6.

487 79 0
                                    


"Tadi kak Jaemin simpan dimana?"

"Gue rasa ada disini"

Jaemin menggeledah seluruh isi tasnya,bawah laci namun benda tipis bewarna hitam itu tidak juga ia temukan.

Jisung ikut mencari dibawah laci teman-teman dikelasnya siapa tau ada yang jahil tapi juga tidak ditemukan padahal ia sudah lapar. Yang lain pasti sudah mengantri di kantin untuk mengisi perut sedangkan dia terjebak bersama Jaemin yang kehilangan ponselnya.

"Terakhir pergi kemana?"tanya Jisung.

"Terakhir gue pergi ke ruang laboratorium sekolah"

"Buat apa kesana?" Jisung bertanya penasaran "Ada urusan" jawab Jaemin dan mulai menyerah mencari ponselnya.

"Mungkin aja ponsel Kak Jaemin ketinggalan disana"

Jaemin pun berpikir begitu. Maklum dia adalah tipe orang pelupa jadi terkadang tidak ingat meletakkan benda dimana.

Mereka berdua pergi menuju ruang laboratorium. Saat memasuki ruangan itu Jisung disambut oleh aroma-aroma bahan kimia yang begitu menyengat tak hanya itu dia juga menemukan Renjun yang tengah duduk menghadap cairan bewarna warni yang Jisung juga tidak mengerti.

"Renjun ngapain lo disini?" tanya Jaemin menghampiri Renjun.

"Ketemu lo lah"

"Untuk apa?"

Renjun menyulurkan sembuah ponsel hitam pada Jaemin. "Kok bisa sama lo?" tanya Jaemin heran.

"Gue ketemu di—"

"Nah! Sekaran ponsel kak Jaemin udah ketemu gue lapar, jadi ayo kekantin" Jisung memotong ucapan Renjun dan merangkul bahu Jaemin keluar dari ruangan.

Renjun geleng-geleng kepala dan tersenyum tipis lalu menyusul Jisung dan Jaemin kekantin karena dia juga merasa perutnya bergemuruh.

🕛

"Jihoon!"

Haechan menghampiri meja Jihoon dan memanggil pemuda itu tanpa embel-embel Kak atau abang padahal Jihoon lebih tua dari dia.

"Nggak sopan!"

"Iya iya, kak Jihoon ayo kekantin bareng" kata Haechan dengan nada mengoda membuat Jihoon ingin memukul wajah Haechan karena merasa jijik.

"Pergi lo dari sini!"

"Nggak mau sebelum lo nurutin permintaan gue"

Jihoon menarik napas dan membuangnya kasar,dia harus eksra sabar menghadapi teman satu kamar yang super menyebalkan. Dengan langkah lebar Jihoon berjalan keluar kelas menyisakan Haechan yang tersenyum lebar lalu menyusul Jihoon.

Mereka tiba dikantin,Haechan meneliti seluruh kantin mencari teman-temannya dan tepat diseberang mereka berdiri, Jaemin melambaikan tangannya.

"Ayo buruan kesana" tanpa sadar Haechan menarik pergelangan tangan Jihoon membawanya menghampiri Jaemin dan kawan-kawan.

"Renjun lo dari mana aja?" tanya Haechan sedikit kesal pada Renjun lantaran Renjun main pergi saja tanpa memberitahu padanya.

"Ada urusan mendadak" jawab Renjun seraya mengunyah makanannya.

Haechan dan Jihoon duduk berdampingan membuat yang lainnya menatap penasaran  kearah Jihoon karena mereka tidak mengenalnya kecuali Renjun dia tampak biasa saja walau dia sedikit risih dengan pemuda berwajah imut tapi ganas itu.

"Ah ya! Ini teman sekamar gue Jihoon" Haechan memperkenalkan nama Jihoon pada yang lain dan disambut dengan sapaan hangat.

"Nah Jihoon ini teman-teman gue ada Jaemin disebelahnya ada Jisung,Chenle dan yang didepan Chenle adalah Jeno dan ini Renjun" Haechan turut memperkenalkan seluruh teman-temannya tapi Jihoon tampak biasa-biasa saja tidak mau menanggapi juga.

Semua yang berada dimeja itu menatap penuh kesal mulai merangkai kalimat umpatan pada pemuda bernama Jihoon itu.

"Gue balik kekelas duluan"

Semuanya sontak menatap Renjun yang berbicara. Pemuda itu berdiri dan bergeser dari kursi dan meja kantin setelah itu pergi begitu saja.

"Kenapa tuh si Renjun?" tanya Haechan tidak mengerti karena beberapa hari ini Renjun sering marah-marah tanpa sebab.

"Gue juga pamit duluan,ada urusan sebentar" Jaemin ikut bangkit dari kursi dan berjalan pergi dari kantin.

Sekarang tersisa lima orang dimeja kantin,mereka sama-sama diam Haechan yang sering banyak bicara jadi pendiam apalagi berhadapan dengan Jeno dan Jihoon yang saat ini saling mengudarakan tatapan mengintrograsi satu sama lain. Sedangkan Jisung dan Chenle cuma menonton.









Jaemin memikirkan kejadian di laboratorium tadi saat Renjun tiba-tiba menemuinya dan mengembalikan ponsel miliknya. Pertanyaannya sekarang dari mana Renjun tau Jaemin ada di laboratorium? Dan mengenai sikap Renjun yang aneh Jaemin jadi sedikit curiga pada Renjun tapi entah curiga pada hal apa?

Kini Jaemin tiba ditempat tujuannya yaitu asrama lantai dua,kaki jenjangnya melangkah lebar menuju pintu kamar bernomor 6 rencanannya dia ingin mengambil soal ujian yang semalam diberikan padanya.

Saat di buka dia mendapati Yeonjun yang sedang duduk dikasur,masih mengenakan seragam sekolah tapi dengan wajah pucat dan keringat yang mengucur.

"Yeonjun,lo kenapa?"

Pria bermarga Choi itu menoleh kearah Jaemin dengan tatapan sulit diartikan tanpa menjawab pertanyaan Jaemin.

"Lo udah kayak mayat hidup tau nggak!" sunggut Jaemin lalu mendekati Yeonjun.

"Apa lo yang nelpon gue tadi?" kini Yeonjun bersuara membuat Jaemin merasa lega tapi tidak juga tenang saat pertanyaan itu cukup mengagetkannya.

"Gue nggak nelpon lo kok"

"Serius?" nada bicara Yeonjun naik 1 oktaf.

Jaemin yang merasa tidak menelpon Yeonjun langsung mengecek ponselnya sendiri dan benar saja sekitar 20 menit yang lalu Jaemin melakukan panggilan telepon pada Yeonjun tapi saat itu dia kehilangan ponselnya.

"Tapi beneran bukan gue"

"Tapi itu nomor lo!"

"Gue nggak bohong bukan gue Yeonjun astaga! ,ponsel gue sempat hilang" jawab Jaemin jujur lalu tiba-tiba saja dia teringat pada Renjun yang mengembalikan ponselnya.

"Tunggu! Kayaknya gue tau pelakunya"

🕛
U

dah di revisi yah harap maklum kalau bahasanya aku ubah jadi bahasa non baku ini juga untuk kenyamanan pembaca

Nah nah!

Renjun dicurigai nih

Vote dan comment yah

See you next time

Salam isuslandak



Cam Dormitory | Nct.Txt ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang