"Apa yang dari sini nggak ada yang nyeremin kok?" gumamnya seraya menyeret koper miliknya masuk kegerbang Beomgyu nama pemuda itu,matanya menyipit memperhatikan sejumblah anak yang menunggu diaula gedung sekolah ini saat matanya menangkap rombongannya dia segera melambai."Soobin!" teriaknya pada pemuda bertubuh tinggi yang mengenakan kacamata.
"Beomgyu" panggilnya seraya tersenyum dan balas melambai.
"Dasar nggak sopan!" Soobin menjitak kepala Beomgyu melihat anak itu memanggilnya tanpa embel-embel kak atau abang biar sopan.
"Baiklah kakak Soobin" godanya,"Ternyata masuk kedalam agak aneh yah ruangannya,gue udah coba ngelacak situs web yang ngirim undangan itu tapi orang yang ngirim terlalu pintar"
"Jangan suuzon sama orang entar dipenjara tau rasa loh! ini keberuntungan kita bisa sekolah disini" ujar Soobin tanpa mengaitkannya dengan misteri sekolah yang ditutup.
"Mana yang lain?" tanya Beomgyu melihat Soobin berdiri sendiri diantara kerumunan anak-anak yang ikut menunggu diaula.
"Yeonjun belum datang,kalau Taehyun sama Huening Kai lagi keliling" jawabnya.
Diantara kerumunan itu Renjun juga menunggu bersama kawanannya.
"Ini kayak sekolah luar negeri yang dipilm-pilm itu" puji Haechan yang tanpa henti berdecak kagum.
"Orang yang ngirim undangannya nggak nyasarkan?" gumamnya lagi.
"Bisa diem nggak sih ntar gue sumpel pakek kao kaki nih!" sungut Renjun kesal yang tak tahan berada lama bersama Haechan yang banyak bicara.
"Bukannya itu kak Soobin yah " seru Chenle seraya menunjuk diseberang mereka.
"Mereka juga kesini?" Jaemin bertanya heran jelas sekali orang-orang disini bukan orang biasa.
Perhatian untuk semuanya
Sebuah suara menarik atensi orang-orang yang berada diaula suara itu bersumber dari sound sistem yang bergantung dilangit aula.
saya ucapkan selamat datang di SMA Helluva sekolah khusus asrama putra. Kami sudah menyediakan fasilitas lengkap bagi masing-masing siswa, untuk ruangan kamar kalian bisa lihat petunjuk yang kami kirim di ponsel kalian masing-masing. Sekian informasi saya ucapkan terima kasih.
Setelah pengumuman itu selesai ponsel milik seluruh siswa bergetar.
"8?" tanya Jeno heran
"Ini mungkin nomor kamar" sahut Renjun yang ikut mengecek ponselnya.
Mereka salin tatap saat tak satupun diantara mereka memiliki nomor kamar yang sama.
"Ok gue ikuti permainan kalian!" umpat Haechan dan menyeret kopernya mencari kamar sesuai nomor yang ia dapat begitu pula dengan yang lain.
🕛
Jeno meletakan koper miliknya disamping tempat tidur bertingkat. Ruangan itu masih kosong dan dia menanti teman sekamarnya.
Seseorang mendorong pelan pintu kamar itu. Jeno tidak beranjak dari tempatnya masih menonton diatas kasur.
"Hai" sapa orang itu dengan senyum lebarnya.
"Beomgyu?"
"Mimpi apaan nih,kenapa gue bisa sekamar sama sepupu sendiri?" guraunya dan ikut duduk disamping Jeno menaruh segala bawaannya dipojok kamar.
"Apa dosa gue ketemu sama lo?" rutuk Jeno kesal dan mulai memilih tempat tidur.
"Lo bakal senang lihat wajah tampan gue setiap hari" ujar Beomgyu berbanga hati.
Jeno tak menghiraukan keberadaan makhluk kasat mata didekatnya ini bagi Jeno,Beomgyu adalah manusia terusil kedua setelah Haechan.
"Gue penasaran drama apa yang bakal kita main malam ini"
"Beomgyu! Kalua lo banyak ngomong angkat kaki lo dari kamar ini" usir Jeno yang mulai tak tahan dengan mulut Beomgyu.
Pemuda itu meringis memegang dadanya dan berlagak seperti ingin mati.
"Pangeran Jeno kau sungguh kasar" dramanya membuat Jeno muak dan berakhir melempar bantal kewajah tampan milik Beomgyu seolah-olah wajah itu adalah sebuah papan.
Berbeda dengan bilik kamar milik Jeno dan beomgyu yang penuh dengan perkelahian Renjun malah menikmati suasana damainya dikamar nomor 12 bersama dengan Soobin.
"Gue nggak nyangka bakal sekamar sama lo" ujar Soobin sembari menata barang-barangnya keatas meja belajar.
"Kamar ini bakal penuh sama buku nanti" Renjun tertawa kecil mengingat dirinya dan Soobin adalah kutu buku, kamar ini akan menjadi perpustakaan dalam waktu dekat.
"Lo mau ikut gue keliling sekolah nggak?" tanya Soobin menawarkan. Renjun yang merasa bosan dikamar mengangguk saja dan mengikuti Soobin keluar kamar.
"Lo percaya sama cerita tentang sekolah ini?" Soobin yang mulai bosan berkeliling mencari topik pembicaraan.
"Semua orang tau cerita itu tapi kelihatanya tempat ini baik-baik aja nggak ada yang aneh"
Mereka semakin jauh berkeliling dan tak terasa sudah banyak jalur yang mereka lewati begitu saja bahkan mereka tidak mengingat jalan mana yang harus mereka lalui lagi untuk kembali kekamar.
"Semakin kesini gue ngerasa kita kayak diawasin gitu" gumam Renjun pelan.
Mata Soobin menjelajah tempat itu. Semakin dijelajahi semakin terasa sunyi dan menyeramkan.Mereka meneguk kerongkongan yang kering menghilangkan sejenak rasa takut yang tiba-tiba saja menjalar keseluruh tubuh kini mereka merasa cerita misteri tentang sekolah itu sungguh benar terjadi.
Soobin yang begitu teliti menjelajah kembali dinding lorong sepi itu dan menemukan sesuatu yang menempel.
Darah
"Gue rasa kita harus pergi dari sini" lirih Soobin dengan sangat hati-hati. Membalik langkahnya membawa Renjun segera lari dari tempat itu.
"Kenapa?" Renjun yang tidak tau apa-apa bertanya heran dan semakin menambah rasa takutnya.
"Kayaknya cerita itu nggak bohong"
Setelah berkata begitu Soobin dan Renjun berlari sekuat tenaga melalui setiap jalan yang entah akan membawa mereka kemana.
*
Sorry kalau part ini pendek
Kalau kepanjangan takut bosanSila tinggalkan vote dan commend untuk Cam-Dormitory sebanyak²nya setelah itu baru author yang baik hati ini update lagi.
Salam isuslandak
KAMU SEDANG MEMBACA
Cam Dormitory | Nct.Txt ✔
Misterio / Suspensojika kamu menemukan sebuah surat undangan maka kamu adalah orang yang terpilih untuk menentukan takdir semua orang,hidup atau mati. tidak ada yang tau bagaimana nasib anak-anak yang gagal menyelesaikan misi dan permainan aneh disekolah itu.Ada or...