Part 16 (Perjalanan)

33 3 0
                                    

Tiba mereka dipesantren, langsung menuju rumah abah yang tak jauh dari lokasi pesantrennya.

Orang kepercayaan abah bernama Muhammad Zakir, lelaki muda berumur 21 tahun. Ia orang Sunda juga, sosok yang baik, rendah hati, pintar agama, dan sangat tampan dari semua santriwan di pesantren. Ia cukup terkenal dengan prestasinya selama di pesantren, sekarang diangkat jadi guru dan orang kepercayaan abah bahkan sudah dianggap seperti anak sendiri.

"Nak Zakir, mangga kaleubeut hela ka bumi abah?". "Hapunteun abah, masih banyak kerjaan yang harus saya periksa, juga santriwan lagi nungguin saya untuk belajar". "Oh nnya muhun Nak Zakir". "Nnya atuh abah saya pamit , Assalamualaikum". "Waalaikumsalam Wr. Wb" jawab abah tersenyum bangga.

Ainun disuruh ummi kekamar untuk istirahat, sebelum esok ia harus masuk lagi kepondok.
"Nak Ainun hayu atuh istirahat hela, pan esok harus ka pondok". "Nnya ummi, Ainun ka kamar hela ya" ucap Ainun tersenyum.

Melihat Raka yang duduk dikursi depan sambil melihat layar telephonnya, ummipun menyuruh Raka untuk masuk kedalam ruang tamu.
"Masuk atuh nak Raka, istirahat dulu, nanti ummi bikinkan teh biar anget badannya" ucap ummi dengan nada lembut. "Iya ummi, terimakasih" sembari berdiri berpindah tempat.

Abah pun menghampiri Raka dan terjadi obrolan yang menenangkan sembari duduk disofa dan minum teh.
"Gimana dengan sekolah kamu nak Raka? tanya abah. "Alhamdulillah baik abah". "Syukurlah, terus bagaimana sudah ijin dari sekolah berapa lama?". "Oh iya bah, alhamdulillah pas"an sekolah lagi libur selama 2 minggu". "Em..baguslah nak, rencananya gimana kedepan kalau sudah lulus?". "insyaaAllah kuliah abah". "Sekolah baik-baik, biar masa depan kamu juga baik, abah doain semoga dimudahkan segala urusanya oleh Allah SWT". "Aamiin, makasih abah". "Yaudah atuh diminum teh na". "Iya abah" sembari mengangkat gelas dan menyicipnya.

Tak terasa Raka sudah 12 hari tidak dirumah dengan Ayah ibunya, Raka berniat ingin pamitan karena tinggal 2 hari lagi masuk sekolah.

Keesokan harinya, Raka bersiap-siap dan berpamitan pada Abah dan ummi.
"Abah, ummi saya harus balik ke bandung, soalnya 2 hari lagi sudah masuk sekolah,hehe". "Oh iya nak Raka ga terasa ya kamu sudah 12 hari dengan kami, makasih yah sudah baik sama Ainun". "Iya abah, Ainun teman lama saya dari kecil, kami sudah dekat sampai sekarang, jadi sudah wajib bagi saya bersikap baik dan bantu Ainun dikala dia susah abah". "Abah suka anak kaya kamu, semoga Allah mempertemukan kamu dengan wanita yang baik dan shalehah ya". "Iya abah Aamiin"(ujar Raka bahagia dan dalam hatinya "Semoga Wanita itu adalah Ainun, abah :)").
"Terimakasih ya abah, ummi sudah nerima saya tinggal dirumah". "Iya nak, lain waktu bisa main-main kesini lagi" ucap ummi.
"Iya insyaaAllah ya ummi". "Ya sudah biar abah antarkan kamu ke stasiun yah?". "Terimakasih abah, tapi saya naik taksi saja, soalnya ada titipan ibu saya, jadi harus belikan dulu". "Hm. Baiklah nak, hati-hati yah salam buat Ayah dan Ibu kamu". "Iya abah pasti saya sampaikan, titip salam juga buat Ainun ya abah, ummi kalau Raka pulang hari ini". "Iya nak nanti ummi sampaikan keAinun". "Makasih ummi, Raka pamit sekarang ya abah ummi, Assalamualaikum" sembari mengangkat koper. "Waalaikumsalam Wr
Wb" jawab abah dan ummi serempak.

Kehidupan Ainun kembali seperti biasanya, dipondok sudah seperti rumahnya, ia sudah terbiasa dengan semua, nyaman, dan merasa tenang. Terus belajar jadi wanita yang lebih baik dari sebelumnya, dan meningkatkan ketaatannya pada maha pencipta.

Waktu terus berputar, Ainun sudah 2 tahun mondok.
Ketiga sahabat dan Raka sudah lulus dari bangku SMA dan masuk kejenjang lebih tinggi di universitas impiannya masing-masing namun tetap diwilayah jawa barat.

Saat waktu luang merekapun berkumpul disuatu kafe tempat biasa mereka ber4 berkumpul.
"Eh kira-kira Ainun bagaimana kabarnya yah dipesantren?" tanya Rasyi mengagetkan Silfi dan Tina. "Semoga baiklah, pasti Ainun tambah cantik dan shalehah deh, uh sahabat ku terbaik emang" ujar silfi dengan nada centil. "Yah berarti gue tdk dong?". Hahah ga gak! maksud gue kalian ber3 itu sahabatku paling thee bessttttt!! teriak Silfi". Huuu iya iyaa". "Rindu juga yah, biasanya kumpul ber4 jadi ber3 aja nih kaya cinta segitiga tapi ini antara cewek dan cewek hahahahahaaaa" ujar Tina ribut sampai orang sekitar melihatnya. "Apaan sih, hem bagaimana kita hubungi Raka, ajak dia ke kafe juga, kan dia teman dari kecil Ainun, nanti kita diskusikan biar bisa ketemu Ainun". "Wah wah setuju setujuuu, ga sabar gue pengen lihat Ainun, pengen cubitt hidungg pesekknya hahaha" ucap Tina dengan nada gemass.
"Oke biar gue yg hubungi Raka. Besok sore kita kumpul dikafe ini lagi, Oke? ujar Rasyi". "Wokeeeeeeeeeeee!!!" jawab Tina dan Silfi serempak.

Pada keesokan harinya tepat pukul 16:50 Tina, Rasyi, dan Silfi tiba dikafe.
"Iih mana si Raka lama banget!!". "Sabar sabar katanya lagi perjalanan kookkk" ucap Rasyi sembari melihat arah kiri dan kanan.

Lewat 5 menit Rakapun tiba dengan motor KLX nya sejak SMA.
"Eh maaff maaf gue telat dikit" grusuk Raka. "Lama banget kali bukan dikit" ucap kesal Silfi. "Haha iyaa bawell banget tadi gue ada bantu nenek-nenek nyembrang jalan". "Uluh uluh memang Raka ga pernah berubah yah, tetap baekkk nya tingkat dewaa". "Eh tingkat selangit dong,haha". "Iya iya alhamdulillah guekan pingin jadi lelaki idamannya Ainun" jawab Raka keceplosan. "Hah apa ?". "Eh eh maaf maaf salah maksudnya jadi lelaki idaman bagi wanita yang hampir kaya Ainun begitu, kan dia sudah hijrah..." ujar Raka mempalingkan omongannya. "Alasan luhhhhh". "Iya nih". "Sini sini cerita donggg, jujur ke kita". "Iya pas SMA gue pernah denger loh, katanya lo suka Ainun, dan lo baik banget memang dari dulu ke Ainun" ujar Rasyi kepo. "Apaan lah kalian, dia itu teman gue dari kecil wajarlah kalo gue baik banget ke dia". "Eh justru dari masa kecil itu yang tumbuh benih-benih cinta, aeeee, joossssss!!! hahaha!!!"ketawa serempak. "Makin ga jelas kalian ini". "Ayoklahhhh jujurr, kita bisa bantu lo kalo lo serius suka Ainun". "kalian yakin?". "Tuuu kannnnn ketahuan looh!! ". "Oke okeee! gue jujurrrr, dari dulu emang gue suka banget dengan Ainun, ga ada cewek yang dihati gue selain Ainun, tapi gue ga pernah berani mengungkapkannya". "Ah cemen luh Raka, jadi cowok manly dooonggggg, keburu Ainun diambil lelaki lain, baru kapok luh". "Ya gue belum siap, apalagi cewek secantik dan shalehah kaya dia, gue kaya rasa ga cocok untuk dia". "Belum dicoba sudah nyerahhh loh mah". "Sudah lah lagian jodohkan ga akan kemana, biar tuhan yang atur". "Iya iyaa, eh gmn suatu saat kita keAinun, sekalian lo ungkapin perasaan lo ke Ainun, untuk sekarang sampai waktunya lo siapkan diri lo jadi lelaki idamannya Ainun, gimana?". "Takut gagal gue". "Yaelah kalo gagal ya terima aja, kan lo yg bilang jodoh ga akan kemana, tuhan yg ngatur, kalo bukan Ainun ya kali wanita lain diluar sono". "iya iyaaaaa".

Obrolan panjang mereka berbuahkan untuk sama-sama kuliah yang serius dan jadi profesi sesuai cita-cita mereka.

Empat tahun kemudianpun datang.
Tina, Rasyi, Silfi, dan Raka memfokuskan dirinya untuk mengejar cita-cita sampai sarjana, semua sesuai harapan dengan waktu 4 tahun masing-masing terkabulkan mereka ber4 sudah wisuda menjadi sarjana dengan profesinya masing-masing.
Tina sarjana hukum, Rasyi sarjana pendidikan, Silfi sarjana keperawatan, dan Raka sarjana kedokteran.

Dengan bangga mereka ber4 berjanji ketemuan untuk merayakan kesuksesan sudah berusaha sekuat tenaga sampai sekarang ini sekaligus membahas tentang Raka dan Ainun.
Tiba dikafe tempat mereka biasa bertemu untuk bertukar opini, dan meluapkan keluh kesah.

Apa yang akan terjadi?
Next diPart17;-)
Jangan lupa vote+coment ya:-)

Jelas Dan Buram (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang