ENAM

6.8K 721 13
                                    

"Bertemu dengan orang baik, setelah dipecat sama orang yang tidak baik itu adalah part of rezeki anak Sholehah."

(Zhafira)

***

Kampus FK

Zhafira melangkah lesu keluar dari ruang dosen wali. Sesuai peraturan kampus, memang setiap mahasiswa baru, wajib mengikuti ekskul selama satu tahun. Output dari aturan itu adalah mahasiswa baru memiliki sikap disiplin, terbangun karakter yang baik serta dapat bekerjasama dengan semua pihak, selama pendidikan maupun setelah lulus menjadi dokter.

"Halo... Sudah selesai bertemu dokter Anita?"

Langkah Fira terhenti menatap wajah asing yang mengajaknya bicara. Wajahnya campuran orang Barat tapi khas Asia juga. Logat bicaranya seperti bukan dari Indonesia. Siapa ya?

"Kenalkan, saya Keanu Malik Javier. Kamu boleh panggil saya Malik."

"Ooh... Iya tadi dokter Anita sudah cerita. Katanya ada mahasiswa baru. Ternyata Kakak ya? Mari Kak, saya duluan. Saya kebetulan masih ada urusan."

"Nama?"

"Hah?", Zhafira menoleh ke belakang. Lagi-lagi langkahnya tertahan.

"Ooh, saya Zhafira. Panggil aja Fira."

"Kamu sadarkah, nama kita berdua mirip. Zhafira, Javier."

Mirip dari mananya. Fira tersenyum basa-basi.

"Aaah... Kamu memang selalu seperti ini ya, kalau bertemu orang baru? Orang Indo bilang apa ya? Ju-tek?"

Kali ini Zhafira benar-benar terdiam di tempat. Kok mahasiswa baru, tapi nyebelin ya.

"I'm just kidding." Kak Malik tersenyum karena berhasil membuat Fira cemberut.

"Aneh aja, ketemu orang baru, terus banyak tanya. Aku nggak biasa."

Fira mulai dengan gaya ceplas-ceplosnya. Jujur dia pusing, siang ini dia harus keliling ke masing-masing sekertariat ekskul untuk menanyakan apakah masih ada lowongan anggota baru untuknya. Dia ingin urusannya selesai secepatnya. Dia nggak ada waktu lagi, apalagi ngurusin turis asing nyasar, di depannya.

"Boleh saya temani kamu?" Tatapan Malik masih sama, binar matanya tampak bersahabat.

"Temani apa?"

Fira memandang curiga.

"Tadi saya dengar dokter Anita bilang, kamu lagi susah. Mau cari school."

"Ekskul... Bukan School. Tunggu, jadi Kakak nguping? Mencuri dengar?"

Malik tertawa.

"Suara kamu keras sekali terdengar sampai luar. Saya yang duduk disini, juga bisa dengar."

Duh, Fira langsung malu seketika. Apa jangan-jangan lelaki ini juga mendengarnya menangis di dalam.

"Sepertinya kamu tidak ada yang menemani. Kalau boleh saya ikut, sekalian keliling kampus."

Terserah deh, daripada nyusahin. Fira melirik jam di pergelangan tangan. Sebentar lagi jam istirahat berakhir.

"Ayo Kak..."

Kak Malik menjajari langkah Fira. Setiap mereka berjalan, Fira memperhatikan beberapa pasang mata mahasiswi yang memandang ke arah lelaki di sebelahnya. Ya ampun, pantas saja. Kak Malik selalu tersenyum dan melambai dengan ramah ke siapa pun yang memberinya senyum.

"Kak... Bisa nggak sih, nggak usah obral senyum kayak gitu."

"Basically, I'm a cheerful person and also kind."

Ms Careless and Mr Perfect (Tamat Di KBM dan Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang