Renjun dan Soobin berjalan menuju kantin setelah bel istirahat untuk kelas istimewa berbunyi.
Tampak sepi, karena anak-anak dari kelas biasa masih mengikuti pelajaran terdengar sangat tidak adil tapi itulah peraturannya.
"Njun mau pesan apa?" tanya Soobin
"Jus apel aja"
Setelah itu Soobin pergi memesan meninggalkan Renjun seorang diri di meja kantin.
Merasa bosan Renjun memilih untuk bermain ponsel berselancar dibeberapa aplikasi berita.Sampai sebuah artikel menarik perhatiannya.
Brakk
"EH POCONG!" kata Renjun latah karena kaget dengan gebrakan meja.
Sipelaku malah tertawa dan duduk disebelahnya.
"Haechan! Lo bener-bener yah, kaget gue" umpat Renjun penuh kesal.
"Lah gue nggak tau kalau lo bakalan kaget" Haechan terkekeh.
"Gue lagi serius baca berita"
"Berita apaan?"
"Kompetisi sekolah terbesar dikorea dan SMA Helluva salah satu yang ikut" jelas Renjun dan menunjukan berita itu pada Haechan.
"Bentar-bentar kok gue ngerasa dimanfaatin yah?"
Renjun mengukir sekilas senyum disudut bibirnya.
"Ada apaan nih?" Soobin datang dengan dua gelas jus apel ditangannya lalu tersenyum kearah dua pemuda itu.
"Berita, biasalah" jawab Renjun lalu mengambil alih jus dari tangan Soobin.
Haechan tersenyum kikuk lalu merebut paksa jus apel milik Renjun.
"Punya gue nying" protes Renjun tapi Haechan tak peduli dan terus meneguk jus itu hingga setengah.
Sedangkan Soobin geleng-geleng kepala hampir tiap hari Haechan dan Renjun selalu berkelahi dan tak pernah mau akur.Tak lama setelah itu dari Kejauhan Soobin melihat Jaemin dan Chenle berjalan menuju kantin.
"Njun noh ada Jaemin"
Renjun dan Haechan yang masih memperebutkan gelas jus bersamaan menatap kearah Jaemin,tapi dengan segera Renjun membuang muka.
"Lo masih marah sama Jaemin?" tanya Haechan tapi Renjun diam saja.
"Mending baikkan Njun" kata Soobin memberi saran tapi tetap saja Renjun belum bisa melupakan tuduhan Jaemin padanya waktu itu.
"Lama-lama gue panggil bisu juga lo dari tadi diem" sarkas Haechan.
"Lo nggak ngerasa diposisi gue" jawab Renjun dingin.
Soobin membuang napas pelan" Kalau lo nggak salah kenapa lo dedam banget sama Jaemin? Apa itu benar kelakuan lo?"
Haechan yang berada ditengah-tengah Soobin dan Renjun tiba-tiba merasakan suasana yang mendadak berubah dingin.
"Lama banget sih si tiang cina keluar" keluh Kai yang sudah duduk melantai didepan pintu kelas 3.
"Jangan duduk disitu Kai entar gurunya keluar gimana?" Taehyun menarik tangan Kai untuk bangkit berdiri.
"Lagian buat apasih nungguin Guanlin?" Jisung yang sedari tadi berdiri bersandar ditembok bertanya kesal pada Taehyun.
"Entar juga lo tau" jawab Taehyun singkat.
Bel istirahatpun berbunyi guru yang mengajar dikelas sudah keluar jadi Taehyun,Kai dan Jisung langsung masuk kekelas menemui Guanlin.
"Woi tiang" panggil Kai pada Guanlin yang sedang mengemas bukunya.
Pemuda bemarga Lai itu menatap heran pada ketiga pemuda dihadapannya.
"Lo manggil gue?" tanya Guanlin menunjuk dirinya.
"Iyalah yang tiang cuma lo doang" sarkas Kai tapi Taehyun langsung meminta maaf atas sikap maknaenya itu.
"Sorry dia emang gitu orangnya"
"Kalian ngapain disini?" Yeonjun tiba-tiba datang menghampiri Taehyun. Kebayang Yeonjun ngomong mulutnya kek bebek.)
"Ketemu sama si tiang"
Guanlin yang tak suka dipanggil tiang terlihat kesal walau sebenarnya itu fakta.
"Nama gue Lai Guanlin bukan tiang" protesnya tak terima.
"Gini bang kita itu mau nanya sesuatu sama Guanlin" jelas Taehyun.
"Nanya apa?"
"Prihal kematian Felix"
Guanlin yang masih adu mulut dengan Kai dan Jisung mendadak bungkam membuat mereka semua penasaran apa yang pemuda itu sembunyikan.
"Lo kenapa kaget gitu?" tanya Taehyun dengan seringaian.
"Gue nggak kaget,tapi buat apa lo nanya kasus meninggalnya Felix sama gue?"
"Lo yang terakhir nelpon dia dan waktu itu dia bukannya pulang kerumah lo?" tuding Taehyun lagi.
Yeonjun,Kai dan Jisung yang tidak paham saling memandang satu dengan yang lainnya.
"Lo nuduh gue pelakunya?" Guanlin bertanya lantang hingga menarik perhatian anak-anak yang berada diluar kelas.
"Iya emang kenapa?"
"Emang gue sempat nelepon Felix waktu itu karena gue nggak lagi dirumah jadi dia balik nggak tau kemana" kata Guanlin berusaha mengontrol emosi.
"Dan maaf aja nih Taehyun mungkin lo salah udah nuduh gue" Guanlin berkata dengan senyum sinisnya lalu setelah itu dia pergi dari kelas menyisakan Taehyun yang menahan emosi.
"Dia emang bukan pelakunya" Taehyun berujar pelan dia merutuki dirinya yang terlalu bodoh kenapa dia asal menuduh kalau ternyata dari awal bahasa tubuh Guanlin tidak menunjukan dia yang membunuh Felix.
Sepulang sekolah Beomgyu,Jeno dan Yeonjun nangkring dibawah pohon besar didekat lapangan memperhatikan beberapa buah mobil yang keluar masuk gerbang sekolah.
Tak hanya itu bangak orang orang berjas yang masuk gedung sekolah.
"Ada syuhkuran yah?" tanya Beomgyu yang malah mendapat jitakan maut dari Yeonjun.
"Itu rapat kompetisi antar sekolah di korea" jelas Yeonjun.
"Jadi ini kompetisi yang menguras otak gue" kata Beomgyu emosi.
Jeno menoleh kearah Yeonjun dan Beomgyu "Kita harus cari tau motif dibalik semua ini apalagi selama 3 bulan orang itu nggak beraksi tandanya dia nyiapin hal besar"
Yeonjun maupun Beomgyu sama sama memikirkan hal yang sama mereka tidak tau kapan hari puncak itu terjadi.
Seperti tahun tahun lalu kompetisi itu sudah merengut segalanya dari semua orang yang bahkan sampai saat ini mereka belum tau siapa dibalik ini semua.
🕛
Puncaknya akan segera dimulai
KAMU SEDANG MEMBACA
Cam Dormitory | Nct.Txt ✔
Mystery / Thrillerjika kamu menemukan sebuah surat undangan maka kamu adalah orang yang terpilih untuk menentukan takdir semua orang,hidup atau mati. tidak ada yang tau bagaimana nasib anak-anak yang gagal menyelesaikan misi dan permainan aneh disekolah itu.Ada or...