar memeluknya tanpa membalas pelukan Egar.

"Aroma mint lo kenapa mirip dia"

hiks..

'What? Egar yang keliatanya badboy itu bisa nangis omegat omegattt" Batin Ocha

Ocha pun mengelus puncak kepala Egar untuk menenangkanya.

LOVE TEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang