18

297 61 2
                                    


"Eh besok katanya ada anak anak dari sekolah lain yah mau datang kesini?" tanya Chenle pada Taehyun.

"Iya, mereka bakal jadi saingan kita" jawab Taehyun yang fokus memeriksa materi penelitian milik Soobin rekan satu timnya.

"Saingannya ketat contoh kayak Hwang Hyunjin dia jago ngerakit alat canggih"

"Tau dari mana Hyunjin ikutan?"

"Data siswa yang ikut ditempel di mading sekolah"

Taehyun manggut-manggut lalu kembali fokus belajar sedangkan Chenle mencoba mengotak atik rubik diatas meja belajarnya.

"Taehyun gue boleh tanya sesuatu?" tiba-tiba Chenle berubah serius membuat Taehyun paham sesuatu.

"Kok lo kayak ragu gitu?" tanya Taehyun setelah membaca bahasa tubuh Chenle.

Sedangkan orang yang ditanya gugup ditempat duduknya.

"Gue mau tanya soal bang Yoenjun"

"Emang kenapa sama bang Yeonjun?"

Chenle menggaruk punggung lehernya" Gue curiga sama dia." Taehyun yang mendengar hal itu terdiam.

"Cu-curiga kenapa?"

"Semenjak kita masuk kelas istimewa gue mulai ngerasa tersiksa dan satu satunya yang nggak ngerasain hal itu bang Yeonjun" jelas Chenle "-dan juga dia sengaja ngerusak kertas jawabannya sendiri"

Tuduhan itu terdengar masuk akal tapi Taehyun sendiri ragu karena Yeonjun adalah sahabatnya tidak mungkin selicik itu.

"Perasaan lo aja kali" kata Taehyun berusaha meyakinkan Chenle.




















Yeonjun baru saja menyelesaikan pekerjaannya,dia menaruh kotak berbentuk persegi panjang bewarna biru tua didalam tas lalu beranjak pergi kekasur.

Tapi saat melihat Jaemin yang tertidur pulas dengan buku menutupi kepalanya membuat Yeonjun geleng-geleng kepala.

"Kasihan banget si Nana,lo sih begok aja mau nurut" kekeh Yeonjun lalu mengambil buku dari atas kepala Jaemin dan menaruhnya dimeja belajar dan tak lupa menyelimuti tubuh Jaemin.

Tring

Sebuah pesan masuk diponsel Yeonjun,pemuda itu membaca pesan singkat dari Beomgyu.

Beomgyu:

Lo tidur aja bang kita yang mantau

Yeonjun tak berniat membalas karena sudah ngantul berat lalu iapun menyusul kedunia mimpi.

Dikamar nomor 14 Haechan masih setia berlatih materi debat padahal dia sudah mengantuk berat.

Merasa gerah Haechan memilih keluar kamar berhubung anak dari kelas istimewa dibebaskan keluar kamar pada malam hari terserah mau kemana mereka juga memiliki kunci akses semua ruangan baik asrama maupun di sekolah.

"Didalam panas eh diluar malah kedinginan" sunggut Haechan dan mengusap tangannya yang tidak tertutup baju lengan panjang.

Iya sanking gerah Haechan hanya mengenakan baju tanpa lengan.

Ia melangkah menuju gedung sekolah,karena merasa haus Haechan berniat pergi kedapur sekolah.

"Kok lampunya hidup?" tanyanya saat melihat lampu dapur hidup.

Seketika badannya merinding merasa takut apalagi mengingat cerita Jisung waktu itu.

Dengan keberanian seadanya Haechan masuk kedapur kantin dengan perasaan waspada takut ada hantu yang muncul tiba-tiba kan tidak lucu dia mati berdiri disini.

Matanya membola saat mendapati sosok manusia didalam dapur,orang itu mengenakan baju putih dengan warna merah dimana-mana.

"Beomgyu lo ngapain?" tanya Haechan kaget.

Sedangkan pemilik nama tersenyum lebar yang malah terkesan menyeramkan. Tangannya berlumuran darah.

"Habis ngebunuh sesuatu" jawabnya dengan seringaian membuat Haechan takut.

"Lo jangan main-main deh"

Beomgyu melangkah lebih dekat kearah Haecham membuat dia mundur mencari dinding kan biasanya kalau udah nabrak tembok ada adegan romancenya.gg

"Lo mau nyoba?" tanya Beomgyu.

"Iih Beomgyu begok,gila nggak jelas" umpat Haechan saat Beomgyu menempelkan tangannya kewajahnya.

"Lo kenapa sih Chan itu stoberi" Beomgyu tertawa terpingkal pingkal membuat Haechan mbula mulutnya lebar.

"Monyet lu gue kira itu darah"

"Siapa bilang itu darah gue habis ngeblender stoberi eh malah muncrat" jawab Beomgyu.

"Emang yah lo ngeselin" celetuk Haechan yang tak sadar diri.

"Nyadar bambang lo juga ngeselin"

Haechan meraih selembar tisue lalu memberaihkan wajahnya " Kenapa jauh-jauh kalau mau buat jus ya kantin asramakan ada" kata Haechan.

"Lah elo kenapa jauh-jauh minum kesini? Kan ada kantin asrama" kini Beomgyu mempertanyakan hal yang sama pada Haechan.

"Gue tadi lagi cari angin eh haus karena gue capek balik asrama gue kesini aja" jawabnya sengan cengiran.

"Chan lo nggak berniat nanya alasan kenapa gue kesini?" Beomgyu kembali menampilkan senyum evilnya.

Haechan merasa Beomgyu mulai gila.
"Lo aneh tau nggak"

"Gue udah aneh dari lama kali Chan" sahut Beomgyu yang terdengar menyeramkan.

"Gue ngomong sama lo kayak lagi ngomong sama orang gila"

"Ngaca lo juga gila keles" Beomgyu memilih membersihkan meja dapur dan mencuci benda-benda kotor disekitarnya membiarkan Haechan mengoceh sendiri hitung-hitung Haecham belajar debat.
























"Wiss gila rame banget kek mau ikutan kompetisi aja"kata Haechan bersorak senang

"Kan emang kompetisi begok" Renjun mengumpat kesal disamping Haechan

Beberapa anak yang mereka kenal melambaikan tangan kearah mereka berdua termasuk Hyunjin anak dari SMA Roket Stars.

"Makin tinggi aja Njun" kata Hyunjin sembari menepuk pundak Renjun.Pemuda itu juga tersenyum kearah Haechan yang memasang wajah sok polos.

"Astaga muka lo udah kek malaikat terjun dari kayangan Jin" puji Haechan membuat Hyunjin tersenyum hingga matanya menyipit.

"Kalau gue terjun mati dong " kata Hyunjin bercanda.

"Ikut kompetisi apaan lo?" tanya Renjun

"Ngeciptain kamera pengintai"

Haechan yang mendengar hal itu nyaris tak bisa bernafas dia kagum pada Hyunjin.

"Gila! Lo keren banget bisa ngeciptain alat canggih gitu, lo cicitnya bapak Edison?"

"Anjir bukan" jawab Hyunjin dengan
tawa.

Haechan mengaruk kepalanya masih salut dengan Hyunjin beda dengan dirinya sekali ngerakit alat eh langsung meledak.

"Eh Njun, Chan gue masuk dulu yah" pamit Hyunjin,Tapi sebelum dia pergi dia mengucapkan sesuatu.

"Ada yang ngeliatin kita noh"

Lanjut nggak nih?
Bentar lagi end
Vote dan comment readers

Udh ketemu pelakunya?

Cam Dormitory | Nct.Txt ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang