21.

541 20 0
                                    

Setelah kejadian hari kemarin Farrel tak mengrimkan pesan bahkan tak menjemputnya justru Farhan yang menjemputnya. Mau tak mau ia harus ikut dengan Farhan karena Putra sudah berangkat awal.

"Makasih ya, gue kekelas duluan" namun saat hendak melangkah ia lemihat Farrel berboncengan dengan Naya.

"Mereka kayaknya mulai deket deh kemarin gue denger denger mereka hampir jadian mungkin mereka kembali deket lagi" ujar Farhan disamping Amanda.

Amanda memperhatikan Farrel sungguh manisnya perlakuan dirinya kepada Naya. Kenapa jadi berantakan seperti ini.

Amanda tak lagi menghiraukan itu, ia berjalan menuju kelasnya dengan wajah kusam dan menahan kesal. Amanda menduduki mejanya dan langsung menelungkupkan kepalanya diatas lipatan tangan.

"Eh gue tadi bagi liat Farrel bareng sama kak Naya lo kayaknya mereka lagi deket" ujar seorang siswa dikelas Amanda.

"Nda, lo lagi berantem ya aama Farrel?" Bisik Syifa pelan.

Tak ada jawaban dari Amanda, hingga Farrel masuk dengan wajal datarnya. Tak biasa Farrel seperti itu.

"Lo kenapa? Lo lagi ada masalah?" Tanya Sulton melihat kedatangan Farrel yang agak berbeda.

Buka menjawab Farrel hahya duduk dan memainkan ponselny. Abun yang berada disampingnya mulai berfikir.

"Lo kenapa sih? lo lagi ada masalah sama dia? Tadi pagi berangkat masing masing udah gitu lo sama Naya. Ada apa sih lo?"

Farrel tidak menjawab pertanyaan Abun ia memilih memasangkan airpord diteinganya. Abun hanya mengendus kesal.

"Syif ikut aku bentar yukk" ajak Abun dan Syifa hanya mengangguk lagi pula bel masih lama.

"Ada apa?" Tanya Syifa ketika mereka sudah berada diluar kelas.

"Amanda sama Farrel kenapa sih? Lagi berantem ya?" Tanya Abun.

"Kayaknya iya deh, semalem juga Amanda nggak bales chat grup aku liat lastseen nya sore" jawab Syifa.

"Ada yang nggak beres nih"

"Yaudah kita biarin mereka gini dulu, aku yakin mereka butuh waktu untuk memikirkan sesuatu" Abun hanya mengangguk.

Seharian ini Farrel dan Amanda tidak berbicara bagkan Farrel tak gabung dengan mereka saat dikantin. Ingin rasanya Amanda menghampiri Farrel, tapi ia juga kesal.

Bel pulang sekolah berbunyi, Amanda harus bertemu bang Daffa untuk menyerahkan rekap dari seleksi kemarin.

"Ini bang" ujar Amanda dan Farrel bebarengan.

"Kalian emang kompak, nggak salah kalau kalian menang terus" ujar bang Daffa.

"Duluan ya bang" kata mereka bareng lagi.

"Yaudah hati hati"

Amanda berjalan duluan ia meninggalkan Farrel padahal ingin rasanya berbincang dengan Farrel ia sudah merundukannya.

"Tunggu, lo pulang sama gue. Tunggu di gerbang depan aja" ujar Farrel

Amanda mengikuti intruksi Farrel, ia melangkah menuju gerbang depan dan menunggu kedatangan Farrel.

"Naik" perintah Farrel. Amanda menaikj motor Farrel.

Diperjalanan Amanda merasa canggung, ingin membuka obrolan namun masih kesal. Sebenarnya ia juga bingung  apa yang sedang terjadi dengan mereka.

Lamunan Amanda terhenti bersamaan dengan Farrel tang memberhentikan motornya di taman dengan danau yang indah dan sejuk.

Farrel melangkah meninggalkan Amanda, Amanda hanya mengendus kesal. Mereka duduk di bangku dekat pohon. Tak ada obrolan yang keluar dari masing masing.

Mafarrel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang