9.

352 64 0
                                    


Hari senin di SMA Helluva

"Lee Min Ho?"

"Saya Bu"

"Lee Felix?" merasa tidak ada sahutan dari si pemilik nama Bu Mina menatap seluruh siswa dikelas. "Ada Felix?"

"Maaf Bu dari sabtu kemarin Felix belum pulang" sahut seorang anak yang diketahui bernama Kim Samuel pemuda berwajah bule teman satu kamar Felix.

"Kenapa tidak melapor?"

"Saya takut"

Seluruh siswa dikelas berbisik-bisik menimbulkan kegaduhan namun kembali hening saat Bu Mina mengetuk meja.

"Harap tenang,saya akan melapor pada kepala sekolah mengenai ketidak pulangannya Felix jadi kalian tetap didalam kelas"

Bu Mina pun berlalu pergi dan kelas menjadi semakin gaduh meghebohkan perkara hilangnya Felix.

"Emang si Felix kemana?" Chenle yang penasaran datang menghampiri Samuel.

"Dia kemarin katanya mau kerumah sepupunya tapi pas gue telepon udah mau pulang tapi nggak nyampe-nyampe"

"Kenapa nggak langsung lapor aja?"
Samuel menghela nafas," Kan udah gue bilang gue takut!" jawabnya sedikit emosi membuat Chenle tidak suka. Untuk apa takut melapor memangnya ada kejahatan apa? Begitulah pikir Chenle tapi dia tidak mau memperpanjang masalah jadi Chenle kembali lagi ketempat duduknya.

Taehyun yang duduk didekat jendela tampak tidak peduli, ia lebih senang menatap keluar jendela mengagungkan betapa luasnya lapangan SMA Helluva bila dilihat dari tingkat dua.

Sekerumunan orang didekat air mancur dibawah pohon rindang menarik perhatiannya entah sedang apa orang-orang itu tapi sepertinya sedang terjadi sesuatu.

"ADA MAYAT!" teriak orang-orang yang berlarian disepanjang koridor disusul dengan yang lainnya. Ternyata orang-orang itu sedang mengerumuni mayat.
















"Boleh kami bicara?" seorang polisi datang menghampiri Pak Yoongi yang berdiri dibelakang garis kuning.

"Bisa pak"

"Anda sebagai guru disini bisa jelaskan tentang perilaku saudara Lee Felix selama disekolah?"

"Saya guru BK disini dan Felix tidak pernah membuat masalah dia baik-baik saja" jelas Pak Yoongi.

Pak Ong beserta rekannya Ha Sungwoon mengangguk mengerti mereka lalu meminta keterangan lainnya mengenai kematian Felix yang tiba-tiba.

Mayat milik Felix ditemukan oleh seorang murid laki-laki yang dikenal sangat pendiam disekolah biasa orang memanggilnya Baejin. Felix pun ditemukan dengan keadaan kepala pecah tertimpa pot kaca besar dan sampai kini polisi belum menemukan titik terang awal kejadian itu.

Jadi polisi terpaksa harus membawa Baejin kekantor polisi untuk diminta keterangan.

"Padahal baru sabtu itu kita ketemu Felix" kata Haechan yang berdiri  tidak jauh dari kerumunan bersama Renjun.

"Iya,kok bisa yah?"tanya Renjun penasaran.

"Seharusnya polisi juga minta keterangan sama sodara sepupunya Felix kan dia habis pulang dari rumah sepupunya" ujar Haechan.

"Duh tumben lo pintar?" kata Renjun dengan pukulan pelan dipundak Haechan.

"Emang lo tau sepupunya Felix siapa?"

"Nah itu yang gue nggak tau" Keduanya sama-sama berpikir ya walau sebenarnya hanya Renjun saja yang serius kalau Haechan dia hanya ikut-ikutan mikir.

Cam Dormitory | Nct.Txt ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang