20 - TERUNGKAP

37 5 0
                                    

EGAR mencoba menetralkan ekspresinya, sebenarnya Egar kesal karena Ken menelfon pacarnya. Tapi rasa ingin tahu juga meyelimuti Egar, untuk apa Ken mencoba menelfon Pacarnya.

"Angkat!"

Ocha melihat Egar dengan ragu lalu diangguki dengan senyuman oleh Egar. Ocha pun mengangkat panggilan telefonya seraya meloudspeaker nya.

Halo Cha

halo, napa Ken?

Ini gue tanya, lo kenal sama cewek yang namanya Niki?

Niki? ada sejurusan ama gue

Nah kan! udah gue duga

Emang kenapa?

Lo inget preman preman kemaren itu dia dalangnya Cha, salah satu dari mereka kemaren gue sekap biar dia ngomong-

Ocha membulatkan matanya kaget yang dikatakan Ken. Setega itukah Niki benci padanya. Egar yang sudah mengepal tanganya dengan geram seperti ia sudah siap menerkam. Para sahabat Ocha dan Egar masih bingung ada apa Niki dan preman yang dikatakan oleh Ken.

Halo Cha? lo masih disana

Eh em, iya Ken thanks ya info nya.

Ocha dengan cepat mematikan panggilan telefonnya ketika Egar hendak melangkah pergi.

"Mau kemana? Niki?" Ocha menahan tangan Egar

"Gue mau bales tuh setan!" Egar mengatur nafasnya yang mulai berat.

Ocha mengeratkan pegangannya "Kalo lo bales dia, terus apa bedanya lo sama dia?"

Egar mengalihkan pandangannya lalu menendang botol minum kesembarang arah "Aarghhhhh.."

Sahabat Ocha yang sudah dipenuhi banyak pertanyaan akhirnya bertanya pada Ocha apa sebenernya yang terjadi. Ocha pun menceritakan semua kejadiannya secara singkat. Sudah Ocha duga wajah Salma sudah dipenuhi emosi yang memburu.

Dengan cepat Ocha menahan lengan Salma dan Salma melihat Ocha menjadi urung untuk mendatangi Niki.

"Ini udah kelewat batas Cha gak bisa dibiarin lagi, biar gue yang bales dia" Tumpas Salma

"Sal dikit dikit jangan pake kekerasan. Kita sama sama cewek kita harus selesain dengan cara cewek juga" Ujar Raya.

"Iya kita bakal datengin dia, tapi pliss gue mohon sama elo jangan ada kekerasan"

Salma sudah menahan emosinya lalu mengangguki permintaan sahabatnya "Yaudah ayo kalo gitu"

"Gue ikut" Kata Egar ketika Ocha dan ketiga sahabatnya mulai hendak berjalan

"Kalian disini biar kita selesein masalah secara cewek" Tutur Vina

"Serah gu-" Ocha menutup mulut Egar dengan telunjuknya "Vina bener, biar gue sama temen temen aja"

Egar hanya pasrah mengiyakan lalu Ocha dan sahabatnya melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

Sesampainya dikelas Niki Ocha dan sahabatnya langsung nyelonong masuk kedalam kelasnya. Mereka mencoba mencari dan alhasil nihil. Salma hanya menemukan dua teman alias pesuruh Niki lalu menanyai mereka keberadaan Niki.

"Mana bos lo hah?"

"Gak tau dia kemana, tadi dia buru buru pergi sambil bawa tasnya"

Salma semakin murka karena Niki pasti sudah tau kalo mereka mengetahuinya

"Udah Sal, yang pentingkan gue gak apa apa gue juga gak luka sama sekali"

"Ck, gue cuman mau dia minta maaf" Dengus Salma

"Oke besok kita kesini lagi, sekarang kita beres beres yuk ntar lagi udah bel pulang"

Akhirnya Salma dan juga lainya pergi menuju kelasnya. Ocha berpamitan dulu pada sahabatnya karena ia harus mengganti kostum nya dulu di ruang ganti.

Setelah berganti pakaian Ocha menemukan Egar yang sudah menunggunya di ruang tunggu. "Sori lama" Egar hanya tersenyum lalu  berjalan disamping Ocha.

"Eit bentar" Ocha menghentikan langkahnya lalu mengambil ponselnya untuk memberitahukan pada sahabatnya untuk menunggunya di depan gerbang sekolah.

"Udah?" Ocha mengangguk lalu melanjutkan langkanya dengan senang hati.

Saat semua sudah siap diboncengan masing masing Ocha dengan Egar, Raya dengan Dewa, Salma dengan Dito dan Vina dengan Alan mereka pun melajukan motornya menuju tempat makan sesuai yang dikatakan Egar tadi.

Kini mereka sudah sampai didepan tempat makan tersebut. Mereka jalan masuk bersama dan Ocha dibuat takjub dengan tempat ini, saat melangkah masuk Ocha melihat banyak sekali perahu tanam yang berisikan meja dan kursi didalamnya.

Salah satu pelayan mendatangi mereka lalu membawakan empat alat pancing dan empat ember. Egar membagikan embernya kepada para cowok.

"Gue sama Salma aja, gue ogah sama Alan" Ujar Vina seraya merebut alat pancing yang dicekal Alan.

"Lahh Vin, gue juga gak bisa mancing. Mending lo sama Alan biar nanti dapet ikan" Jawab Salma.

Alan merebut kembali alat pancing yang dicekal Vina seraya berkata "Makanya jangan sok, gini gini lo masih butuh gue"

"Awas aja ya lo kalo sampe gak dapet" Ancam Vina

"Santui pasti dapet lah"

Setelah bercekcok selesai akhirnya mereka berpencar menjadi empat bagian untuk menangkap ikannya.

Tiga puluh menit berlalu

Egar dan Ocha masih belum mendapat sama sekali seekor ikan pun. Ocha akhirnya duduk lesu sambil melihat kolam.

"Gar masih lama lagi?"

Egar melihat Ocha yang lesu seakan tertawa "Pft bentar lagi mungkin, lo pernah mancing gak sebelumnya?"

"Dulu sama bokap gue tapi ya kaya gini gak dapet dapet sampe gue ketiduran, terus pas pulang, nyokap gue marah marah ke bokap gue dan diomelin katanya suruh nginep disana" Ujar Ocha panjang lebar.

Egar tertawa mendengarkan cerita Ocha dan bersamaan pancingnya mulai gerak gerak dan seketika Ocha berteriak histeris.

"HUAAA... EGAR AYO GAR TARIK" Teriak Ocha dengan mata yang berbinar "

Senyuman Egar merekah melihat tingakh Ocha yang kini sedang membantunya menarik. Setelah dapat ikannya Egar memasukan ikan kedalam ember.

"Seneng banget?"

"yaiyalah baru kali ini dapet ikan, kali ini lo pinter banget" Jawab Ocha sambil melihat ikan yang ada di dalam ember. Egar yang merasa dipuji menjadi salting, pasalnya baru kali ini ia dipuji pintar.

Setelah itu Egar melanjutkan aktivitas memancingnya lagi sedangkan Ocha masih tetap mengagumi ikan di ember tadi.

"AAAKHHhh" Pekik Ocha dan sontak membuat Egar menoleh dan mendatanginya.

Egar tertawa melihat Ikan yang ada diluar ember juga Ocha dengan posisi duduk dengan ekspresi kagetnya "Pftt.. kenapa sih?"

"Kaget! Tiba tiba ikannya lompat keluar" Ocha juga menertawakan dirinya sendiri sedangkan Egar memasukkan ikan itu kembali dengan terkekeh.

"Lucu"

**



-tbc-


Vote komen jangan lupa!!
👇👇👇👇

LOVE TEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang