⏳00.11

13.7K 1.6K 111
                                    

🔊 we're so young, we're so freaky

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔊 we're so young, we're so freaky

gue yang selesai mandi agak terkejut waktu hp di atas ranjang berdering keras. ada telepon masuk, gue heran karena tumbenan ada yang telepon.

terlihat ada nama kontak jaehyun yang gue ganti semalem.

jaehyun 2-3

.

accept | decline

"halo?"

"halo, taerin.
lo dimana?"

"ada urusan apa
lo nanya gitu?"

"gue di depan rumah,
nemuin lo."

idih sok-sokan nemuin.

"pulang aja! gak
menerima tamu."

helaan nafas dari seberang bisa gue dengar.

"yaudah, gue taruh
thai teanya di depan pintu.
gue pamit."

panggilan gue putus sepihak, dengerin suara jaehyun makin lama makin bikin sakit.

"gue kenapa sih?"

merebahkan diri di ranjang, gue cuma diem liatin plafon kamar. sekelebat ucapan dan perbuatan jaehyun hari ini lewat di pikiran.

"bahkan belum dua bulan tapi rasanya gue mau udahin aja ini."

hening.

gue terlalu fokus dengan pikiran, hp di samping berdering lagi.

mama jaehyun

.

accept | decline

"halo, taerin. jaehyun
di tempat kamu?"

gue menggeleng, padahal mama irene gak mungkin lihat itu.

"enggak, ma. tadi sih kesini
tapi udah pulang."

"kamu tau dia kemana?"

"enggak, ma. kenapa ya?"

"jaehyun tadi pamitnya
ke tempat kamu, jam 7
katanya pulang."

gue nengok ke jam dinding yang ternyata udah jam 19.30, efek terlalu lama ngeliatin plafon gue jadi gak sadar.

"oh, kalau gitu taerin
cari dulu, ma."

pilihan salah.

"gapapa, tae?"

"iya, ma. sekarang taerin
keluar, mama tunggu aja."

"makasih banyak, ya."

"sama-sama, ma."

panggilan selesai, gue bergegas ambil jaket dan tas kecil yang diisi ponsel beserta barang lain. lalu lari keluar rumah, entah kenapa gue ikut panik juga.

"pak, tolong antar ke club xx!"

gue gak bisa mikir apapun lagi selain club itu, jaehyun pernah bilang kalau dia capek atau bad mood pasti datang ke sini.

taksi yang gue tumpangi berhenti, segera gue turun dan diam di depannya.

"semoga ketemu."

"jaehyun mana ya?" gumam gue ketika berhasil masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jaehyun mana ya?" gumam gue ketika berhasil masuk.

gue mengedarkan pandangan ke sekililing tempat remang-remang ini. sedikit pusing karena lampu dan aroma alkohol yang begitu menyengat.

"jaehyun sialan dia dimana sih?"

gue masih mengamati ini club sambil mengumpati jaehyun yang gak tertangkap mata gue.

"cari siapa?"

pertanyaan seseorang membuat gue menoleh, sedikit mengernyit bingung karena gue gak tau dia siapa.

"eum ... jaehyun ada kesini?"

dia mengangguk dan tiba-tiba ngulurin tangan. "johnny, abangnya jaehyun. kamu pacarnya?"

gue menggeleng dan sambut tangannya. "taerin."

iya kan soalnya dia udah punya yeri yang pacar beneran. masa gue mau ngangguk?

"temen deket?"

"iya, kita satu sekolah."

johnny mengangguk dan mulai jalan. gue di belakang ngikutin. kita ngelewatin satu lorong panjang dimana banyak pintu.

"jaehyun ada di dalem, buka aja. kali aja lagi ngelamun abang gak ngerti."

gue mendongak menatap nomor 215 yang ada di pintu. sedikit ragu karena takut gak sesuai sama pikiran gue.

"gak apa-apa, abang tinggal ya? ada yang masih diurus di sini."

gue menghela nafas setelah kepergian bang johnny.

cklek!

gue sedikit melongok ke dalam, gelap dan cuma ada cahaya dari tv yang dinyalakan. gue gak tau ini ruang karaoke apa gimana pokoknya cuma ada tv, sofa, dan barang lain.

"jaehyun?"

"hm, taerin?"

gue langsung menghampiri jaehyun yang duduk diam di sofa. belum sempat gue duduk, tiba-tiba tubuh gue dibanting ke sofa.

ditindih jaehyun dengan posisi yang tau lah.

"gue gak suka, gue gak suka lo deket sama hyunjin."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

mampus aku gantung macem drama korea.

𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐰𝐚𝐚𝐧• ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang