Author pov
"Shit cheater nih musuhnyaa"
"Noob mah noob aja kali hahaha"
"Berisik lo kadal mesir!"
.....
Terdengar berbagai suara umpatan, dan tertawa khas para gamer di sebuah ruangan bernuansa putih nan bersih. Tak lain dan tak bukan itu merupakan ruang tamu rumah Vanilla. Sejak 2 jam yang lalu Bagas dan Rexy berkunjung ke tempat Vanilla. Sudah satu bulan mereka jarang main seperti ini. Sepertinya Vanilla emang ngangenin ya hahaha.
Vanilla geram dengan tingkah sahabatnya yang tak tau malu itu. Bisa-bisa nya mereka membuat kegaduhan di rumah orang.
Ga ada akhlak batin Vanilla.Ketika sedang asik-asik nya Rexy dan bagas bermain PUBGM. Vanilla menggebrak meja yang kebetulan tepat berada di depan mereka.
Bruukk..
"Gak usah kaya bocah bisa gak sih? Udah gede pada ga ada Akhlak." Omel Vanilla
Bagas dan Rexy diam seketika. Mereka sangat takut dengan marahnya Vanilla. Macam harimau kelaparan. Tak ada satupun dari mereka yang berani berbicara pada vanilla.
"Kok diem? Takut? Cupu lo! Hahahhaa" ucap Vanilla di ikuti tawaan meledek.
"Van lo sejak kapan jadi mak lampir?" Tanya Rexy gemetaran
"Hahaha Sans..Maksud gue kalo mau main jangan berisik banget. Udah gede kalian tuh. Masih aja kaya bocah" jelas Vanilla
"Gue kalo jadi Anak lu Mending resign aja dah, punya emak galak banget haha" Ucap Rexy sembari bergidik Ngeri.
"Ogah gue punya anak laknat kek lo!" Ucap Vanilla menoyor kepala Rexy.
"Bunda kamu jangan galak-galak sama anak kita" ucap Bagas sok ngedrama.
"Gila lo. Jauh- jauh sana!" usir Vanilla.
Lalu mereka Pun tertawa ngakak. Momen-momen seperti ini lah yang akan mereka rindukan kelak. Disaat semesta memisahkan mereka hanya kenangan lah satu-satu nya yang mereka punya.
"Eh si ucok sama si juna apa kabar?" Tanya Vanilla penasaran.
"So sibuk mereka mah. Palingan lagi rebahan sambil ngehalu jadi pacar mieyabi hahaha" jawab Rexy ngaco.
Rexy yang Asal jeplak membuat Vanilla dan Bagas tertawa ngakak. Saat sedang ramai-ramai nya suara tawa dari ruangan itu. Tiba-tiba menggema suara cekikikan mba kunti yang ikut meramaikan suasana.
"Ssstt.. Bentar kalian denger sesuatu?" Tanya Bagas
Rexy dan Vanilla mengangguk. Kemudian mereka bertiga lari pontang-panting ke arah pintu keluar.
Namun, saat mereka sampai di teras, Tiba-Tiba Ucok dan Juna muncul dari balik tembok samping. Ucok dan Juna Tertawa ngakak melihat ketiga Sahabatnya ternyata penakut juga. Padahal kalau memang ada Mba kunti yang asli. Sudah pasti Ucok lah yang akan duluan sprint.
"Udah puas ketawa nya?" tanya Vanilla datar.
"Udah hehe." Jawab ucok cengengesan
"Sana pergi lo, kita ga nerima gelandangan!" Usir Rexy
"Jahat kali lah kao" ucap Ucok sembari memanyunkan bibir nya.
Keempat temannya langsung menatapnya jiji.
"Van kita boleh masuk kan?" Tanya Juna
"Ga" jawab Vanilla ketus
"Yah padahal kita udah nyiapin Banyak Snack buat Mabar hari ini, yu cok kita di usir" ucap Juna sembari menarik tangan ucok.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL VANILLA ( Telah Terbit )
Roman pour AdolescentsTerimakasih pernah hadir walau tak sampai akhir. Pernah singgah walau mungkin tak pernah sungguh. Pernah mengukir tawa walau hanya sementara. Bila kau memang untukku, sejauh apapun jarak memisahkan pasti akan dipersatukan kembali. Semoga saja. **...