Part 11 (Bangkit)

44 4 0
                                    

Berlalunya waktu kian semakin terasa cepat.

Ainun telah tumbuh dewasa menjadi gadis cantik yang sopan, cerdas, pintar, dan berfikiran luas.

Waktu liburan telah tiba, ini saat yang tepat digunakan agar Ainun bisa move on, pikir ketiga sahabat Ainun.

Segala cara yang dilakukan sahabat Ainun tak ada yang berhasil.
Mulai dari mengajak Ainun jalan-jalan, sampai mengenalkan Ainun dengan cowok lain. Ternyata semua gagal!!!.

Ainun ingin lepas dari jera yang membuat ia terjerat, ia ingin merubah hidupnya.

Ia memilih percayakan pada diri sendiri untuk menyelesaikannya. Ainun tak mau menjadi wanita lemah karena terus berharap pada manusia, Ainun tak ingin menjadi wanita yang tak ternilai dimata Tuhannya, ia ingin menjadi wanita shalehah.

Dengan dukungan Ayah dan Ibu beserta sahabat-sahabatnya, Ainun memutuskan untuk pergi berkelana, bukan berkelana disembarang tempat namun berkelana untuk mendekatkan diri pada-Nya.

Tepat saat naik kelas 2 SMA, Ainun menetapkan diri untuk berhijab.

Esoknya Ainun berpamitan pada sahabat, teman, bapak/ibu guru dan ibu kantin bahwa ia akan pindah sekolah ke pondok pesantren milik Om nya di Jawa Barat, Bogor.

"Yah bakal kangen deh, jangan lupa kita yah Ainun" keluh ketiga sahabat. "Aku juga bakal kangen sama kocaknya kalian hehe, iya aku janji ga bakal lupain kalian, dan aku janji akan balik kesini bersama kalian lagi" ucap Ainun sediih.

Suasana haru...mereka berpelukan.

Ya, Ainun sedang berusaha bangkit sebangkitnya, menggali sedalam-dalamnya dan mengubur setutup-tutupnya.

Semua foto, video, surat dan kalung yang diberi Rafael disimpan dalam kotak ditutup rapat dan dikunci.
Ia yakin pasti bisa menjalankan ini semua, benar-benar memulai belajar dari nol.

Ainun meminta ridho orang tuanya agar mendoakan ia berhasil menjadi wanita yang shalehah, tangguh dan lebih baik dari sebelumnya.
"Ayah, ibu, Ainun pamit ya, Ainun ingin mengenal lebih jauh agama kita, Ainun ingin mencari kebenaran dan kesungguhan cinta yang sebenarnya dimata Allah, Ainun ingin memperbaiki diri Ainun, Ainun ingin membuat ibu dan ayah bangga dan Ainun ingin membawa ibu dan ayah ke Surga-Nya kelak" ucap Ainun sembari nangis mencium Ayah dan Ibunya.

Semua perkataan Ainun membuat ayah dan ibu menangis terharu.

"Ayah dan ibu seneng dengarnya nak, doa ibu dan ayah selalu ada untukmu nak"."iya nak, terbanglah cari impianmu diluar sana, kamu pasti bisa, semoga istiqamah, Aamiin" Pinta Ayah Ainun.

Ainun dengan hati yang kokoh menguatkan iman, niat dan tekadnya untuk berhijrah.

Hijrah ialah jalan yang dipilih oleh manusia untuk menuju kebaikan dan mendekatkan diri kepada-Nya. Bukan karena dia salah melainkan ingin mengenal Allah lebih jauh agar tak sesat lebih dalam.
~Ani NurJannah~

Ayah, ibu, ketiga sahabat dan Raka mengantarkan Ainun ke stasiun.
Pamit terakhir Ainun mengisahkan kesedihan, tapi semua yakin ini jalan terbaik.

Selamat diperjalanan Ainun:).

Jelas Dan Buram (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang