Part 9 (Tersirat)

81 3 0
                                    

Bangkit Ainun tak berbuah apa-apa, usaha melupakan Rafael malah sebaliknya ia tak dapat mengubur kenangannya.

Setiap pagi ibu Ainun datang kekamar membawakan makanan.
"Ini nak sarapan dulu, terus nanti minum obat". "Iya ibu". "Sebentar ada Raka datang, dia mau ajarin kamu, kan kamu ketinggalan pelajaran harus ulangan susulan, belajar yang baik yah nak". "Iya ibu".

Detik demi detik berlalu waktu pulang sekolah...tiba Raka dirumah Ainun.

"Assalamualaikum" sembari mengetuk pintu. "Waalaikumsalam Oh nak Raka masuk nak, Ainun sudah nungguin kamu, langsung saja kekamarnya". "Oh iya om, permisi".

Ketika Raka masuk kekamar Ainun, melihat Ainun sedang menatap alam semesta mengarah halaman rumah, hatinya selalu berharap Rafael datang untuk mengantar dan menjemput Ainun sekolah. Namun itu hanya hayalan, halu tepatnya.

"Ainun, Yuk belajar, ulangan susulan dilakukan minggu depan loh" ucap Raka didepan pintu Ainun yang terbuka. "Eh Raka ngagetin aja, iya makasih yah" jawab Ainun sembari mengelap air matanya."Hehe makanya jangan melamun Ainun".

Raka mengeluarkan Buku-buku sembari memberikan pada Ainun... "Nih untuk kamu". Seraya membuka"Loh kamu catatkan pelajaran semua ini untuk aku?".
"Hehe iya, biar kamu tidak ketinggalan pelajaran". "Yaampun Raka kamu baik banget, makasih yah"."sama-sama, yaudah yuk mulai belajar".

Suasana tenang dan damai. Ainun merasakan nyaman namun sementara, dia tidak bisa memaksakan hatinya terbuka untuk Raka.

Suara ketuk pintu dari Ayah Ainun "Nak ini ada kado untuk kamu kayaknya, dari rumah sakit tadi diantarkan katanya ini dapat dari ruangan kamu saat koma". "apa itu yah, dan dari siapa?" tanya Ainun bingung. "Ayah tidak tau nak, coba buka saja. Ayah permisi dulu yah".

Ainun membuka kado tersebut.  Isinya adalah kalung dan selembar surat. Kalung berliontin hati yang bersatu, dan surat yang bertuliskan.

["Ainun ini aku Rafael, selama kamu koma aku selalu datang jenguk kamu, tak ada harapan lain selain kamu bangun dan katakan "Aku Rindu...", aku rindu kamu Ainun, maaf aku harus pergi. Suatu saat kamu tahu alasan kepergianku.
Dipake yah kalungnya:)..."].

Surat berisi 1 paragraf, membuat 1000 pertanyaan dipikirkan Ainun.

"Ini maksudnya apa? Sudah jelaskan kata ibu dia tinggalkan aku karena dijodohkan.dasar jahattt!!!!!!!. tangis dibarengi rasa kecewa besar yang dirasakan Ainun saat ini.

Raka tak bisa merespon apapun, melihat kondisinya belum tepat Ainun untuk belajar.

"Kita lanjut belajarnya besok ya, kamu lagi ga fokus. Besok aku datang lagi" pinta Raka.  "Maaf Raka". "Iya gapp Ainun".

Tak lama Raka pamit pulang, ketiga sahabat Ainun datang untuk melihat kondisi sahabat tercintanya, dan mengagetkannya.

Jrenggg..  Uhh Ainuuunnn!!! suara teriakan ketiga sahabatnya seraya membuka pintu kamar.
"yaampun, kalian ngagetin aku aja". "Haha biar dong.. Eh gimana kondisi loh Ainunnnn?" tanya Tina pada Ainun. "Udah mendingan kok Tinaa.. ". "Huhh ga lengkap tauuu ga ada eloo" keluh Rasyi.
"Iya bener, kagak ada yang jaillinn kita, kalo makan permen karett udah ga manis tu dimainnin teross sampe itemm!!!teros ditempelin dimuka kita, hahahah" serempak tawaan Silfi dibarengi Rasyi dan Tina. "Apaan sih ah jijik tau" gumam Ainun malu. "Iya yah benerr-bener, terus kagak ada tuh yang curhatt tentang si kakak kelas yang itu tuhhh" tanya Rasyi.
Seketika Ainun terdiam.

"Loh loh kenapa kok diem Ainun?". "Gara-gara elo nih Rassyyy!!". "Loh kok gue, gue salah yah Ainun, maaff...". "Kamu kenapa? ngomong-ngomong kak Rafael sudah sembuhkan, terus dimana dia Ainun?" ucap Silfi. "Iya kamu kenapa Ainun, cerita kekita kalau ada masalah?".
"Iya makasih kalian. Jadi semenjak aku koma kak Rafael tidak pernah muncul, ga pernah sama sekali jenguk, mengirim pesanpun ga pernah dan keberadaannya pun aku ga tauu... " keluh Ainun sembari menangis.
"Yaampuun, kak Rafael jahat ih, padahal dia yang ngejar-ngejar kamu" ucap Tina.
"Kata ibuku, dia pergi karena dijodohkan oleh orangtuanya". "Wah wahhh keterlaluan emang dia, perlu dibacokk nih orang kaya gitu!!!" Luapan amarah Silfi.
"Sabar sabarrrr oyyyy, terus teruss gimana?". "Iya aku harus gimana?" tanya Ainun tak kuasa menahan tangis.
"Movee oon doongg Ainunnn" jawab Silfi kesall. "Itu dia, sudah aku udah coba tapi ga bisaaaa, tiap malam aja dia selalu muncul dimimpi aku, bahkan ini ada kado dan surat dari dia saat aku koma, semua kenangan bersamanya aku belum bisa lupaaaa..!!!" keluh Ainun.

Ketiga sahabat memeluk Ainun dan mulai memikirkan bagaimana cara agar Ainun bisa move onn dan keluar dari keterpurukannya!!?.

Waktu tak terasa... Ainun telah mengikut ulangan susulan dan telah diumumkan kenaikan kelas.

Semua berlalu dengan cepat, tapi tak bisa mengubur segala kisah cintanya dengan cepat.
~Ani NurJannah~

Jelas Dan Buram (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang