23

323 64 2
                                    

Vote,comment dan follow🙏
Tolong jng lupa😊

"Ngapain lo manggil kita kesini?" tanya Renjun pada Jaemin dengan tangan didalam saku seragamnya jangan lupakan bahwa mereka belum baikkan.

"Sorry tapi kali ini ada hal penting"

"Buruan apa!" ujar Jeno tidak ingin buang buang waktu.

"Guanlin ngomong sama gue tadi besok akan ada hal aneh terjadi dan gue nggak tau itu hal apa"

"Tanya aja langsung sama orangnya" Chenle menyahut tiba-tiba seraya menatap Jeno.

"Kenapa lo?" tanya Jeno.

"Bang Jen ngaku aja lo sama Yeonjun mau nyelakain kitakan?"

"Jangan nuduh sembarangan!"

"Udah deh Jen lo salah ngaku aja" timpal Renjun," Lo mata matain kita semua dan surat undangan itu dari lo dan Yeonjun dan hebatnya lagi lo bawa bawa sepupu lo Beomgyu"

"Maaf Njun"Jaemin berujar pelan

"Sekarang lo tau kan pelakunya siapa Jeno,Yeonjun,Beomgyu mereka gunain semua potensi mereka untuk jatuhin kita"

"Gue salah udah nuduh lo sembarangan"

"Icung nggak ngerti ini ada apa sebenarnya?"

"Jisung lo diem aja!" perintah Jaemin.

"Jisung ngerti ini lagi rumit tapi menurut Jisung bang Jeno belum tentu salah masa dia tega sama kita"

"Ok jalan satu satunya kita cari Baejin dia waktu itu pernah bilang dia tau siapa pelakunya" Jaemin beranjak dari tempat duduknya.

"Baejin muka triplek?"

"Si dukun itu?"

"Anjir giliran ngata ngatain orang cepet"

"Udah jangan banyak omong buruan kita cari dia"

"Yaudah ayo!"

Syuttt

Sebuah pisau menancap tepat didinding dan hampir mengenai Chenle.

"Le lo nggak apa apakan?" tanya Renjun pada Chenle yang berubah pucat.

"Eh Le lo kenapa? Muka lo pucat?" .Tak berselang lama tubuh Chenle ambruk kelantai.

"Le bangun Le!"

"Bawa ke ruang kesehatan" perintah Jaemin.

Renjun dan Jeno pun membopong tubuh Chenle yang terkulai lemas menuju ruang kesehatan. Sedangkan,Jaemin dan Jisung berusaha mencari arah datangnya pisau itu.

"Sial! Nggak tepat sasaran lagi! Padahal suasananya lagi mantep"

"Lo kenapa nggak berhenti sih?"

Dia menoleh kesebelahnya lalu tersenyum " Eh yang punya banyak nama! Kerjaan lo cuma tutup mulut sampai ini semua selesai"

"Lo jago drama tau nggak! Cukup lo nyiksa temen gue dan jangan suka datangin kesalah pahaman kemereka"

"Kalau ini belum berakhir artinya gue juga nggak akan berhenti soalnya yah udah gue kasi perhitungan dia masih nggak takut takut juga"

Pemuda disampingnya menatap nyalang" Terserah lo gue mau cabut"

"Eh itu temen lo si tiang gue habisin yah"

"Gue bongkar rencana lo kalau berani gangguin dia!"

Yang diancam hanya balas tertawa.


















"BANG YEONJUN!" Kai dan Taehyun berlari menemui Yeonjun yang duduk sambil minum kopi yang diiklanin Lucas.

"Kenapa?"

"Gue mau tanya ini punya lokan?" Kai menunjukan pulpen perak itu tepat diwajah Yeonjun.

"Lo nemu dimana?"

"Jadi bener? Buat apa lo kasi ini ke direktur?"

"Lo mata matain dia?" tuding Taehyun.

Yeonjun diam tak berkutik mau mengelakpun percuma.

"Ada apanih rame rame?" Beomgyu tiba tiba datang dengan jus stoberi ditangannya anak kelas istimewa mah bebas keluar.

Tunggu!

"Bang Yeonjun kok lo bisa keluar kelas? Mana ngopi lagi"tanya Kai heran

"Lo pada nggak tau bang Yeonjun kan suka bolos pelajaran" Yeonjun bernapas lega saat Beomgyu tiba tiba menyahut.

Beomgyu mengulas senyum kecil sambil menyesap jusnya sampai-sampai Kai dan Taehyun tidak melihat.

"Iya juga sih nggak heran"

"Jawab dulu bang pertanyaan kita soal pulpen ini!"

Mata Beomgyu membulat sempurna.

'Bukannya udah gue tukar waktu itu?'

"Ok gue jujur gue udah mata matain direktur sekolah"

Kai dan Taehyun kompak terkejut kalau Beomgyu dia diam saja.

"Wah parah lo! Jadi ini pulpen ada kamera pengawasnya?"

"Iya dan gue bisa liat apa aja yang direktur omongin dan lakuin disekolah ini"

"Kesimpulannya lo curiga sama direktur?" tebak Taehyun dan Yeonjun mengangguk.

"Beomgyu lo terlibat juga?"

"Sorry gue diajak sama bang Yeonjun"Beomgyu nyengir tanpa dosa.

"Jadi pelakunya siapa? Direktur?"tanya Taehyun.

"Bukan"

"Yaudah sih kenapa ribet ribet ngurusin masalah nggak jelas" ujar Beomgyu santai menghabiskan sisa jus terakhirnya.

"Lo kok santai banget Gyu? Kejadian disekolah aja lo nggak perduli" Taehyun menatap curiga Beomgyu.

"Lo nyurigain gue?"

"Ya nggak tapi lo aneh"

"Beomgyu aneh udah dari lama kali" tiba-tiba Soobin menyahut dari ujung koridor berjalan menghampiri teman-temannya.

"Lo dari mana aja?" tanya Yeonjun.

"dari perpus"

"Ngapain? Lagi darurat juga lu sempet sempet keperpus"

"Nyari infolah"

Mereka semua menatap Soobin penuh selidik sedangkan yang ditatap tersenyum penuh arti.

"Lo aneh nggk biasanya lo gini" kata Yeonjun sedikit heran.

"Kok kita saling nuduh sih, Soobin sama Renjun nuduh Yeonjun, sedangkan Yeonjun curiganya ke Soobin terus Taehyun sama Kai nuduh gue lah gue nuduh siapa?"

"Nuduh diri sendiri" sahut Kai dengan polos.

"Udah udah gue kesini mau ngasi tau sesuatu sama lo pada" Soobin menghentikan perdebatan lalu berbicara serius.

"Soal apa?"

"Lo pada nggak inget besok malam bulan purnama tepat dimana kejadian waktu itu terjadi gue rasa ini bakal terjadi lagi"

"Lo tau dari mana?"

"Gue geledah perpus disitu gue nemu banyak barang yang sengaja disembunyiin sekolah ini kayaknya nutupin sesuatu dari banyak orang-"

"–dan pelakunya pasti ada disekolah ini"

"Njir gue merinding, gue baru sadar kita selalu diawasin lo ingat sekolah ini nggak punya banyak cctv tapi kok beberapa hari ini gue sering nemuin cctv dimana mana" sontak semua menatap Kai dengan isyarat 'Lo serius?'

Halo udh lama nggk ketemu
Janjinya mau uo cepet eh kehabisan ide mimpi jga nggk ngasi ide
Dan ini udh mencapai puncak tempur
Adakah yang bisa menebak siapa pelakunya?

Tinggal 2 part lgi
Ok jgn banyak² entar bosen
See you

Cam Dormitory | Nct.Txt ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang