Happy reading
Awas typo bertebaran
Sepulang dari makan siang semua murid kembali kekamar masing-masing sekedar untuk membersih diri maupun beristirahat menyambut kegiatan esok pagi.
Jeno dan Beomgyu sama-sama merebahkan diri ditempat tidur masing-masing membiarkan bunyi jam yang menguasai suasana kamar lengang itu.
Sampai akhirnya Beomgyu tertarik dengan tumpukan pakaian dimeja belajar milik mereka.
"Yee! seragam baru" ujarnya dan mengecek baju-baju itu. Jeno melirik sekilas merasa tidak ada minat dari seragam sekolah barunya beda dengan Beomgyu yang justru memberantakan segaramnya sendiri.
"Pin nya keren kayak lencana polisi jalan"
Anak laki-laki tersebut menyematkan pin logam berdisain bunga mawar pada alamater miliknya dan menunjukannya pada Jeno dengan bangga.
"Sungguh berkelas—"
"Berisik lo!" rutuk Jeno kesal dan memilih membalik badan memunggungi Beomgyu.
"Sepupu aneh" cibirnya dan meletakan kembali seragam diatas meja belajar lalu meraih handuk disamping lemari dan masuk kekamar mandi.
Yah! Ruangan yang cukup besar untuk ditempati berdua saja. Tapi tetap saja jika Jeno satu kamar dengan Beomgyu ruangan ini terasa sempit bak hanya suara Beomgyu saja yang mengisinya.
Jeno yang merasa ruangan kembali tenang berjalan mengeluarkan laptop dari dalam tasnya lalu membawa laptop mahal itu menuju meja belajar.
Setelah laptop hidup Jeno mengetikkan passwordnya dikolom berbentuk kotak persegi panjang hingga ia bisa berjumpa dengan rentetan aplikasi peretas terbaiknya. Sebelum tangannya beralih menekan tombol berikut terpaksa ia urungkan niatnya lantaran ponselnya berbunyi tanpa henti.
"Kenapa?"
Tanyanya tanpa basa basi setelah tau nomor yang menelponnya adalah sang ibu tercinta.
"Udah makan?"
"udah"
"Apa kalian diizinkan keluar dari asrama?"
"Nggak tau" jawab Jeno tak acuh.
Beomgyu yang baru keluar dari kamar mandi dengan rambut basah menatapnya penuh selidik dan sedikit berbisik "Pacar lo?" Jeno melayangkan sebuah tatapan tajam pada Beomgyu membuat anak itu mendengus tak suka dan memilih mendekati jendela kamar yang terhubung langsung dengan lapangan sekolah yang luas.
"Mama sama papa mengirimi mu uang jadi kalau ada waktu ambil di ATM"
"Buat apa? Aku disini nggak kekurangan uang mah" protesnya lalu melirik Beomgyu yang sempat menduga kalau dia sedang teleponnan dengan pacarnya.
Percayalah Jeno masih punya banyak uang dan garis bawahi kalau dia itu anak orang kaya.
"Kamu pasti memerlukan perlengkapan lain"
"Kalau Nggak penting aku tutup aja"
Tut
Jeno melempar ponselnya diatas tempat tidur dengan malas lalu kembali pada laptop kesayangannya mengabaikan tatapan Beomgyu yang penuh tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cam Dormitory | Nct.Txt ✔
Mystery / Thrillerjika kamu menemukan sebuah surat undangan maka kamu adalah orang yang terpilih untuk menentukan takdir semua orang,hidup atau mati. tidak ada yang tau bagaimana nasib anak-anak yang gagal menyelesaikan misi dan permainan aneh disekolah itu.Ada or...