17 - PENJELASAN

44 7 4
                                    

KEN sedang duduk disofa ruangtamu menunggu Ocha untuk memberikan salep pada lukanya. Ken melihat mama Ocha yang sedang menuruni anak tangga.

"Halo tante apa kabar?"

"Ken?"

"Iya tante ini saya Ken tetangga tante dulu" Ujar Ken dengan menyalimi tangan mama Ocha, Selina

Ken dengan Selina berbincang bincang setelah beberapa menit kemudian Ocha datang dengan membawa minuman dan juga kotak p3k.

"Ken makasih ya udah nolongin Ocha tadi, Tante tinggal dulu ya biar Ocha ngobatin luka kamu"

"Sama sama te"

Selina akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua.

Ocha mengobati luka Ken ditangannya lalu membersihkan darah yang mengering lalu mengobati luka lebam dimuka Ken. Sesekali Ken mengeluh kesakitan namun Ocha tetap melanjutkan hingga akhirnya selesai.

Setelah lama berbincang bincang dengan Ocha akhirnya Ken pamit untuk pulang kepada Selina.

ºººº

Sejak tadi pagi, Egar terlihat uring uringan sendiri pasalnya dia sangat kecewa dengan pilihan yang Ocha buat, bukannya ikut dengan dirinya tetapi lebih memilih orang baru. Egar dan ketiga sahabatnya sedang menikmati makanan dikantin.

"Gar muka lo kenapa kusut gitu" Tanya Alan

"Jangan bacot"

"Gue tebak lo lagi berantem sama Ocha" Ujar Alan lagi

Egar hanya membalas tatapan yang menyorot tajam pada Alan. Dewa sangat mengerti tentang Egar lalu Dewa menyenggol dan menatap seloah berkata jangan diganggu. Alan paham lalu melanjutkan menyantap makananya.

Setelah sepersekian menit akhirnya Egar mulai mengisi perutnya ia juga tau bahwa dia terakhir makan saat istirahat disekolah kemarin. Saat menyantap makanannya tiba tiba saja..

dug..

Seorang siswa yang beratribut warna kuning yang menandakan adik kelas itu tidak sengaja menabrak Egar saat membawa makanannya.

"Eh maaf bang"

"Jalan pake mata"

Egar Langsung menarik kerah baju siswa itu lalu memukulnya hingga tersungkur lalu memukulnya lagi tanpa perlawanan dari siswa itu. Dewa dan Alan langsung melerai Egar sedangkan Dito menolong siswa yang dipukul oleh Egar.

"Kali ini lo selamat" Ujar Egar dengan tatapan tajam lalu Egar pergi meninggalkan kantin entah menuju kemana.

"Gar kemana woi?" Teriak Alan

Egar tak menjawab maupun menoleh sedikitpun dia langsung saja berjalan.

ºººº

Vina dan Raya melihat kejadian Egar yang menyerang juniornya langsung berbalik menuju kelas dan menceritakan semuanya kepada Ocha.

"Terus sekarang Egar dimana?"

"Gak tau tadi Egar langsung nyelonong pergi gitu aja dikantin"

Ocha berpikir sepertinya Egar marah besar kepadanya lalu melampiaskan kemarahannya pada siswa itu. Ocha menyusuri koridor untuk menemui Egar. Ocha ingin menjelaskan semua kejadian kemarin.

Ocha hanya menemukan Dewa didepan kelasnya yang tengah duduk dengan memakai earphone.

"Dewa" Panggil Ocha

LOVE TEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang