⏳00.26

12K 1.3K 28
                                    

"maksud jaehyun apaan ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"maksud jaehyun apaan ya?"

gue menatap kosong langit-langit kamar.

kalau dipikir lagi, gue bukan pacar beneran jaehyun.

dari awal kita terikat kontrak.

dengan gue sebagai pihak dibayar di sini.

gak ada confess, yang ada cuma tujuan jaehyun bikin mama seneng dan yeri menjauh. dan itu semua udah terwujud sebelum bulan ketujuh kontrak kita.

"trus gue harus gimana?"

gue menendang asal selimut hingga terjatuh.

mikir ginian doang pusingnya bukan main. padahal harusnya gue tinggal ngelanjutin kontrak dan pergi dari hidup jaehyun.

atau gue nyelesaiin kontrak dan bertahan dengan status yang hampir sama.

"demi kerang ajaib, kenapa hubungan begini ribetnya bukan main?"

"ribet karena lo baru pertama ngerasain beginian, dek."

gue menoleh ke ambang pintu dimana ada kak doyoung di sana.

"gue tebak, lo naksir jaehyun ya?"

"hah? ngaco."

"muka lo gak bisa boong, taerin. gue abang lo dan gue juga yang paling tau lo."

"iya iya, gue naksir jaehyun. trus gue harus apa? kurang tiga bulan lagi kontrak habis dan gue gak tau mau pergi atau stay."

"jaehyun maunya lo gimana?"

"waktu itu bilangnya pas bulan ketujuh gue harus nemuin dia, tapi kemarin bilangnya gue boleh langsung pergi."

"jaehyun ada ngomong lagi?"

"jujurnya sih dia gak mau gue pergi."

"trus lo gimana?"

"gue bingung, zulkifli."

kak doyoung memasang cengirannya.

"yaudah, lo sendiri maunya gimana?"

"gue ... mau stay, nemuin jaehyun pas bulan ketujuh."

gak terasa hari berlalu, kontrak kita mulai masuk bulan kelima

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gak terasa hari berlalu, kontrak kita mulai masuk bulan kelima.

selama itu, yeri gak muncul ganggu jaehyun lagi. dan selama itu pula sikap jaehyun lebih nempel ke gue. kalau gak sama gue, dia gak mau.

yaudah, gue berasa jadi ajudan.

contoh saja kayak sekarang.

"tae, kantin kuy!"

gue yang sedang mengerjakan tugas dari pak minhyun otomatis menoleh ke arah pintu.

ada jaehyun, berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan di saku celana.

"mager, lagian tugas gue belum selesai."

"ayo, dong. tiga temen lo udah nunggu di sana, tae."

"nunggu apaan? mereka gak ke kantin, jae. malah lagi beli susu di minimarket depan sekolah."

"yaudah, pokoknya ayo kantin!"

"mager, jaehyun."

"kantin atau gue cium lo sampe mampus?"

"lo kan bisa ke kantin sendiri, ngapain sama gue?? di kantin gak ada hantu."

bukannya menjawab, jaehyun justru menarik gue keluar kelas.

"yakan lo pacar gue, paling gak nemenin gue makan bukan hal sulit kan?"

"idih, makan tinggal makan."

"iya gue makan, tapi sama lo."

lama-lama gue pusing sendiri debat sama jaehyun.

"yaudah iya, kita makan."

baru juga kita masuk kantin, yeri dengan gak tau dirinya datang dan langsung menggamit lengan jaehyun.

gue yang berada di belakang jaehyun sontak menarik tangan gue yang dia genggam.

"udah ada temen, tuh. gue balik aja ya?"

belum sempat berbalik keluar, jaehyun menahan gue.

"gak, gue sama lo."

"jae, ngapain sih kamu sama dia??"

"dia pacar gue, wajar kalau sama dia. sana, yer. temen lo nunggu, tuh."

bukannya melepaskan, yeri justru makin nempel ke jaehyun.

gue yang cuma ngeliat doang jengah juga lama-lama.

keburu laper, keburu masuk, keburu tugas gue gak selesai.

"sini lo, daripada berdiri terus macem sinetron india mending lo makan bareng kita. tuh, udah gue pesenin."

berterima kasih pada hyunjin yang dateng dan menarik kerah belakang seragam gue. perasaan tadi gak ada mereka tapi yaudah lah.

urusan misuhin dia ntar aja, yang penting gue udah duduk anteng di salah satu meja kantin. tak jauh dari pintu.

sedangkan, hyunjin masih ada di depan dua makhluk yang asyik gandengan di sana.

"yer, daripada lo menuhin kantin mending pergi ke kelas. jaehyun mau makan dan lo dengan magadirnya dateng, akhlakless banget lo jadi cewek."

han di samping gue udah nahan ketawa.

"jin, lo gak bisa liat temen seneng bentar apa?"

"gak, dan lo bukan temen gue. hus! pergi sana, ayu ting-ting."

gue lihat yeri melepaskan tangannya dan pergi dari kantin bareng herin beserta anggotanya.

"makasihnya ntar aja, gue udah laper."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

seneng g??

𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐰𝐚𝐚𝐧• ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang