𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐰𝐚𝐚𝐧• ✔

⏳00.13

"ada perlu apa sampe minta gue ke sini?"

gue menatap jaehyun yang duduk di depan gue.

tadi, waktu gue lagi nemenin hyunjin sama felix nugas di rumahnya hwang, si jaehyun ini gak ada akhlak ngechat gue minta ke kafe depan perumahan.

"kangen."

"kalau kangen ya jangan ke gue, ke yeri sana!"

"tapi gue kangennya sama lo, tae."

emang congornya jaehyun mulus banget kalau ngomong begitu.

"yaudah, mau lo apa?"

"mau ketemu lo."

"ini udah."

jaehyun mengangguk dan kita hening. gue juga gak ada minat ngajak ngobrol.

ada satu jam lebih kita begini.

gue yang sibuk liat jalanan karena posisi kita dekat jendela. sedangkan, jaehyun ngeliatin gue.

eh?

"ngapain liatin gue?"

"ada satu bulan kita gak ketemu?"

"iya, bulan ke dua kita gak ada ketemu sama sekali. duit justru gue terima di rekening."

jaehyun mengangguk paham dan sibuk makan pancake di hadapannya. gue sendiri masih liatin jalan dan gak perduli cheesecake yang gue pesan masih utuh.

"mama kangen lo."

gue menatap jaehyun. "trus?"

"gak mau ke rumah?"

jeda sebentar dan berakhir gue menggeleng.

"gak sekarang."

"kenapa?"

males aja gue inget-inget waktu lo prioritasin yeri di depan gue.

"gapapa, lagian rumah gak ada yang nempatin. kak doy sibuk di kampus."

"sibuk banget?"

"iya, tiga minggu lebih ada lah."

"oh."

hening lagi, jujur aja sih gue gak terlalu suka keadaan hening begini. tapi ya mau gimana lagi, gak ada minat ngobrol.

"habis ini mau kemana?"

gue mikir sebentar, mau balik ke rumah hyunjin juga keknya mereka udah selesai. mau pulang tapi males.

gak mungkin gue ke rumahnya jaehyun.

"gak tau, jae. balik ke tempat hyunjin keknya."

"jalan sama gue mau? tadi gue liat ada festival di deket sini."

ngadi-ngadi nih pasti.

yaudah lah, mauin aja. gue tolak juga dia bakal maksa kan.

"oke, gue mau."

lagi dan lagi.

jaehyun telfonan lagi sama yeri pas ada gue.

mana kita lagi di festival dan harusnya seneng-seneng, dong. tapi yang ada malah mood gue makin jelek.

tau ah mau esmosi.

"gue lagi gak di rumah, kenapa?"

"oh, besok aja gue ambil tugasnya."

"iya, bawel bener lo."

gue hela nafas capek.

capek sama kelakuan jaehyun yang fakboi banget dan capek sama gue yang mau aja sama ini fakboi satu.

"yeri lagi?"

"iya, lo tau lah dia maunya diprioritasin terus."

iya kan emang dia pacar lo, bangsat.

ah jadi emosi kan.

"yaudah sana diturutin!"

jaehyun bukannya jawab malah terkekeh sambil geleng. kan gak jelas.

"gak lah, mau sama lo aja."

"basi banget."

"basi darimana orang gue baru ngomong."

"iyain aja, jae."

kita dari tadi cuma jalan aja di festival, sambil liatin stand aksesoris lucu di sepanjang jalan menuju panggung utama.

gue gak tau ini festival apa tapi yaudah lah.

"mau itu gak?"

jaehyun nunjuk stan bando lucu.

"apa?"

"bando kelinci."

"gak ah, udah ada banyak di rumah. dikasih kak doy."

"yah, padahal mau beliin lo."

ekspresi jaehyun sekarang lucu menurut gue, dia manyun sambil masang aegyo sok imut.

"beliin aja si yeri, pasti seneng."

"ada lo di sini kenapa harus beliin yeri?"

"terserah lo aja, capek gue lama-lama."

kita masih jalan dan entah kapan gue merasa tangan gue digenggam.

hah, jadi mau egois kan.

hening.

"jae?"

"hm?"

"kalau gue egois mau lo buat sekarang, apa boleh?"

.
.

greget g??