Author pov
Sore ini cuaca sedang cerah, lain hal nya dengan mood seorang perempuan yang terlihat sedang berjalan terburu-
buru menuju halte. Ia adalah Deandra Vanilla, seorang perempuan cuek, dingin, mood swings, tomboy, namun mempunyai mimpi yang besar.Tak jauh dari halte yang ia singgahi, terlihat pula laki-laki tinggi berkaca mata yang sepertinya akan menuju halte yang sama dengannya.
Bruk...
Dengan santainya laki-laki itu melempar tas nya tepat ke arah Vanilla, untungnya Vanilla segera menghindar sehingga tas tersebut jatuh ke sebuah semak-semak yang berada di belakangnya. Vanilla langsung berdiri sembari memasang wajah dingin dan marahnya."Maaf mba saya gak sengaja, permisi mba saya mau ngambil tas saya, hehe," ucap laki-laki itu dengan senyum kikuk nya.Lalu ia bergegas untuk mengambil tas nya yang terlempar ke semak-semak. Namun, dengan cepat Vanilla menahan tangan laki-laki itu sambil menatapnya dengan wajah datar.Lalu ia berkata "Gak gue maafin."
Sedetik kemudian laki-laki yang ternyata bernama Ananda Chico Alatas itu meneguk ludahnya karna merasa takut dengan tatapan Vanilla, namun ia masih memaksakan senyum manisnya. Chico masih diam. Ia gemetaran karna tangannya masih saja di cengkram oleh Vanilla.
"Mba penunggu halte ma...maaf tangan saya ja...jangan dipegang mulu mba, saya bisa pipis di celana ini mba," ucap Chico sembari menutup matanya. Seperti nya ia merasa sangat takut.
"Apa kata lo? Penunggu halte? Dasar cowok aneh."
Dengan kasar Vanilla menepis tangan Chico, lalu ia kembali duduk ke kursi yang biasa ia duduki untuk menunggu bis datang. Vanilla masih memasang wajah kesal sembari sesekali mengumpat dalam gumamannya.
Setelah Chico mengambil tas nya, ia duduk di samping Vanilla seraya berkata, "Mba jadi cewek teh jangan jutek-jutek atuh nanti gak dapet jodoh, baru tau rasa hehe."
Vanilla merasa murka, tak disangka ia langsung menginjak kaki Chico dengan keras. Sehingga yang empunya merintih kesakitan. "Lo jadi orang sotoy banget sih, gue gak bisa bayangin betapa malangnya nasib jodoh lo nanti. Dasar cowok aneh," ucap Vanilla dengan nada ketusnya.
"Lebih kasian jodoh mba, tiap hari harus menghadapi cewek galak dan serem, ihh saya mah gak bisa bayangin. Hahahaha," jawab Chico dengan santai, kemudian ia tertawa sampai terpingkal-pingkal sehingga ia harus memegangi perutnya.
"Dasar cowok gila," ucap Vanilla singkat. Lalu ia memalingkan wajahnya pada benda pipih di tangannya.Tak lama kemudian bis yang Vanilla tunggu akhirnya sampai juga. Tak berfikir lama, ia langsung bergegas meninggalkan halte tersebut lalu menaiki bis yang ia tungggu itu.
Chico menatap kepergian bis yang ditumpangi Vanilla, tanpa sadar sebuah senyum terukir di wajahnya.
Hahaha ternyata masih ada cewek yang modelnya kaya gitu ya.
Maaf kalo garing wkwk semoga kalian sukaaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL VANILLA ( Telah Terbit )
Teen FictionTerimakasih pernah hadir walau tak sampai akhir. Pernah singgah walau mungkin tak pernah sungguh. Pernah mengukir tawa walau hanya sementara. Bila kau memang untukku, sejauh apapun jarak memisahkan pasti akan dipersatukan kembali. Semoga saja. **...